👨‍👨‍👦-49

817 68 34
                                    






Setengah dari Ini masih lanjutan yang part sebelumnya.
.
.
.
.
.
.
.

"Tidakk! Jangan! Hikss.. jangan! Jinny-ahh".
Jinhwan sambil memukul mukul Junhoe yang menggendongnya secara brutal.

.
.

Junhoe mendudukkan jinhwan pada tempat tidur, jinhwan masih terus saja menangis memanggil nama Jinny, Junhoe berlutut di hadapan jinhwan dia ikut menangis hanya saja lebih tenang.

"Duduk, dan menangis lah hingga kamu lelah, panggil Jinny sampai dia kembali". Ucap Junhoe sedikit kesal.

"...... Hikss..".

"Jinana, bahkan kau belum pernah melihatnya kenapa seperti ini, kau bukan hanya menyiksa dirimu, kau juga menyiksaku dan Jinnu..... Bahkan Jinny tidak akan tenang jika kau terus seperti ini".

"Aku memang belum melihatnya tapi aku sudah merasakan kehadirannya dari sebelum mereka lahir Jun! Hiksss...". Kata jinhwan dengan sedikit penekanan.

".........".

"Kenapa Jinny pergi?! Kenapa bisa June! Apa aku tidak bisa menjaganya?! Apa ada sangkutannya dengan luka jahitan di dadaku?! June bicaralah apa yang kalian rahasiakan!".
Tak sabar jinhwan ikut turun kelantai dan mengguncang tubuh Junhoe yang sejak tadi hanya tertunduk.

Semenjak koma jinhwan mengalami lost memory jangka pendek, dia tidak mengingat kejadian berdarah yang pernah terjadi terakhir yang di ingatnya adalah menutup mata sambil memandang Junhoe, itu adalah saat dia akan melahirkan Jinny dan Jinnu yang dia tahu. Bahkan dia tidak mengingat jika dia koma selama kurang lebih 20hari, saat dia membuka mata dia berpikir operasi telah selesai, hanya itu hingga sekarang.

Junhoe pun sengaja tidak mengingatkannya kembali karena takut jinhwan mengalami trauma berat. Mungkin suatu saat dia akan mengingatnya sendiri.

Junhoe menghela nafas dan menggelengkan kepalanya samar. Dia memegang kedua tangan jinhwan dan menggenggamnya erat menciumnya dan membawanya ke pelukan, jinhwan menangis tersedu , Junhoe tetap tidak bicara dia hanya menenangkan jinhwan di dalam pelukannya.

Jinhwan mengangkat kepalanya dan memandang wajah Junhoe, dia membingkai wajah Junhoe dengan kedua tangannya.

"Kenapa kau diam? Apa yang terjadi Jun?".

"Tidak ada sayang ini sudah kehendak Tuhan, dia lebih menyayangi Jinny, Tuhan ingin Jinny bersamanya, ku mohon terimalah kepergiannya setidaknya untuk Jinnu, dia juga membutuhkanmu, Jinnu adalah Jinny dan begitu sebaliknya sayang".

"Izinkan aku melihat fotonya sekali lagi Jun kumohon".

Waktu pertama jinhwan tahu jika Jinny telah tiada Junhoe meyakinkannya dengan foto Jinny di dalam peti, dan itu tidak membuat jinhwan tegar dia malah mengamuk dan menangis sejadi jadinya, dia juga mengatakan jika foto itu bohong itu bukan lah Jinny.

"Janji untuk tidak menangis lagi?".
Jinhwan menganggukkan kepalanya.

"Janji untuk menerima dan mengikhlaskannya?".
Ucap Junhoe lagi dan jinhwan mengangguk.

KOOKIM~[JUNHWAN] -- ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang