H-1

21.9K 1.2K 31
                                    

Satu hari sebelum pesta pernikahan di gelar.Seorang gadis cantik,lengkap dengan gamis dan khimar panjang yang ia kenakan,sibuk mengajar anak didiknya di sebuah taman kanak-kanak.
Tawanya yang renyah terdengar kecil memenuhi ruangan kelas.

ia terlihat begitu menggemaskan jika sedang tertawa seperti ini,kapan terakhir wajahnya menampakkan senyuman?sungguh senyuman yang ia nampakkan sekarang tak lebih dari sebuah kebohongan yang gadis itu sedang lakukan.

Dari luar ia terlihat seperti sosok yang sangat kuat,mampu memainkan perannya dengan sangat baik,tapi lihatlah diri gadis ini dari dalam.Bayangkan  saat ia sedang sendiri,hatinya begitu rapuh,tak tau pada siapa ingin mengadu,tak tau pada siapa ingin bercerita.Ntah sudah berapa liter air mata yang ia tumpahkan hanya untuk bercerita dan bermunajat pada tuhannya.

Gadis itu melirik jam yang tergantung rapi di dinding belakang kelas,

"Yang ini dijadikan pr saja ya ananda semua,sekarang simpan semua alat tulisnya ke dalam tas,kita pulang" Kata gadis itu begitu ramah kepada puluhan anak didiknya.

"yah...bu guru kok pulangnya cepat sih? Rara kan masih pengen belajar bareng sama buk guru" seorang anak melipat tangannya  di dada,sambil mengerucutkan bibirnya.

Aisya melangkah mendekatkan ke arah gadis kecil itu,kemudian ia berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan tinggi gadis itu.
Aisya menatap gadis kecil itu lekat lekat,menampakkan senyuman indah andalannya.

Tangan Aisya bergerak memegang tangan mugil yang berada di hadapannya.

"Hey.. ananda ga boleh bilang gitu,sekarang udah jamnya pulang.Masih ada hari esok kan?besok-besok kita sambung pelajarannya.Nanti buk guru akan ajarin semua pelajaran yang Rara pengen tau,kita bisa belajar bareng lagi,sekarang kita pulang ya,masukin barangnya ke dalam tas." Pujuknya halus.

Gadis kecil itu menarik napas nya pelan,ia memilih mengalah,lagian anak kecil mana yang tidak akan luluh jika Aisya yang memujuknaya?

"Yaudah deh" ucapnya menggemaskan.

Tangan kecilnya memasukkan satu persatu barang-barangnya kedalam tas bewarna pink muda itu.

"Azka pimpin do'anya ya" tunjuk Aisya.

Azka mengangguk kecil.

"Pada buk guru,hormat grak."
Semua anak mengikuti intruksi dari Azka,mereka serempak menundukkan sedikit kepalanya ke arah Aisya.

Aisya juga membalas hal yang sama.

"Tegab grak,hamdallah!"

"Alhamdulillahirabbil'alamin....."

***

Aisya berjalan santai menapaki taman TK Maryamul Islam tempat ia mengajar.

Syifa,sahabatnya itu sedang izin mengajar sekarang.Ia bilang ada keperluan ke rumah neneknya yang berada di bandung,jadilah sekarang ia sendiri berjalan sampai depan nanti.

Gadis cantik ini menampakkan seyumannya kala melihat Furqon dan Azka yang berada di depan gerbang masuk TK.

"Jemput Azka lagi ya mas?" basa basinya.

Furqan tertawa kecil,ini pemandangan indah yang ingin ia nikmati setiap waktu.

"Iya Sya,mamahnya sibuk terus" jawabnya singkat.

"Astagfirullah.." ucap gadis itu spontan.

"Kenapa Sya?" Furqon juga ikut terkejut.

Gadis itu merogoh sesuatu di dalam tas nya.

"Ini mas,hampir kelupaan..jangan lupa datang ya!" Ucapnya menyodorkan sebuah undangan

Furqon yang awalnya tertawa melihat tingkah menggemaskan Aisya,perlahan berubah,senyuman tadi hilang di gantikan dengan ekspresi datar.

MENIKAHLAH lagi suamiku (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang