4. Tidak ada cinta untukku

28.7K 1.6K 20
                                    

Seminggu kepergian Abi,sedikit demi sedikit aku bisa mengikhlaskan kepergian nya,seminggu berlalu selama itu pula aku tidak mengajar di TK.
Aku merasa rindu dengan suasana di sana,rindu dengan anak-anak didikku.
kasihan Syifa jika harus mengajar sendirian,pasti dia pusing dengan teriakan anak-anak,pusing saat memisahkan anak yang bertengkar.memikirkannya aku sudah senyum-senyum sendiri.

oh ya! tujuh hari meninggalnya abi berarti tujuh hari juga usia pernikahanku.
dan selama itu pula aku belum pernah berinteraksi dengannya sejak meninggalnya abi, ia masih berada di luar kota. begitulah yang ku tau dari ayah mertuaku,aku harus terbiasa dengan situasi seperti ini, aku tidak bisa egois,jauh sebelum menikah dengan ku,mas Fikram telah dulu menjadi seorang pengusaha,mau tidak mau, ya aku harus menerima kosekuensinya,apalagi menjadi istri seorang pengusaha muda seperti mas fikram.

Tadi pagi bunda mengajak ku ke rumahnya,dan sekarang aku sudah berada di rumah yang selama ini di tinggali oleh suami ku selama 27 tahun belakangan.

"Nah Aisya mari bunda antar ke kamar Fikram,dari pada kamu lihat-lihat ruangan tamu terus.lebih baik kamu lihat-lihat kamar fikram"

"tidak usah bun" tolak ku halus

"loh,ko ngga usah,sekarang kan fikram suami kamu kamu berhak dong lihat-lihat kamarnya,ga usah malu-malu dong sayang"

langsuang saja bunda menarik tangan ku menuju lantai atas.

"nah ini dia kamar Fikram,masuk saja ya! bunda mau kedapur dulu."

"iya bun"

Ku putar knop pintu kamar mas fikram menampak kan ruangan rapi yang didominasi warna abu-abu tua,sangat wangi.perlahan ku langkahkan kakiku menyusuri seisi kamar.ruangan ini sangat sejuk,persis menghadap matahari tenggelam.

tepat di atas nakas di samping tempat tidur menampakkan sebuah foto,ku hampiri foto itu dan ku ambil.ini foto mas fikram tapi dengan siapa?
foto mas fikram dengan seorang wanita yang tidak memakai jilbab tapi menggunakan baju yang cukup sopan.jangan berfikir negatif dulu Aisya!mungkin ini adalah saudara sepupu mas Fikram.

"Aisya?" panggil bunda di ujung pintu

"iya bun,kenapa"

"ayo turun ke bawah ! ayah sudah pulang kerja nak,dia ingin berbicara dengan mu"

"iya bun"

Ku cium tangan ayah saat santai di lantai bawah.

"nah Aisya,bagaimana keadaan mu nak?"tanya ayah.

"Alhamdulillah baik yah"

"oh ya,Fikram sudah berangkat dari bandung dan mungkin sebentar lagi dia akan sampai di jakarta,bersiap-siap lah nak,mungkin ketika sampai dia akan langsung mengajak mu pindah ke rumah yang baru di belinya, untuk kalian tempati."

Kalau aku tinggal bersama mas fikram,bagaimana dengan umi pasti umi semakin kesepian, apalagi Abi baru saja pergi, bagaimana ini?

"Aisya" panggil bunda mengagetkan ku.

"eh iya bun"

"Biar pak rohman yang antar kamu ke rumah Umi,bunda ga bisa antar,ada janji sama teman"

"iya bun, gapapa"

pak rohman adalah supir kepercayaan keluarga Sadrean.

***

Sesampai nya ku dirumah kulihat umi sedang duduk di ruang tamu sendirian.

"Umi"

"ya ada apa sayang?"

" nanti malam mas fikram akan jemput aku mi,kita akan pindah ke rumah baru,apa umi ikut saja sama Aisya?"

"tidak sayang umi tidak masalah jika harus sendirian.lagian ada anak tetangga yang sering main ke sini,buat temenin umi,sekarang kamu itu sudah menjadi tanggung jawab suamimu nak,pergilah kemana suami mu membawa"

MENIKAHLAH lagi suamiku (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang