29. Rumah Umi

21.8K 1.3K 26
                                    

Sepekan sudah Aisya di rawat di rumah sakit,lukanya pun sudah mengering.
Salma sudah mengemasi barang-barang mereka,Aisya sudah diperbolehkan pulang.Keadaannya pun jauh lebih membaik.

Yuni tersenyum semringah melihat keadaan Aisya sekarang.
Ia sangat bersyukur melihat kesembuhan Aisya kembali.

Begitupun dengan Harist,ia duduk di samping Fikram di atas sofa tunggu pasien.Semua berkumpul di sana kecuali Berliana,gadis itu sedang pergi bersama teman-temannya.Yuni membantu Salma untuk berberes-beres.Berbanding terbalik dengan besannya,Salma malah terlihat diam,seulas senyumpun tidak terlihat di wajah cantiknya.

Semenjak Salma mengetahui semuanya,pun termasuk perlakuan Fikram pada putrinya,Wanita paruh baya itu merasa sangat bersalah kepada putri kesayangannya.Putrinya sangat menderita bersama Fikram.

"Alhamdulillah ya Sal,Aisya sudah diperbolehkan pulang." Kata yuni seraya tersenyum.

Alih-alih tersenyum menanggapi Yuni,Salma tetap asik dengan kegiatannya.

"Ya" balas wanita paruh baya itu sekedar menanggapi.

Yuni menyadari ada yang salah dari sikap besannya ini.
Yuni merasa bingung,sudah beberapa hari ini ada perubahan sikap dari Salma.

Yuni melihat ke arah suaminya--Harist.Seakan mengerti maksud istrinya Harist spontan menggeleng.

Kini Salma dan Yuni selesai sudah mengemasi barang-barang mereka.

Salma melihat kearah putrinya,Aisya tersenyum simpul menanggapi.

"Aisya,ikut bersama umi nak,tinggallah bersama umi untuk beberapa hari." Jeda sesaat "Di sana kamu bisa tenang memikirkan apa yang umi dan Syifa katakan padamu waktu itu."

Aisya mengangguk lemah.Ia pikir tak perlu lagi meminta izin pada Fikram,toh Fikram juga tidak pernah peduli dengan hidup Aisya.

Fikram tetap duduk dengan santai,sedangkan Ayahnya sudah berdiri dari posisi semula.Keningnya berkerut memikirkan sesuatu.

"Ada apa ini Salma? Jika ada masalah kita bisa menyelesaikannya secara baik-baik." Kata harist menimpali.

"Ia Salma,kamu bisa bercerita.Ada apa heum?" Bujuk yuni lagi.

Ruangan menjadi hening.

"Assalamu'alaikum" Syifa datang di balik pintu.

Mereka langsung melihat ke arah pintu menampilkan Syifa yang sedang tersenyum canggung.
Sebelumnya Salma sudah menghubungi Syifa untuk datang kerumah sakit.

Salma malah tidak menanggapi yuni.

"Nak Syifa,tolong Aisya untuk berjalan ya...Biar umi yang bawa barang-barangnya"

Syifa mengangguk,kemudian berjalan mendekati Aisya.

Harist dan Yuni semakin bingung.Yuni memegang tangan Salma.

"Jika Aisya ingin menginap dirumah kamu.Fikram bisa mengantar kalian" Kata Yuni.

"Tidak perlu,kami akan naik Taxi" Jawab Salma dingin.

Syifa sudah mulai berjalan membimbing Aisya.

"Pelan-pelan Aja Sya," kata Syifa kepada Aisya.

Aisya mengangguk,seraya meringis menahan sedikit rasa ngilu di tubuhnya.

Dagu Harist mengeras melihat hal itu,kenapa Fikram tidak ada sedikitpun niat untuk membantu Aisya.Harit melihat tajam Fikram yang masih duduk dengan santai di atas sofa.

"Fikram bantu Aisya!" kata harist sedikit membentak.

Fikram berdiri dari duduknya,kemudian berjalan mendekati Syifa dan Aisya.

MENIKAHLAH lagi suamiku (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang