🐣-46

598 68 72
                                    

" Koo Jinnu".



























Seorang pria bertubuh kecil dengan perut buncitnya sedang menikmati semangkuk icecream strawberry, dia begitu menikmatinya hingga tidak tersadar ada orang lain yang sedang memperhatikannya dari belakang.

Chup ..

Pria kecil itu hampir saja menjatuhkan mangkuk yang ada di genggamannya kala pria yang lebih besar menciumnya dengan tiba tiba.

"Apa seenak itu hingga aku tidak dilirik sama sekali".

"Kau mengagetkanku". Kata jinhwan sambil memanyunkan bibirnya.
Junhoe tertawa dan kembali mencium jinhwan kali ini pada bibirnya yang menurut Junhoe sangat menggemaskan.

"Hallo, prajurit bagaimana hari kalian, heum? Tidak buat repot mommy kan?". Kini atensi Junhoe beralih pada perut kekasihnya yang semakin hari semakin membesar.
Jinhwan menggiring mangkuk yang di pegangnya kesebelah kiri agar Junhoe bisa lebih leluasa memeluknya.

Junhoe mengelus dan mencium anak anaknya yang masih berada di dalam perut, dia selalu seperti itu menyempatkan diri menyapa atau bermain bersama. Anak anaknya pun seringkali memberi respon yang baik, seperti menendang atau bergerak berputar didalam sana.

"Daddy kau bau belum mandi". Ucap jinhwan memperagakan suara anak kecil.

"Heoh? Benarkah? Apa kalian hanya mencium bau Daddy tidak dengan mommy? Dia juga belum mandi".

"Tidak Daddy, mommy kami selalu wangi, hahaha". Kata jinhwan dan di akhiri dengan tawanya, Junhoe pun ikut tertawa mendengarnya.

Junhoe bangun dan melihat jinhwan yang masih saja tertawa hingga wajahnya memerah.

"Aaww... Jun sakit ih". Junhoe mencubit pipi jinhwan hingga wajahnya semakin memerah.

"Jinana, apa kamu sudah memikirkan nama untuk mereka?".

Sambil menganggukkan kepala jinhwan berkata "sudah, aku masih perlu pendapatmu, baby perempuan akan ku beri nama Koo Jinny , sedangkan yang laki laki Koo Jinnu".

Junhoe mengerikan alisnya bingung, seakan bertanya sesuatu apa jinhwan.

"Koo? Kenapa Koo bukan Kim?".

"Apa kamu tidak suka?".

"Tidak bukan begitu tapi".

"Kamu bilang baby adalah anakmu kan?". Kata jinhwan mulai sedih.

"Sayang, aku hanya bertanya jika kau memang ingin tidak masalah, dan aku juga suka dengan nama yang sudah kamu pilih". Ucap Junhoe sambil mengusap kepala jinhwan lalu menciumnya.

.
.
.
.
.

Junhoe mengusap air matanya dengan cepat, saat ada seseorang menghampirinya, dan membuyarkan lamunannya.

"Jun". Junhoe menoleh dan tersenyum.

"Bin, maaf soal semalam".

"Tidak usah di bahas lagi aku pun memang pantas mendapatkannya, kau sedang apa disini istirahatlah". Kata Hanbin sambil mengusap punggung Junhoe.

Mereka baru saja selesai melakukan pemakaman anak perempuannya, mereka sengaja langsung melakukan pemakaman tanpa menunggu jinhwan karena kasian baby yang sudah menunggu lama .

Untuk yunhyeong mereka sudah menyerahkannya ke kantor polisi semua bukti yang di dapat juga sangat sesuai, dan yunhyeong pun mengakui kesalahannya.

.
.

Junhoe memandang ke arah depan, dimana ada kaca besar transparan yang menampilkan box bayi yang sedang berjuang mempertahankan hidupnya dengan banyak alat yang menghiasi tubuhnya.

KOOKIM~[JUNHWAN] -- ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang