23. Wanita Surga

23.5K 1.4K 54
                                    

Furqan POV

Jika bukan untuk menghargai Aisya,tidak mungkin aku datang di hari resepsi pernikahan gadis yang kucintai.
Tidak enak jika tidak mendatangi undangan yang telah di berikan.

Kulirik jam yang melingkar di pergelangan tanganku,menunjukkan pukul sebelas siang.

Tak apa lah telat dari pada tidak datang sama sekali,Dan mungkin resepsinya akan selesai sebentar lagi.

Ku kenakan pakaian formal yang biasa ku pakai untuk acara pesta,kurapikan jas navy blue yang telah terpasang pas di badanku.

Setelah merapikan semuanya,kulangkahkan kakiku menuju garasi rumah untuk mengambil mobil yang akan ku gunakan nantinya.

Dengan kecepatan sedang ku belah keramaian jalan raya,untung saja jalanan kota jakarta masih bersahabat jam segini,dan aku tidak terjebak macet.

Tak butuh waktu lama, sepuluh menit kemudian mobil putih kesayanganku sudah terparkir di halaman gedung milik SADREAN GRUP.

Disana masih berjejer rapi deretan mobil-mobil mahal yang beraneka ragam merek.

Oh berarti acaranya masih ramai.

Kedatanganku di sambut dengan dekorasi gedung yang sangat mewah,pesta yang sangat berkelas.

Aku berdiri di ambang pintu,pandanganku menyusuri setiap sudut ruangan gedung ini.

Baru saja akan melangkah,suara teriakan dari beberapa tamu undangan menghentikan ku.

"Aaaaa!!!"

Fokus teralihkan kearah sepasang pengantin yang ada di pelaminan,oh tunggu!
Kenapa bukan Aisya yang mengenakan gaun pengantin itu?
Pesta pernikahan siapa ini?
keningku berkerut melihat kericuhan yang sedang terjadi.

Aisya...

Gadis yang ku perjuangkan di sepertiga malamku,berulang kali ku katakan bahwa tangisan mu adalah kelemahanku.
Kenapa kau menangis di hari resepsi pernikahanmu.
Jika bersama dia kau bahagia,mungkin satu-satunya jalan bagiku adalah benar-benar melupakanmu,mengikhlaskan kebahagianmu.

Tapi kenapa kau menangis?

Dan kemana gaun pengantinmu?

Aku melangkah memasuki kerumunan orang-orang.
Dapat kulihat wanita itu benar-benar rapuh.

Oh allah kuatkan lah dia,

"Dan itu karna lo nyebut dia sebagai pembantu di kantor kemaren!!!" orang itu kembali memukul Fikram, yang kuketahui adalah suami Aisya.

Dengan susah payah Fikram berdiri dan
kemudian ia tersenyum menyeringai.

"Heh,jadi ini gara-gara wanita sialan ini," Fikram menunjuk Aisya yang tengah menangis," LO AMBIL SANA" Tegasnya lagi.

Ya tuhan drama apa lagi ini? Bisa ku simpulkan bahwa Fikram tidak mencintai Aisya,dan gadis itu tidak bahagia dengan pernikahannya,Astagfirullah Aisya...terjawab sudah semua pertanyaan ku selama ini.

Dan ini...ini pernikahan Fikram dengan wanita lain,bukan resepsi pernikahan Aisya dan Fikram.

Dada ku semakin sesak rasanya,apa yang kurasakan sekarang tidak ada apa-apanya dengan penderitaan yang kau alami Aisya,melihat kau menderita ternyata jauh lebih menyakitkan bagiku.

Bugh..

Pemuda itu kembali memukul Fikram

"Benar-benar Bang**t lo ya,hanya pria beruntung yang bisa dapetin wanita sebaik dia,dan lo ga pantas buat itu.Gue ga masalah lo nikah sama dia,tapi kalau gue tau dia menderita nikah sama lo kayak gini,gue nggak bakal nerima ini semua." Bayu menghembuskan napasnya kasar"Ceraikan Aisya sekarang!!"

MENIKAHLAH lagi suamiku (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang