🤗 - 3

1.3K 114 20
                                    

Kini Jinhwan berada dirumahnya, menunggu seseorang yang menurutnya adalah org spesial bagaimana tidak org itu selalu ada saat Jinhwan kesulitan terutama saat dulu Jinhwan kesulitan mencari pekerjaan. Jinhwan sangat beruntung bisa bertemu dan mengenal org baik sepertinya . Mungkin Jinhwan akan lebih beruntung jika bisa memiliki laki laki itu seutuhnya. ahh entah.

Clekk..

"Jinhwan.."

"Iyaa Hyung sebentar. Duduklah dulu!!" Teriak Jinhwan dari balik pintu kamar mandinya .

Kurang dari 10menit Jinhwan pun keluar dan langsung berhambur menghampiri org yang sedang duduk di sofa depan.dan langsung memeluknya dengan sedikit kecupan dipipi.

Dugh!

"Hyuunggg! Chuu~ akurinduu".

"J jinhwan~".
Panggil lembut seorg yg kini sedang di peluk jinhwan. Jinhwan memlepas pelukannya dan memundurkan dirinya perlahan. Jinhwan tiba tiba berteriak hingga org di depannya ikut terkejut.

"Huwwwaaa! Junee! Kenapa kau?!".

"Ya memang aku". Jawab Junhoe datar.

"K kenapa?!". Jinhwan malu Jinhwan gugup. Tapi dia berusaha tenang dan santai.

"Kenapa apanya?" Junhoe masih dengan jawabannya yang datar. Tapi tak dapat dipungkiri jantung Junhoe bergerak seolah ingin loncat keluar ahh ya tuhan mana bisa Jun ..

"Kenapa kau disini? Ahh aku tadi--".

"Aku hanya ingin pinjam... ' jeda Junhoe terus memandangi Jinhwan yang tak jauh dari wajahnya.

"Apa?!" Jinhwan taksabar.

"Ahh itu bibir--- bukan itu maksudku nasi, tidak itu charger iya! Charger".

Jinhwan memandang Junhoe dengan tatapan heran dan bingung, Junhoe memalingkan wajahnya yg dia rasa pasti sedang seperti warna kepiting rebus di restoran bawah apartemen. Huee Junhoe pengen lari sekarang juga.

"Nih". Jinhwan memberikan charge pada junhoe. Junhoe mengambilnya dengan cepat tanpa melihat wajah Jinhwan bilang terimakasih dan buru buru pergi. ' aku ketagihan cium kamu kayanya Jun'. Plak! Jinhwan memukul mulutnya sendiri.



.
.

"Hanbin Hyung!! Kenapa lama kau bilang tadi sudah di basement kan".
Tegas Jinhwan sambil menghampiri dan mengambil bingkisan yang dibawa org tersebut.

"Saat aku menelpon memang aku di basement Jinan tapi basement kantor". Ucap Hanbin santai seraya mendaratkan bokongnya di sofa milik Jinhwan. Jinhwan hanya tersenyum paksa dan memutar bola matanya malas.

"Baby, sakit apa hmm?". Ucap Hanbin sambil menarik Jinhwan agar persandar pada dada bidangnya. Jinhwan pun tak menolak dan langsung bersandar pada Hanbin hingga Jinhwan bisa mendengar suara detak jantung Hanbin yang sangat tenang seperti musik penenangnya.

"Engh.. hanya lambungku". Jawab Jinhwan sembari memejamkan matanya di atas dada Hanbin.

"Pasti kau tidak makan lagi?". Tegas Hanbin

"Aku hanya lupa Hyung. Aku telat kekantor dan lupa sarapan sorenya aku---".

"Makan ramen pedas, bibi ramen sebrang jalan". Sela Hanbin cepat.
Jinhwan hanya tertawa sembari merubah posisi menjadi berbaring dengan paha Hanbin sebagai tumpuan kepalanya.
Melihat posisi Jinhwan yang menghadapnya Hanbin langsung memukul jidad Jinhwan dengan telapak tangannya takk' "Nakal!".

"Ahh Hyung sakit~ Hyung kenapa kau jarang ke kantor sekarang?".
Tanya Jinhwan sambil mengocok kocok Snack yang hanbin bawa kodenya Jinhwan supaya Hanbin bukain.

"Aku sedang ada event pemotretan baby itu membuatku harus pulang larut dan berangkat pagi buta jd aku tak bisa kekantor". Sambil membukakan Snack dan langsung menyuapin Jinhwan .
Jinhwan menganggukkan kepalanya .
"Lalu kau belum cerita siapa yang menolongmu saat sakit kemarin?".

"Hmm iya itu tetangga baruku Hyung dia baru disini satu Minggu".

"Sepertinya aku harus berterimakasih padanya karena sudah menolong babyku yang nakal ini".

"Hyung sakit nanti hidungku merah". Rengek Jinhwan yang hidungnya di pencet oleh Hanbin .

"Hahahaha" Hanbin tertawa begitu kencang.

Waktu terus berlalu mereka berbincang sangat banyak, kini Hanbin tertidur di sofa, Jinhwan sendiri sedang membereskan meja sisa makannya dengan Hanbin .

Ponsel Hanbin berdering tapi Hanbin tak kunjung bangun dari tidurnya. Jinhwan pun menghampirinya dan melihat ponsel Hanbin dilihatnya id call yang dapat di layar 'KooJun Bongsor' Jinhwan sedikit terkekeh melihat nama yang tertera jahat sekali Hanbin memberi nama seperti itu. Jinhwan coba menjawab panggilan tersebut.

"Hall--"

"Heii hidung besar kapan kau akan datang? Makeup ku sudah luntur 3kali karna menunggumu!!".

"......."

"Cepat kemari!".

Telpon dimatikan secara sepihak, Jinhwan tertawa mengingat hidung besar dan makeup luntur.
Menghentikan tawanya Jinhwan langsung membangunkan Hanbin bilang bahwa ada yang menelponnya dan dia tunggu segera. Hanbin hanya menggeliat sedikit membuka mata melihat Jinhwan dihadapannya. Tiba tiba Hanbin memanyunkan bibirnya "ciumm akuu~".
Jinhwan membelalakan matanya terkejut.

'chuuu~' Jinhwan menempelkan apel merah yang sedari tadi ada di atas meja ke bibir Hanbin. Jinhwan tertawa geli , yang di jahili cemberut dan merengek.

"Sudahlah Hyung kau sudah ditunggu".

Lantas Hanbin melihat jam yang ada di tangannya.

"YAKK.. AKU TERLAMBAT!! KENAPA TIDAK MEMBANGUNKAN KU".

Jinhwan hanya diam melihat Hanbin yang sangat bergegas berlari keluar pintu. Dan balik lagi "chuu~ bye bye baby jangan lupa makan". Jinhwan masih diam hanya saja wajahnya memerah sekarang.

.
.
.

TBC

Gak jelas amat kau wkwk

Tau gak sekarang banyak readersnim yang bener bener baca doang gak vote/komen :( penangis.




KOOKIM~[JUNHWAN] -- ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang