27. Fikram Khawatir?

26.6K 1.4K 43
                                    

Dua orang berpakaian serba hitam,mengintai seorang gadis dari kejauhan.
Matanya dengan fokus memperhatikan setiap pergerakan dari gadis itu.

Saat motor gadis itu keluar dari parkiran apotik,dengan cepat dua orang berpakaian serba hitam tadi mengikutinya dari arah belakang.

Saat situasi dinilai sudah aman,sebuah mobil warna hitam mencekal sebuah motor di daerah yang agak sepi.

Aisya langsung cekatan menekan rem motornya,kalau tadinya ia tidak bisa menjaga keseimbangan mungkin motornya akan jatuh.

"Astagfirullah" bibir pucat itu masih sempat mengingat penciptanya.

Tangannya refleks mengusap dadanya dengan pelan.

Gadis itu turun dari motornya.Berniat ingin mendatangi pemilik mobil yang menghalangi jalannya tadi.

Wajah pucat itu semakin pucat kala melihat dua orang berpakaian serba hitam berbadan kekar keluar dari mobil tadi.

Rasa takut mulai menghantui gadis itu.
Ia mencoba berekspresi se normal mungkin.Yang ada dipikirannya sekarang adalah 'begal'.

"Maaf pak,kalau bawa mobil bisa sedikit hati-hati,tadi saya hampir__"

Dengan sigap salah seorang dari mereka menyumbat mulut Aisya menggunakan sapu tangan yang sudah diberi obat bius.

"Mphhmphh tlmp"

Lehernya juga dicekal oleh orang tadi.
Sekuat apa pun ia mencoba melawan,tetap saja kekuatannya tak seimbang dengan orang berbadan kekar itu.

Rasa pusing semakin menjadi di kepala gadis itu,perlahan penglihatannya semakin buram dan akirnya ia tidak sadarkan diri.

Tubuh mungil itu langsung diseret masuk kedalam mobil hitam tadi.

***

"Gadis itu sudah kami letakkan di tempat yang bos suruh,tugas kami sudah beres bos" lapor mereka kepada bosnya.

"Bagus,kalian boleh pergi!"

Setelah dua orang berbadan kekar tadi pergi,Tangan pemuda itu langsung begegas mengambil ponselnya dan segera menghubungi seseorang.

Senyum menyeringai terus terpasang di wajahnya.

Sial,nomornya tidak aktif.Tangannya bergerak memukul meja yang ada dihadapannya.

Pemuda itu tidak kehabisan akal,dengan cepat ia menghubungi orang kepercayaan Fikram.

"Hallo,dengan siapa?" Kata seseorang dari sebrang sana.

"Saya tidak akan berbasa-basi,sampaikan kepada bosmu, Fikram yang terhormat itu__"

"oh maaf pak,saya sudah tidak bekerja lagi dengan perusahaan Sadrean group,saya sudah mengundurkan diri beberapa hari yang lalu,mungkin bapak bisa hubungi pak Fikram langsung"

Iya,yang mengangkat telphone adalah Bayu.

"Keparat,saya tidak peduli.Bilang saja kalau dia tidak mau bekerja sama dengan D.A.F group istrinya akan celaka"

Tut tut tut

Sambungan diputus sepihak oleh orang itu.

Sedangkan di sebrang sana,Bayu merasa khawatir.
Ia sangat yakin yang menelphone tadi adalah salah satu dari ribuan orang yang iri dengan berhasilnya perusahaan Sadrean group.
Yang ada di pikirannya sekarang adalah Aisya,Apakah gadis itu baik-baik saja?.

Ia langsung menghubungi Fikram.Dan sialnya nomor itu tidak aktif.
Rasa khawatir terus menyelimuti hati pemuda itu.
Dengan cepat ia memutar mobilnya menuju rumah Fikram.
Tak butuh waktu lama,mobil sport milik Bayu sudah terparkir di depan rumah Fikram.

MENIKAHLAH lagi suamiku (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang