💜
Kali ini agak panjang ya maaf kalo banyak typo
∆
Pagi ini Junhoe terusik tidurnya karena suara alarm yang cukup kuat, rada sedikit bingung karena seingatnya dia tidak pernah memasang alarm sebelum tidur. Ia pun perlahan membuka matanya dengan malas, tentu saja benar itu bukan suara alarm nya bahkan ini bukan kamarnya.
Menyadari ini bukan kamarnya Junhoe langsung membuka matanya lebar.Iya dia ingat ini adalah kamar Jinhwan, tapi tidak ada si pemilik kamar, saat Junhoe akan turun dari kasur dia melihat Jinhwan, iya Jinhwan tertidur dengan kepala di pinggir ranjang dekat kaki Junhoe dan badannya terduduk dilantai . Dengan obat luka yang masih ada di tangannya ,*Kasurnya gak terlalu tinggi gitu loh
' ya Tuhan dia tertidur disini? Aku menyadari dia mengobati kaki tapi kenapa tidak menyadari dia tertidur disini. Badannya akan pd sakit :( bodoh kali aku ni ' --junhoe
Junhoe menatap wajah tidur Jinhwan tidurnya sangat nyenyak meski posisi yang tidak nyaman , ' matanya sembab' -- gumam Junhoe sedikit terkekeh. Pandangan Junhoe terhenti pada satu titik itu bibirnya tanpa disadari Junhoe tersenyum ' bibi---ahh' -- Junhoe cepat cepat membuang pikiran buruk nya.
"Jinhwan~". Junhoe membangunkan si kecil dengan mengusap pipi si empunya ' damn lembut sekali' -- june nih yg pagi pagi dah dibikin jatuh hati .
"Eughhhh".. leguhan Jinhwan dalam tidurnya.
"Ayo bangun Kim lehermu bisa sakit nanti".
Tidak di jwb.
Junhoe pun berusaha turun tanpa mengganggu Jinhwan, berhasil turun Junhoe mengangkat Jinhwan menaiki ranjang. Jinhwan tersentak langsung membuka matanya."Emm June jam berapa ini?".
"Baru jam 07".
"Kita harus ke klinik mengobati kakimu Jun, ayo!".
"Mwo? Ttiidak usah ini hanya luka kecil Jinhwan, lagi pula kau harus istirahat kau baru tidur sebentar". Ucap Junhoe yang masih akan mengangkat Jinhwan . Jinhwan menerima uluran tangan Junhoe untuk berdiri sambil berkata
"Jun please jangan menolak aku akan selalu merasa bersalah kalau kau menolak". Junhoe tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
"Oke ayo berangkat tidak usah mandi buang buang waktu".Skip --
Drrrtt drrrtt..
"Hallo Hyung"-- khas org bangun tidur.
"Kau dimana? Kenapa pintu dikunci?"
"Pintu? Ahh apa Hyung diluar?".
"Hmm".
Tut..Tut..
Jinhwan berlari menuju pintu luar.
Clekk..
"Hyung!!~"
"Yakk apa kau baru bangun tidur? Apa hari libur menjadi hari tidur?".
Tanya Hanbin sambil memasuki apartemen Jinhwan ."Iya Hyung aku baru bisa tidur jam 03 dini hari". Jinhwan menghampiri Hanbin yang sudah duduk di sofa.
"Kenapa? Apa ada masalah hhmm?".
Jinhwan menganggukkan kepalanya dan mulai bercerita mengenai kejadian malam tadi .Awalnya Hanbin tidak menaruh curiga apapun meskipun nama org yg Jinhwan sebut orang baik itu mirip dengan nama temannya toh Hanbin pikir tidak hanya satu orang yang memiliki nama seperti itu. Sampai saat Jinhwan pergi mandi kebetulan dia menggunakan kamar mandi yang ada di kamar dan Hanbin ikut masuk kekamar Jinhwan, berkeliling kamar dan merebahkan diri di ranjang.
Jinhwan sudah selesai mandi dan sudah menggunakan baju.
"Hyu~"
"Ini milik siapa?!" Hanbin melemparkan sebuah jas tipis dari atas ranjang Jinhwan . Jinhwan sedikit terkejut dengan Hanbin yang tiba tiba memotong ucapannya dan melemparkan baju tepat pada wajahnya.
"Iittu iini milik June yang aku ceritakan . Ah pasti dia melupakannya". Dengan sedikit senyum gugup dan berusaha tenang Jinhwan menjawab ucapan Hanbin.
"Apa karena dia baik dan kau mengajaknya tidur bersamamu?!". Hanbin mulai berdiri dan mendekati Jinhwan . "Dan sepertinya alasan mati lampumu sangat buruk baby dengan apartemen semewah ini" Jinhwan menggelengkan kepalanya cepat berusaha membuka suara tapi tangan Hanbin mencegahnya dengan menarik rahang Jinhwan "seberapa panas malammu dengannya?" Bisik Hanbin pelan tepat di telinga Jinhwan . Tidak mendapati jawaban Hanbin menatap wajah Jinhwan . Dia melihat Jinhwannya menangis sambil menggelengkan kepala.
Hanbin melepaskan tangannya meninggalkan Jinhwan yang masih menangis. Sebenarnya dia benci melihat Jinhwan menangis apa lg itu karenanya jd dia memutuskan meninggalkan Jinhwan. tidak,tidak pergi hanya ke balkon.
Tak selang berapa lama ada seseorang yang mengetuk pintu. Jinhwan yang saat itu masih menangis pun berusaha menghentikan tangisannya dan membuka pintu. Hanbin sendiri melihat Jinhwan yang keluar kamar.
Jinhwan membuka pintu yang ternyata itu adalah Junhoe ini bisa jd kesempatan Jinhwan untuk bisa menjelaskan semuanya pada Hanbin.
"Hei apa kau menangis?" Tanya Junhoe pada Jinhwan .dengan refleks Junhoe mengusap pipi tembam Jinhwan .
"Hmm, ada apa?". Jinhwan singkat
"Aku ingin mengambil---ah ini,apa kau akan mengantarnya?" Jinhwan menggelengkan kepalanya lemah, "kau ini kenapa? Apa ada masalah?".
"Tidak ada".
"Jinhwan.. katakan padaku kumohon".
"Ada Hyung ku didalam maukah kau bertemu dengannya dan menjelaskan semuanya?".
"Jelaskan apa?". Junhoe sedikit bingung.
"Soal jas mu itu yang tertinggal di kamarku".
Junhoe terkekeh "apa dia marah?". Jinhwan mengangguk dan Junhoe sedikit sesak. "Baiklah antar aku padanya".
-
Di balkon Hanbin sedang membuka pesan di ponselnya satu persatu terhenti pada satu nama yaitu Junhoe.12:30
KooJunhoe BongsorHanbin sorry sore ini aku tidak bisa datang ke studio kakiku terluka malam td terkena pecahan kaca saat mati lampu. Kalau mau kau bisa menjengukku dengan Bobby kkk--
Hanbin beberapa kali membaca ulang pesan tersebut.
'June, matilampu, luka?--' Hanbin
cklek..
"Hyung kenalkan ini June". Suara Jinhwan memecah lamunan Hanbin yang langsung menengok dengan cepat.
"HANBIN?!"
TBC
Terimakasih banyak atas votmentnya aku cinta kalian 💛
KAMU SEDANG MEMBACA
KOOKIM~[JUNHWAN] -- END
AcakUdah End, tetep kasih vote/komen gapapa aku bahagia 💜 Tiati ada enceh nyelip 🔞 Padahal Junhoe yang memulai tapi Junhoe juga yang kaget saat jinhwan menerima strawberry yang dia berikan dari mulutnya . "Egh.." Ini adalah cerita pendek cuma yang bi...