KOOKIM~[JUNHWAN] -- END

😞😢-43

Seorang pria dengan rahang tegas turun dari Sebuah mobil yang terparkir di depan sebuah toko penyedia perlengkapan ibu dan anak, pria tersebut memasuki toko dengan sangat bersemangat dan senyuman lebar.

Dia melihat ke sekelilingnya untuk mencari sesuatu yang akan dibelinya sebagai kado untuk anak anaknya.

"Ada yang bisaku bantu, Tuan?".

"Berikan aku kaos kaki bayi".

" Untuk bayi laki laki atau perempuan?".

" Keduanya".

"Baik Tuan anda bisa tunggu disini sebentar saya akan mengambil beberapa koleksi yang terbaik".

Setelah beberapa saat petugas itu kembali dengan banyak kaos kaki bayi yang sangat menggemaskan.

"Bagaimana dengan ini, Tuan? Ini bagus dan sangat lucu".

"Tidak, aku sudah punya yang seperti itu". Lalu pria itu beralih pada kaos kaki yang sudah di jajarkan di meja. "Ah.. aku sudah memiliki hampir semua model yang ada disini, adakah yang lain? Sederhana dan polos?".

"Sebentar Tuan sepertinya kami punya yang anda maksud, ini tuan hanya tinggal beberapa".

"Ya, aku ambil ini semua, berikan dua kaos kaki itu padaku yang pink dan biru, sisanya kau bungkus".
Petugas itu mengambil sisa kaos kaki dan tangan untuk di bungkus. Dan pria tersebut memasukan dua kaos kaki lainnya ke kantong Coat yang di gunakannya.

Pria itu berlenggang santai menuju mobilnya sambil mengeluarkan ponsel dari saku celananya.

"Hallo, Appa seperti yang aku katakan datang pukul 5 jinhwan yang akan membukakan pintu nanti jangan lupa kue dan balonnya, jangan sampai terlambat".

"Iya Jun, kita sudah berkumpul masih menghias rumah, nanti kita jemput kalian berdua".

Siwon sedang mendekorasi rumahnya, Junhoe pria berahang tegas meminta Siwon menyiapkan acara dirumahnya agar jinhwan tidak curiga, jadi nanti mereka akan menjemput jinhwan dengan membawa cake serta balon, setelah kejutan kecil mereka berencana membawa jinhwan ke mansion Siwon dan disana akan ada kejutan besar karena Siwon sudah mengubah rumah besarnya menjadi tempat pesta baby shower anaknya tersebut.

.
.

Junhoe berdecak kesal karena jalanan cukup padat hari ini, dia sudah lama meninggalkan jinhwan dirumah sendiri tiba tiba pikirannya begitu kalut memikirkan keadaan jinhwan, bagaimana tidak sudah beberapa kali Junhoe mencoba menghubungi jinhwan namun tidak ada jawaban, dia pun berpikir jika jinhwan sedang tidur atau mungkin sedang berada jauh dari ponselnya.

.
.
.
.
.
.
.

AAAARRRGGHHH!..

Jinhwan berteriak ketika orang asing itu tiba tiba menarik rambutnya dan menyeretnya ke halaman belang rumah.