😊 - 5

932 95 8
                                    

Bruuggh!..

"Aakkhhh!"

"Jjuunn~".


.

"Akkhh Juneee sakittt huee..".

"Maaf maaf aku tidak sengaja ini gelap gak kelihatan ada sofa disitu". Pinggang belakang jinhwan menabrak sofa, sampai sampai keduanya hampir terjungkal ke atas sofa. "Udah ya kamu duduk disini nanti kalo jalan kaya gtu terus nabrak lagi". Jinhwan gak mau sebenernya sampe pengen nangis lg tapi kasian Junhoe keliatannya cape, jd dia nurut aja deh.

"Jun..".

"Hmm?".

"Temenin sampai nyala ya".

"Kalau gak nyala nyala?".

"Ya sampai pagi".

"Hee'emm"..

.
"Jun..".

"Apalagi?".

"Makasih ya"

"Iya.. udah tidur aja biar gak berasa". Sebenernya Junhoe yang udah ngantuk bgt tapi jinhwannya gak mau tidur tidur.

"....."



.
"Jun..."

"........." Tanpa jawaban Junhoe hanya nengok menghadap jinhwan.

"Hauss~".

' ya tuhan kaki pegel bgt tapi dia imut bgt'.--junhoe heart

"Yaudah tapi diem sini aja aku yang ambilin". Junhoe akan bangun tp di tarik lg sama jinhwan.

"Jangan lama lama, flash nya taro sini aja".
Junhoe cuma nganggur trus langsung jalan menuju dapur, cuma selang beberapa detik saat Junhoe jalan.

"ARRRGGHHH!!!"
'BRUGH!'

"J JJUNN! KENAPA?". ga ada jawaban tuh jinhwan makin panik takut ad penyusup, dia akhirnya bangun nyamperin Junhoe ke dapur.

"Diam disitu! Disini banyak pecahan kaca, kamu pecahin gelas?".

"E eenggak, enggak tau". Jinhwan langsung nundukin kepalanya, dia beneran gak tau kenapa banyak kaca. Apa dia gak sadar pas mecahin dia belum inget. Pelan pelan jinhwan nyamperin Junhoe yg duduk di lantai senderan di dekat meja makan.

"Hati-hati nanti kena udah diam aja disitu" kata Junhoe sambil nunduk gak liatin jinhwan.

"Kamu kena ya Jun?".

"Dikit doang". Jwb Junhoe singkat betul.

"Ma maaf".
Junhoe gak jwb dia nunduk terus kaya lg ngelakuin sesuatu gtu. Trus jinhwan sorot Junhoe menggunakan flash yg dia bawa.
"JUNEE! ini berdarah, banyak bgt".

Jinhwan kaget mendapati kaki Junhoe yang mengeluarkan banyak darah pecahan kaca yang menyangkut pada kaki Junhoe pun cukup besar. Tapi Junhoe dengan keberaniannya mencabutnya dengan sendiri dan itu menyebabkan darah semakin banyak keluar.

Junhoe diem aja tiap jinhwan ngomong tenaganya rasanya udah abis buat ngerasain nyeri di kakinya. Jinhwan meraih tissue di meja makan.
"Tahan ya aku ambil perban, trus kita kedok---".

"Diem disini aja aku mohon nanti kamu juga luka, kacanya banyak bgt".

"Tapi Jun ini darahnya juga banyak bgt".

"..........".

Jinhwan berhenti bicara tangannya ngelus ngelus kaki Junhoe supaya gak sakit dia pengen bgt lari kebawah cari bantuan tapi dia takut kalo harus turun tangga, takut cape.
Junhoe memandang Jinhwan wajahnya yang tersorot flash terlihat sedih, dia menangis tapi diam air matanya sangat banyak .

' ya tuhan dia kenapa air matanya mudah sekali keluar dan banyak, apa tidak takut habis?' -- Junhoe

"Kenapa menangis?" Ucap Junhoe lembut takut takut dia semakin menangis. "Ini hanya luka kecil tenanglah,tunggu lampu menyala baru kita bereskan semua, ayo bangun". Junhoe mengajak Jinhwan berdiri dan pindah duduk di atas kursi makan. Jinhwan mengangkat kaki Junhoe yang terluka untuk di letakan di pangkuannya.

"Aku takut kau melaporkan ku kepolisi hikss". Junhoe membelalakan matanya.

"Aa ppa? Hahaha kau takut aku melapor? Hahaha". Tawa Junhoe pecah bahkan rasa nyeri dikakinya tak terasa karna ucapan polos keluar dari mulut Jinhwan. Jinhwan mengangguk dengan air mata yang masih terus mengalir.

"Junn ~" maaf".

"Hmm".

"Aku serius~hiks.."

"Iya iya Kim Jinhwan".
Jinhwan udah senyum tapi tetap dengan wajah sedihnya.

"Junn~ kumohon jangan menolak, tidurlah dikamar". Mohon jinhwan pada junhoe yang langsung di balas dengan anggukan kepala. "Ayo aku bantu". Jinhwan membantu Junhoe berjalan padahal masih bisa jalan sendiri pelan pelan tapi malah ambil kesempatan dalam keluasan.

Junhoe merebahkan dirinya sungguh dia sudah tidak bisa berbasa basi lagi dia udah cukup lelah ini sudah hampir pukul 03 dini hari dia sangat ngantuk.
"Kau juga tidur Jinhwan, ini sudah hampir pagi jangan sampai tidak tidur".

"Ii iya". Jwb jinhwan datar sembari merebahkan dirinya di samping Junhoe.

Lampu baru saja menyala,
Jinhwan menatap orang di sampingnya yang sudah tertidur pulas, pelan pelan jinhwan bangun dari tidurnya menuju dapur, dia membereskan pecahan kaca, dan kembali ke kamar dengan membawa kotak obat .
Pelan pelan dia menggeser kaki Junhoe memberikan obat oles pada kakinya. 'maaf Jun hiks..'

'kenapa tidak tidur nakal'.




.
TBC

Yuhhuuuu kocak kali ..

pengen banyakin part Junhwannya aja wkwk..

Makasih votenya💜

KOOKIM~[JUNHWAN] -- ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang