Furqon POV
Hari ini aku akan menjemput keponakanku,Azka di salah satu taman kanak-kanak. Kemarin merupakan hari yang sangat membahagiakan untukku. Setelah sekian lama akhirnya aku bertemu dengan wanita yang ku perjuangkan di sepertiga malamku,ya dia aisya. Wanita yang dulu sempat seorganisasi denganku, wanita yang terkenal solehah,baik hati,dan lemah lembut. Laki-laki mana yang tidak ingin menjadikan dia seorang istri?
Dari kejauhan sudah ku lihat azka bersama dengan Aisya, sebuah senyuman terukir di wajahku. Saat ku turun dari mobil, bocah kecil , yang bernama azka ini langsung meng hambur ke pelukanku.
Kulihat aisya mengangkat telepon, wajahnya langsung menegang. Kenapa dengannya?
"kenapa sya? ko panik gitu si" tanya seorang perempuan yang ku yakini adalah teman satu profesi dengannya.
"Abi fa..abi di Rumah Sakit sekarang,aku kesana dulu ya.."
"astagfirullah,aku ikut"
" biar saya antar" ucapkan spontan.
Awalnya dia menolak ,tapi setelah temannya meyakinkan akhirnya dia ikut juga.Diperjalanan gadis ini selalu menangis, seperti ini saja dia sudah cantik apalagi saat ia tersenyum. Eh mengapa gadis ini mempunyai daya tarik tersendiri, astagfirullah,sepertinya aku harus segera menghalalknnya, menjadikan dia sebagai pendampingku.pokoknya nanti malam aku harus berani memintanya pada ayahnya.HARUS.
Sesampai di rumah sakit,gadis ini langsung berlari di koridor rumah sakit.
keadaannya sudah kacau dengan air mata yang terus mengalir di pipinya.mulut kecilnya mengucapkan sebuah kata dengan lirih 'abi'.
Kuatkanlah dia ya allah,jangan buat dia bersedih.sesampainya di ruangan abinya,dia langsung menghambur ke pelukan abinya.
"hiks abii"
"Abi tidak apa-apa sayang"
"hiks tidak apa-apa gimana?, Aisya sayang abi" melihatnya begitu manja kepada abinya membuat senyumku muncul dengan sendirinya.
"abi juga sayangkamu nak,Aisya?"
"iya bi?"
"Abi rasa umur abi tidak panjang lagi,____"
"hiks jangan bi___"
"Abi sudah melihat sayap-sayap kematian mendekat ke arah abii"
"abii....jangan bilang gitu abi hiks hiks"
Setelah hening beberapa saat, tiba-tiba gadis ini berdiri dan menatap seorang pria yang ia panggil dengan sebutan om.
"om insyaallah Aisya me...menerima lamaran om atas fikram"
deg
pernyataan yang berhsil membuat jantungku berhenti sesaat.
"Lamaran?" tanyaku kaget.
Aisya mengangguk pelan,ibaratkan tersambar petir di siang bolong.aku merasakan sakit yang belum pernah kurasakan sebelumnya di hatiku.
"tapi aisya meminta syarat atas itu"
"apa sayang?"
"Aisya ingin pernikahannya di langsungkan saat ini juga."
gadis yang slalu keperjuangkan di sepertiga malam kepada Allah,sebentar lagi akan menjadi kepunyaan orang lain,haram aku memandangnya, haram aku memikirkannya, baru saja aku ingin mengkitbahnya, tetapi kenyataan berkata lain,kenapa tidak dari dulu saja kau meminangnya furqon dasar bodoh!
seketika aku langsung mengingat alllah, astagfirullah apa yang aku ucapkan? ini takdir allah,istigfar furqan.
"Aisya?" panggil abi Aisya
"apa kamu yakin nak?apa kamu melakukan ini karna kamu tak tega melihat ab___"
"tidak bi,aisya yakin, aisya akan belajar mencintai Fikram,walaupun...walaupun Aisya belum pernah bertemu dengannya."
"terima kasih nak,abi sayang kamu!"
Aku harus belajar ikhlas"jadi bagaiman Aisya?" tanya om yang ku yakini adalah calon mertua Aisya.
"insyaallah aisya siap om," jawabnya singkat.
"kalau begitu saya akan menelpon fikram agar secepatnya kesini,menunggu itu saya akan menyiapkan mahar,penghulu dan saksinya."
Sekarang apa yang harus ku lakukan?
haruskah aku menjadi orang bodoh yang menjadi saksi pernikahan wanita yang ia cintai,apakah aku sanggup?TIDAK.
aku masih mencintainya,di hatiku hanya ada satu nama, ya dia Aisya.Hanya dia yang kuharap memegang kunci untuk masuk ke pintu hatiku.
Apa yang harus hamba lakukan ya Allah?
sekarang pikiran ku hanya di penuhi Aisya.Astagfirullah.Tak lama setelah orang yang dipanggil Aisya dengan sebutan 'om haris' itu menelpon,datanglah seorang pria yang kuyakini adalah calon suami orang yang sangat aku cintai,kembali hati ku merasa sakit.
Beberapa saat sebelum ijab kabul, aku masih tidak percaya,sebentar lagi ,sesaat lagi,wanita yang ingin namanya bersanding dengan namaku di lauful mahfus,akan menjadi istri pria lain dan pria itu bukan aku.
Saat seorang pria paruh baya yang ku harap menjadi ayah mertua ku mengucap ijab,menyerahkan sepenuhnya putrinya kepada laki-laki yang yang akan menerima kabul,aku rasa aku tidak akan sanggup,kulangkahkan kakiku menuju arah pintu,tepat di depan pintu ruangan tempat abi aisya di rawat terdengar suara serempak dari saksi pernikahan berlangsung 'SAH' ,satu kata yang berhasil membuat air mata ku turun dari pelupuknya.Hilang harapan ku,putus pengharapanku,agar bisa beribadah bersamanya kepada Allah,melengkapi segala kekurangan,Astagfirullah.
Lebih baik aku pergi saja dari sini,astaga Azka,aku lupa dia kutinggal kan di dalam mobil karna masih tertidur pulas.segera ku berjalan cepat kearah parkiran mobil.
Saat sampai di parkiran ternyata Azka masih tidur ,syukurlah untung saja ia tidak bangun dan menangis mencariku.
sekarang lebih baik aku pulang saja, dari pada di sini jelas sekali hanya akan membuat keadaan ku semakin memburuk.
"om" panggil azka saat kami berada di dalam mobil saat menuju jalan pulang.
"Hey jagoan om udah bangun" ucapku senormal mungkin sambil mengacak-acak rambutnya.
"iya om Azka baru bangun,oh iya om bu guru cantik mana om?"
"bu guru cantik ya?" yang di tanya langsung mengangguk.
"buk guru cantik udah om anter pulang sayang "
"ooo gitu ya, om"
aku hanya mengangguk.
"Azka?" panggil ku.
"iya om"
"mau gak nolongin om?"
"nolongin apa om?" tanyanya balik.
"jadi gini ni...hmmm azka jagain bu guru cantik gitu"
"hhahahaha,jangan-jangan om suka ya sama bu guru cantik?"
pertanyaan itu berhasil membuat ku menegang, aduh salah bicara sama anak kecil,pikirkan sebuah alasan Furqon!
"eee bukan gitu Azka,bu guru cantik kan teman om juga,buat jaga-jaga gitu,kalau ada yang jahat sama bu guru cantik." ucapku pelan-pelan dan se normal mungkin.
"gitu ya om,oke deh, azka bakal jagain bu guru cantik terus,azka kan sayang sama bu guru cantik"
"kalau gitu tos dulu dong!" kataku mengacungkan telapak tangan dan dibalas oleh bocah berumur 5 tahun ini".
_________________________________________
Makasi ya masih setia sama cerita aku.
Jika berkenan tinggalkan lah jejak dan komentarnya.🙏
Syukran.
![](https://img.wattpad.com/cover/192554970-288-k355108.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MENIKAHLAH lagi suamiku (SELESAI)
Spiritual#1-spiritual 9-Desember-2019 #1-nyesek 29-Desember-2019 #1-cerita islami 20-januari-2020 #1-cerita islami 31-maret-2020 #1-ikhlas 27-April-2020 Aisya Syadza Madeira ______________________________ Mata gadis itu sudah berkaca-kaca,tangan Aisya berger...