🌪️ - 32

564 62 81
                                    


















Setelah kejadian malam itu jinhwan lebih memilih diam tidak banyak bicara meski pikirannya pergi entah kemana bahkan jinhwan sering kali ingin melarikan diri pergi dari kehidupan Junhoe namun sulit, dia terlalu takut untuk memulai hal baru sendiri apalagi dengan keadaannya yang hamil sekarang.

Junhoe memang belum kembali seperti dulu tapi dia juga tidak jahat seperti kemarin, Meski masih sulit untuk Junhoe menerima semuanya.

Sudah satu Minggu mereka seperti orang asing yang tinggal satu atap, mereka hanya berbicara secukupnya itupun lebih banyak ketika makan malam.

Oh iya, Tiga hari lalu jinhwan sudah berusaha menemui Hanbin untuk menceritakan masalahnya, meski sebenarnya dia masih takut bertemu Hanbin secara empat mata, tapi untung saja tidak berhasil karena yunhyeong mencegahnya, yunhyeong bilang jika Hanbin sedang berada di London seperti biasa. Ya setiap tiga bulan sekali Hanbin akan terbang ke London untuk bertemu dengan psikolog dan dokter yang menangani masalah kejiwaannya. Harusnya yunhyeong ikut untuk mendata perkembangan Hanbin tapi kali ini tidak karena harus menggantikan Hanbin disebuah pertemuan.

.
.

Saat pagi Junhoe akan pergi dan kembali malam hari, dia sedang sibuk dengan pemutusan kontrak kerjanya, sedangkan jinhwan pergi kemana saja yang dimaunya, Junhoe sudah tidak pernah melarangnya lagi untuk keluar rumah sendiri beda dengan yang dulu Junhoe sangat melarang jinhwan keluar rumah tanpa Junhoe.

Seperti sekarang ini jinhwan sedang berada di pasar masuk ke setiap toko berharap ada yang mau menerimanya bekerja, namun sayang tidak semudah yang jinhwan bayangkan. Dia sudah kelelahan, akhirnya beristirahat disebuah taman. Perutnya lapar hanya saja dia tidak punya uang karena hanya ada untuk ongkos pulang dan membeli obat.

.
.

Jinhwan merasa jenuh, belakangan ini dia sangat merindukan junhoenya yang dulu, yang perhatian, baik, banyak tertawa, yang terkadang manja. Setiap kali Junhoe melintas dipikirannya jinhwan selalu menangis, merasa dirinya satu satunya orang paling menderita, menyusahkan, bodoh, dan tidak berguna. Pikiran buruk sering kali terlintas disaat seperti ini.

' aku tidak akan pulang, dan tidak akan menemuinya lagi' -- gumam jinhwan.

' tidak, tidak, aku gak tau mau tidur dimana, masa rumah Donghyuk entar ketahuan, rumah Appa gak mungkin nanti dia marah sama june'. -- ucap jinhwan kembali menepis ucapannya yang awal.

' oke aku yakin ini jalan terakhir dan satu satunya' -- jinhwan yang masih bertarung dengan pikirannya.

Hari sudah mulai sore akhirnya jinhwan memutuskan untuk pulang, saat jinhwan baru keluar dari sebuah toko seseorang langsung meneriaki ya.

"Jinani!!".

"Donghyukie!".

"Dari mana? Sendiri? June tidak ikut?".

"June dirumah tidak ikut".

Akhirnya keduanya memutuskan untuk berbincang di sebuah kedai kopi yang tidak jauh dari halte bus.

"APA?! KAU MENCARI PEKERJAAN? DENGAN KONDISI HAMIL BEGINI?".

"Sssttt pelankan suaramu!".

"Junhoe tau?".

"Tentu saja".

"Tadi kau di toko kelontong itu meminta pekerjaan? Kenapa di tempat seperti itu?".

"Tidak, itu aku hanya membeli air mineral untuk minum obat".
Donghyuk mengangguk, mereka terus bercengkrama bercerita tentang masa masa bekerja bersama,hingga tentang percintaan. Oh ya Donghyuk dan semua teman jinhwan tidak mengetahui jika jinhwan dan Junhoe sedang tidak baik hubungannya karena kehamilan jinhwan.

KOOKIM~[JUNHWAN] -- ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang