1.Khitbah

34.5K 1.6K 10
                                    

Lembaran demi lembaran data murid baru yang masuk TK sudah kususun, akirnya selesai juga. Kulihat jam sudah menunjukkan jam 9 malam. Aku belum melaksanakan shalat Isya, baru saja aku bersiap-siap untuk berwudu' suara ketukan menghentikanku.

Tok

Tok

Tok

" Aisya?"

" Iya, Mi"

kataku sambil berjalan menuju pintu.

" Abi meminta mu turun kebawah nak, ada yang ingin disampaikan."

" Iya mi nanti Aisya nyusul"

" Jangan kelamaan, ya"

" Iya umi"

Setelah umi kebawah ku pasang kembali jilbab instan menutupi dada, tumben sekali Abi ini ada apa ya?

" Iya Bi kenapa?" Tanyaku saat sampai di ruang tamu.
Kulihat Om Haris dan tante Yuni masih disini, Wah betah sekali mereka mengobrol.

" Sini dulu, Sya. Gabung sama kita" Perintah abi.

Setelah mengangguk aku pun langsung mengambil tempat di samping Abi.

" Nak Aisya?" panggil Om haris

"iya..Om kenapa?"

"Jadi begini nak, kedatangan om dan tante kesini selain bersirahturahmi, kami punya maksud lain nak"

Aku berusaha mencerna kalimat Om Haris.

" Maksud om?" tanyaku balik.

" Maksud kedatangan kami, kami ingin meminta kamu atas nama anak kami, kami ingin mengkhitbah kamu untuk anak kami, Fikram"

Deg

Mengkitbah?

" Kami senang melihat sifat kamu nak, anak sholehah seperti kamu siapa yang tidak ingin menjadikan kamu sebagai menantu, kami terlanjur menyukaimu nak"

Bagaimana ini ya Allah? kudengar tentang Fikram, ia memang cukup terkenal, karna statusnya sebagai pengusaha muda sukses dan kudengar-dengar banyak wanita yang mengejar-ngejarnya lantaran ketampanannya.

Tapi...apa kabar dengan imannya?
apakan dia seperti yang ku idam-idamkan. Apakah dia mampu membimbingku menuju syurgaNya?

Lama ku terdiam, sentuhan lembut di pundak ku menyadarkanku, kulihat umi tersenyum kearahku.

" Hmmm masalah itu Aisya akan sholat istiqarah dulu, Aisya tidak bisa memutuskan sekarang. Aisya akan minta bantuan Allah untuk memutuskan."

" Baiklah nak, om akan datang 3 hari lagi untuk jawabanmu."

" Iya Om"

" Kalau begitu kami pulang dulu ya Ilyas, Salma, Aisya"

Abi mengangguk

" Assalamualaikum"

" Waalaikumussalam."

Setelah mengantar mereka pulang abi mendekatiku.

"Aisya"

"ya abi?" Ku tatap wajah abi lamat-lamat.

" Pikirkan baik-baik ya nak, Abi yakin Fikram itu orang yang baik, abi sudah kenal Haris dari kecil, pasti dia mendidik anaknya dengan baik, Abi ini udah tua nak, Abi kepengen abi sendiri yang menikahkan kamu. Tapi semua keputusan abi serahkan kepada kamu."

Mendengar perkataan Abi aku menjadi tidak tega.

" Iya bi, Aisya akan istiqarah dulu, kalau gitu Aisya akan ke kamar dulu"

MENIKAHLAH lagi suamiku (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang