42. Sisi Lain

28K 1.4K 163
                                    

Ngakak siii, ucapin HBDnya pada ga ikhlas.Yaiya lah dipaksa 😂 isoke, makasi yaaa. hari ini sesuai janji aku dobel up wkwkwkwk. Selamat membaca penuh sesak:v

Flasback on

Drutthhh drutthh

Fikram melihat panggilan yang tertera di ponselnya, nomor tidak dikenal itu terus mengusiknya. Ia tidak berencana untuk mengangkat panggilan itu, Fikram ingin fokus dulu pada Aisya. Ia makin khawatir karna Salma belum juga keluar dari ruangan itu. Apa terjadi sesuatu pada Aisya?

Fikram menyerah, ia mengangkat panggilan itu.

"Hallo, dengan siapa?" sapanya tidak semangat.

" Fikram, dimana kamu?" Ia balik bertanya, mendengar sapaannya Fikram yakin lelaki ini seperti sudah kenal lama dengannya.

" Di luar kota, tunggu...siapa kamu?" Tanya Fikram memastikan.

" Tidak penting, kamu harus kembali ke jakarta sekarang__"

" Hey! siapa kamu berani memerintahku____" Ucapannya kembali dipotong oleh lawan bicaranya.

" Berliana butuh kamu, Fik. Dia pingsan lagi tadi pagi. Keadaannya makin memburuk" Jelasnya pada Fikram.

" Jangan mengada-ada. Berliana sedang di Bali sekarang! Dia sendiri yang meminta izin padaku"

Fikram makin pusing, masalah Aisya sudah membuat kepalanya pecah dan sekarang ada seseorang yang mengada-ada mengenai keadaan Berliana.

" BODOH! Kau percaya?! Dia pergi kesana kemari, berlibur, jalan-jalan...pemotretan kau percaya? Berhenti menjadi orang bodoh Fikram!! Kau pikir apa alasan Berliana jarang berada dirumah, belum seminggu dia sudah izin padamu untuk pergi lagi." Jelasnya lagi panjang lebar.

Fikram langsung tersentak, siapa lelaki ini? perkataannya masuk akal, pun ia bisa tau persis kehidupan Beliana. Fikram langsung terdiam mencerna ucapan pria di sebrang sana.

"Berliana sekarat,Fik. Kamu harus kesini secepatnya. Saya tidak jamin umur Berliana akan panjang. Akan saya jelaskan kebingunganmu, nanti. Banyak kebohongan yang Berliana buat."

Perasaan Fikram tidak enak mendengar kata itu. Firasat buruk menghapus keraguannya, sampai Aisya ia lupakan untuk sesaat.

"Saya segera kesana" putusnya kemudian.Sambungan ia putus secara sepihak.

"Saya harus ke Jakarta sekarang, keadaan darurat. Sampaikan maaf saya pada umi" ucapnya pada Furqan. Detik berikutnya Fikram berlari dilorong rumah sakit.

Flesback off

Fikram mendarat di Jakarta, ia langsung menghubungi pria yang menghubunginya tadi. Setelah menentukan tempat pertemuan, ia meleset pergi menggunakan Taksi.

"Kamu yang menghubungi saya?" Tanyanya ketika melihat seseorang yang duduk di meja yang ia pesan.

Yang di panggil langsung berdiri, tersenyum tipis dan mengulurkan tangannya.

"Ya, saya Reno. Dokter pribadi Berliana" Ia mempersilahkan Fikram duduk.

" Ada apa sebenarnya? Dimana Berliana?" Tanya Fikram tak sabaran.

"Saya bingung harus mulai dari mana. Berliana melarang saya cerita pada siapapun, apalagi kamu Fik. Tapi saya tidak bisa melihat dia berjuang tanpa orang yang dia sayang, keadaannya makin melemah, begitupun kekebalan tubuhnya." Reno berbicara santai, sejenak ia meminum kopi yang ia pesan.

"Jangan bertele-tele, langsung pada intinya." Mendengar penjelasan Reno, Fikram yakin sakit berliana tidak bisa di anggap remeh.

Reno menarik nafasnya dalam, "Kamu tidak akan percaya___"

MENIKAHLAH lagi suamiku (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang