11. Nurhasyifa Humaira

23.3K 1.2K 6
                                    

Menunggu hati mu berlabuh di pelabuhan cintaku adalah ketidakmungkinan yang selalu ku nantikan.
Sekarang aku sadar arti sebuah penantian,bukan sekedar tentang menunggu tapi yakinlah penantian yang didasari karna Allah akan indah pada waktunya.

Tiga hari di rawat dirumah sakit benar-benar bosan,hatiku di penuhi banyak pertanyaan,seakan terus teringat bayangan kejadian di kantor mas Fikram waktu itu,siapa wanita itu? begitu berharga kah dia bagi suamiku.

Oh Allah,yang maha memberi cinta tenangkanlah hati ku ini,jaga hati ini.Jangan sampai kecintaan hamba pada suami hamba melebihi rasa cinta ku padamu.Biarlah hati ini tetap berada dijalurmu,menjadi kan Syurga-Mu sebagai tujuan terakhirku.

Jariku bergerak menutup mushaf kecil yang kupegang dati tadi,Kulirik jam silver yang melingkar di tanganku.
Menunjukkan pukul sembilan pagi,ku akiri muraja'ah hafalanku,Kakiku berjalan menyusuri kamar Mandi,Segera mengambil Whudu' untuk melaksanakan sholat dhuha.

"Nawatul whudu'a lirafhil hadatsil asghari lillahi taa'la"

Kuhidupkan kran air membasari tanganku,perlahan mengusapnya perlahan 3 kali.

"Ya Allah, biarkan air ini menghanyutkan dosa yang kulakukan melalui telapak tanganku ini,"

Pergerakan ku berganti menuju mulut,kemudian berkumur 3 kali.

"Ya Allah,perkenankan air ini membersihkan semua dosa akibat kata kasar yang menyakiti hati orang lain."

pergerakanku berlanjut menuju hidung,kemudian membasuhnya.

Tanganku bergerak membasuh wajahku.

"Ya Allah jika cantik itu luka,maka jangan buat wajahku ini menimbulkan syahwat bagi lelaki manapun,kecuali suami hamba,hapuslah semua dosa yang ditimbulkan oleh wajahku ini,hanyutkan ia bersama tetesan air yang berjatuhan."

Kemudian kubasuh tangan sampai siku,di ikuti dengan menyapu rambut,telinga dan kaki.

"Allahhumma ja'alni minatawwabina,waja'alni minal muthatahirina waja'alni minal muslimin."

Kakiku melangkah menuju mushala kecil yang ada di rumah ini.

kemudian melaksanakan sholat sunah dhuha,

"assalamualaikum warahmatullahiwabarakatu"

"assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu"

Ku lafalkan klimat istigfar berkali-kali,memohon ampunan kepada sang khalik.

"Ya allah ya tuhanku, lapangkan lah rezeki untuk keluarga kecil hamba ya allah,suami hamba,serta keluarga kaum muslimin dan muslimat.
Lapangkanlah rezeki-Mu wahai zat yang maha pengasih.Jika rezeki itu masih di langit, maka turunkanlah,jika masih jauh dekatkanlah,dan jika sudah dekat maka berkahilah ya Allah.
Limpah kan kami nikmat-Mu,nikmat rezeki-Mu,dan nikmat kesehatanmu.
Hanya pada-Mu hamba meminta, hanya pada-Mu hamba meminta pertolongan,Wahai zat yang maha pengasih lagi maha penyayang,Amiin ya rabbil'alamin."

Ting dongg

Suara bel dari arah pintu utama mengejutkanku,siap yang bertamu pagi menjelang siang seperti ini.apa mungkin mas Fikram?tapi biasanya mas Fikram akan langsung masuk saja,tanpa menekan bel terlebih dahulu.
Langsung saja ku berjalan ke arah depan tanpa membuka mekenahku terlebih dahulu.

"sebentar.." teriak ku dari arah dalam rumah.

tanganku bergerak memutar knop pintu,menampak seorang gadis yang begitu cantik dengan gamis dan khimar yang ia kenakan.

"Syifaa...Aisya kangen" Ucapku langsung menghambur kepelukannya.

Dia membalas pelukanku,tak kalah erat.

"Ihh,Aisya.Kamu pikir Syifa ga kangen sama kamu?heum,kalau kamu kangen aja,aku nya kangen kuatrad sama kamu."

Katanya sambil melepaskan pelukan kami.
Aku terkekeh mendengar ucapan sahabatku yang satu ini.

"Ah, kamu ini ada-ada saja,eh ayo masuk" Kataku membimbing Syifa masuk ke dalam rumah.

"Habisnya kamu sih,habis nikah 3 bulan yang lalu,ga ada kabar.Curi nikahnya lama banget lagi,kayak cuti melahirkan aja"

"Bukan gitu syifa,__"

"Pokoknya kamu harus ngajar lagi,aku tu ribet ngajar sendiri,udah anak-anaknya nanyain kamu terus lagi." Katanya memotong ucapanku.

"Iya,nanti aku coba ngomong sama mas Fikram lagi." ucapku.
"oh ya, syifa mau minum apa?" Lanjutku.

"Apa aja deh sya, eh tapi orenge juice aja deh."

"oke!"

selang beberapa menit aku kembali dengan nampan berisi orange just dan beberapa camilan.

"eh sya,gimana kehidupan habis nikah,enak gak?"

aku tersenyum simpul,sambil meletakkan nampan tadi di atas meja,andai saja Syifa tau, kehidupanku sehabis menikah.Aku tak yakin senyumnya masih semringah seperti ini.Aku tersiksa syifa,Sakit.
Senyumku berubah menjadi nanar.

"Ah,Aisya kok jadi senyum-senyum sendiri, Syifa jadi iri deh,jadi kebelet nikah juga,hehehe"

Aku duduk di sebelahnya.

"Makanya,Syifa buruan nikah,biar ada teman ibadahnya." Ucapku kembali terkekeh.

"iya,do'ain aja.Eh kamu tau ga Sya?"Jawabnya.

Layaknya pendengar yang baik,aku duduk menghadapnya,menaikkan sebelah alisku.

"Mas Furqon,Om nya Azka.Dia sering nanya-nanya kamu ke aku,abis kamu nikah,jadi kayak gituu deh"

dahiku berkerut.

"Mas furqon?" tanyaki memastikan.

"Iya.Aku jawab aja aku ga tau,abisnya kamu ga ada kabar juga kan."jeda sesaat. "Terus pas kamu nikah,aku ngeliat dia keluar dari ruangan almarhum abi kamu,padahal suami kamu belum selesai ucapin kabulnya."

"terus apa hubungannya sama aku." tanya ku.

"Ya mungkin aja dia udah mendem rasa ke kamu udah Lama,eh kecolongan sama mas Fikram."

"Astagfirullah,jangan gitu ih fa,tapi kalau dilihat-lihat kamu cocok deh sama mas Furqon.jadi kapan nyusulnya?"
tanya ku mengalihkan isu.

Tak bisa ku pungkiri,aku ingin sekali memiliki imam seperti mas Furqon tapi posisinya sekarang benar-banar di gantikan oleh suamiku sendiri,Mas Fikram.

"iya sya,sempurna banget ya dia,sebelas dua belas deh sama suami kamu. hehehe,eh kamu udah ngisi belum."

aku tersenyum canggung,memakan masakan ku saja dia enggan,menatapku saja dia jijik,apa lagi menyentuhku.

"Do'ain aja ya fa"

Syifa mengangguk.kemudian melirik jam di pergelangan tangannya.

"Ya Allah,udah jam segini aja,aku lupa ada janji sama umi mau nemanin umi ke pasar.kalau gitu Syifa pulang dulu ya sya," Katanya sambil berdiri.
"jangan lupa besok masuk ya, jangan kelamaan cuti,kasian anak-anak,assalamu'alaikum"

"Waalaikumussalam,hati-hati"

_________________________________________

Syukran🙏

Jika berkenan tinggalkanlah vote dan saran ya.








MENIKAHLAH lagi suamiku (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang