❤️ - 47

610 67 51
                                    



























Decitan tempat tidur terdengar saat orang yang berada di atasnya bergerak menggeser tubuhnya, Restrain yang di gunakannya membuat pergerakannya menjadi sangat sulit meski hanya menggeser tubuh. Dia menarik nafas dan kembali memandang tembok putih yang berada di hadapannya, meski dia tidak sendiri tapi enggan baginya memandang orang tersebut.

"Hyung, aku akan pulang jangan dirimu jangan menyakiti dirimu sendiri, besok aku akan kembali lagi".

Clekk.. krieett...

"Donghyukie". Merasa terpanggil Donghyuk yang awalnya memang akan menuju pintu luar menoleh dan tersenyum pada orang yang baru saja datang.

"Hanbin Hyung, kau datang?". Hanbin menganggukkan kepalanya.

"Bagaimana keadaan yunhyeong?".

Semenjak penahanan sementara yunhyeong, kepolisian melakukan pemeriksaan kejiwaannya dan menyatakan bahwa dia mengalami gangguan kejiwaan stadium awal yang disebabkan oleh tekanan terhadap diri sendiri, biasanya yang mengalami ini akan merasa hidupnya selalu sendiri dan tidak memiliki teman.

Karena hal itu kini yunhyeong berada di rehabilitasi untuk memulihkan kejiwaannya, Donghyuk lah yang memohon kepada keluarga Junhoe agar mau meringankan gugatan dan membiarkan yunhyeong di tahan di panti rehab.

Junhoe memenuhinya dan itu juga karena Hanbin yang ikut memohon.

"Seperti biasanya dia hanya diam, Hyung".
Hanbin tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.

"Kau pulanglah aku akan disini, mungkin yunhyeong membutuhkan teman ngobrol".

"Maaf merepotkan mu Hyung".

"Tidak, kalian adalah bagian dariku, jadi jangan berpikir seperti itu". Kata Hanbin sambil mengusap lengan Donghyuk.

Setelah sedikit berbincang akhirnya Donghyuk pulang karena Bobby juga sudah menjemputnya.

.
.

Hanbin duduk di kursi yang sudah di sediakan, dia memandang punggung yunhyeong yang membelakanginya, bahkan meski Hanbin sudah mengajaknya berbicara dia tetap membelakangi Hanbin.

"Apa kau akan terus membelakangi ku seperti itu? Kalau gtu aku akan pulang".

Tidak, Hanbin bohong meski dia bangun dari kursinya tapi dia hanya berpindah duduk, kini Hanbin duduk di sebelah yunhyeong , Hanbin ikut duduk di kasur tersebut dia memandang wajah yunhyeong yang hanya terdiam sejak tadi.

Hanbin turun kembali dan memilih berdiri di hadapan yunhyeong, dia sangat sedih melihat bagaimana pandangan kosong yunhyeong. Orang yang selama ini berperan penting dalam hidupnya selain keluarga, bahkan yunhyeong sudah seperti keluarga baginya.

Dulu saat Hanbin mengalami masa sulit karena sakit yunhyeong-lah yang selalu setia di sampingnya, walau kadang Hanbin menyakitinya seperti memukul atau meneriakinya. Hingga akhirnya Hanbin menemukan jinhwan dan memilih hidup bersama jinhwan.

"Yunh..". Kata Hanbin sambil membingkai wajah yunhyeong dengan kedua tangannya.
Yunhyeong tidak bergeming dia tetap diam, tapi Hanbin bisa melihat raut kesedihan disana bahkan air mata sudah menggenang di pelupuk matanya.
"Ini pasti tidak nyaman". Lanjut Hanbin sambil menyentuh tangan yunhyeong yang terikat oleh Restrain.

"Aku akan sedikit mengendurkannya tapi kau harus berjanji tidak akan melakukan hal buruk seperti kemarin, heum?". Kata Hanbin sambil melonggarkan belt Restrain .

"Hanbinie". Ucap yunhyeong lirih dan itu membuat Hanbin spontan menoleh memandang wajah yunhyeong .

"Ya, yunh ini aku, maaf aku baru mengunjungimu lagi".

KOOKIM~[JUNHWAN] -- ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang