😟-45

557 62 78
                                    





















Seorang pria dewasa dengan tubuh tinggi dan kekar sedang berbincang melalui sebuah panggilan telpon.

"Kau dimana?".

"Maaf, Appa aku harus kembali karena anak buahku menemukan titik terang kasus ini".

"Benarkah?".

"Iya, Appa bagaimana Jinhwan?".

"Jinhwan masih dalam penanganan, Junhoe juga masuk ruang rawat karena syok akut, luka ditangannya juga cukup dalam".

"Appa maafkan aku tidak bisa menemani, jaga dirimu baik baik kumohon jangan terlalu lelah".

"Datanglah setelah beres".

"Tentu Appa".

Setelah mematikan panggilan Siwon beralih ke samping anak kesayangannya yang terbaring lemah di unit gawat darurat, Siwon tidak memindahkannya ke ruang rawat karena dokter sendiri yang bilang jika Junhoe hanya membutuhkan istirahat dan ketenangan.

Donghyuk dan Bobby juga sudah datang mereka sekarang berada pada ruang tunggu bedah yang berada pada lantai 3 dimana jinhwan sedang di tangani, Donghyuk juga sudah menghubungi Yunhyeong dan meminta agar yunhyeong cepat datang kerumah sakit.

Di sisi lain Bobby juga sedang menghubungi seseorang yang dia kira pantas tahu akan kejadian ini.

"Mana mungkin aku bercanda, bin".

"Aku akan langsung kesana, dan mungkin akan telat".

"Ya, aku tunggu, temui aku di lantai 3". Ucap Bobby sambil mengakhiri panggilannya .

.
.

Jika di hitung dari awal kedatangan, mereka sudah menghabiskan waktu hampir 3 jam dan itu belum ada tanda tanda baik dari penanganan jinhwan.

Siwon yang memang berada di lantai 1 terus bertukar pesan dengan Donghyuk yang berada di atas untuk menanyakan kondisi disana. Hari sudah gelap Siwon yang juga lelah akhirnya menyandarkan kepalanya pada sandaran kursi sambil memandang Junhoe, tak selang beberapa lama Siwon melihat Junhoe yang sangat gelisah dalam tidurnya.

Junhoe tiba tiba menangis sesenggukan menyerukan nama jinhwan, namun matanya tetap terpejam, Siwon meraba pipi Junhoe berusaha menenangkannya.

"Junhoe.. ".

"Hikkss.. Jinana ..". Junhoe masih saja menangis bahkan suaranya terdengar begitu pilu.

"Jun, buka matamu".

Junhoe pun membuka matanya, masih dengan nafas yang tidak teratur Junhoe mengedarkan pandangannya dan dia begitu terkejut saat menyadari dirinya sedang berbaring di kasur rawat.

"Appa?!".

"Jun tadi kau----".

"Jinana, Appa Jinana dimana?!". Pekik Junhoe pada Siwon yang bahkan tidak dapat melanjutkan ucapannya.

"Junhoe tenanglah".  Tidak mendengarkan Junhoe bangun sambil merasakan kepalanya yang sangat pening, dia menatap tangan kirinya yang sudah terbalut dengan perban.

"Appa Jinana". Ucap Junhoe sambil turun tempat tidur, ya Junhoe memang tidak di infus dokter hanya memberinya obat penenang tadi agar dia bisa tidur untuk merilekskan tubuhnya sementara.

"Jinhwan masih di tangani". Jawab Siwon.

Junhoe turun dan berjalan begitu saja meninggalkan Siwon, hingga Siwon harus mengejarnya. Siwon melihat pintu lift yang akan tertutup buru buru dia menghalau pintu tersebut dan masuk menyusul Junhoe.

KOOKIM~[JUNHWAN] -- ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang