13. Pembantu?

23K 1.2K 14
                                    

"Aku berharap saat aku menikahinya dulu, itu hanya mimpi.Dan berdo'a agar cepat terbangun ke dunia nyata.Dan ternyata takdir itu nyata,benar adanya.dan aku tak siap melepas mutiara indah yang telah ku genggam demi gadis itu"

                                   -Fikram Sadrean-

____________________________________

Fikram P.O.V
 
Tanganku bergerak cepat mengetik sebuah dokumen di laptopku.Bagaimana pun caranya pekerjaan ini harus selesai hari ini juga.
Maka tidak berlebihan jika dikatakan cinta itu buta.
Dan saat ini aku sedang membuktikannya.Setelah sibuk bekerja beberapa hari ini, kian mengikis kebersamaaan ku bersama berliana,kami menjadi jarang bertemu.
Akan ku pastikan semua pekerjaan ku beres,setelah itu hanya akan ada kita berdua,menghabiskan waktu bersama,dan itu untuk beberapa hari ke depan sayang.

Tanganku beralih mengambil handpone di atas meja kerjaku.

"halo,hmm lo kesini sekarang ya"

"......"

"sipp"

Kumatikan sambungan telpon sepihak,menunggu kedatangan sahabatku yang satu ini.

Tak lama kemudian pintu ruang kerjaku terbuka, menampakkan wajah karismatik temanku yang satu ini.

"Kenapa si? pakai acara nelpon segala,udah ruangan sebelahan, mageran lo ah."

"Yaelah,deket juga masih ngomel-ngomel aja lu.ini berkasnya udah gue bikin, tapi setengah jadi,lo aja yang lanjutin ya,gue mau liburan dulu sama Berliana,gue ambil cuti."

Bayu mendengus kesal.
"mentang-mentang yang punya perusahaan, enak ya?"

"udah ah lo nurut aja, "  Ucapku kesal.

Bayu mengangguk paham kemudian senyum menyeringai.

"tapi ada syaratnya ya,gue mau nanya sesuatu ke lo"  Ucapnya berharap.

"Iye,apaan?" kataku malas.

"Si Aisya kemaren... benar pembantu lo?" Tanyanya penuh selidik.

"iya,emang lo kenal sama dia, kenal dimana sama yang begituan?"

"Yang begituan? emang dia cewek apaan lo sebut kayak gitu.dasar lo! gaboleh gitu bro".

"iya,maap,lo belum jawab pertanyaan gue woi?" 

"Adek kelas gue pas SMA,dia tu primadonanya sekolah pas angkatan gue,pernah jabat jadi ketua OSIS juga bro,GG ga si tu cewek,banyak yang naksir,dan ga cuma satu yang nembak,tapi yang gue salut sama dia tu, dia pasti nolak setiap cowok yang nembak dia dengan alasan apa coba?"
tanyanya kepada ku.

Aku menggeleng malas,sama sekali tidak tertarik dengan apa yang Bayu ceritakan.

"Dia bilang,dia lagi jaga diri buat suaminya kelak,dia ga mau suaminya dapat yang bekas,lagian pacaran jelas haram kan.Andai gue yang jadi suaminya,pasti beruntung banget dapat cewek kayak dia.Siapapun yang jadi suaminya pasti beruntung banget!"

Aku tak bergeming,
"ga juga tuh"  Ucapku spontan.

"Lo ngomong kayak lo suaminya aja"

Untung si Bayu nggak nggeh sama ucapanku barusan,lagian dia tidak mungkin curiga, karna ia tau aku dan berliana sudah berpacaran sejak SMA.

"Tapi masa iya sih dia pembantu,Aisya tuh pinter___"

langsung saja ku potong ucapannya.
"lo naksir sama tu cewek?nih kontaknya gue send ke lo ya"
Ucapku sambil mengambil handphone ,dan mengirim kontak gadis pengacau itu kepadanya.

MENIKAHLAH lagi suamiku (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang