24. Tebak-tebakan

22.3K 1.3K 210
                                    

Wahai diri bangkitlah!

Teruskan perjuanganmu!

Jangan menjadi lemah!

Jangan menjadi manja!

Kembalikan lagi semangat dan tenagamu! kemudian terus bergerak maju.
Hingga akirnya kamu akan beristirahat di tempat peristirahatanmu.

Aisya dan Furqan sama-sama terdiam untuk beberapa saat.

Mereka sedang duduk di bangku sebuah taman di dekat masjid.
Mereka duduk di tempat yang sama tapi dipisahkan oleh jarak yang agak jauh.

Pandangan Aisya lurus kedepan,tetapi begitu kosong,yang dipikikannya sekarang tak jauh dari Fikram dan Berliana.
Bagaimana dengan ia nantinya?
Akankah Fikram berbuat adil?
dan Mampukah ia bertahan.

Lain hal nya dengan Furqan,ia malah menatap lekat perempuan yang ada di sampingnya itu.
Mata teduh perempuan itu membengkak.
ia memikirkan bagaimana kehidupan gadis ini selama beberapa bulan terakhir,mereka sama-sama terluka.

Furqan masih ingat betul kata kasar yang Fikram lontarkan beberapa saat yang lalu kepada Aisya.
'wanita sialan' Dia saja yang jelas bukan orang yang dimaksud merasa kesal,apa lagi Aisya? dia seorang wanita,yang mana seorang wanita diciptakan dari tulang rusuk yang paling bengkok,jika diluruskan maka ia akan patah.
Begitu halnya dengan hati perempuan jika tergores sedikit pasti akan terasa sakit.

Mereka hanyut dalam lamunan masing-masing.

Tak ada yang buka suara.

Furqan mengambil nafasnya dalam,ia ingin menghibur Aisya

"Laa tahzan Aisya!" Furqan buka suara.

Setetes cairan bening keluar dari pelupuk gadis itu.
Detik berikutnya Aisya mengikuti arah suara,kemudian tersenyum samar.

"Terima kasih mas" itu sedikit membantu.

Bagaimana ia tidak akan bersedih,sedangkan hatinya selalu tersakiti?

Furqan mengangguk paham,menit berikutnya ia kembali buka suara.

"Jika kamu lelah istirahatlah,Allah pasti mengerti.Tapi kamu harus ingat Aisya! apapun yang terjadi,jangan pernah berbalik arah" Jeda beberapa detik "Kamu bisa,percaya itu.Allah menghadirkan cobaan supaya kamu kuat,bukan menjadi lemah.Ingat! apa yang kamu mau belum tentu yang terbaik,tapi apa yang Allah berikan adalah yang terbaik.Rencana Allah pasti indah pada waktunya Sya"

Ntah kenapa Furqan bisa berkata sebijak itu,padahal ia juga sama membutuhkan motivasi.

Niat untuk melupakan Aisya malah bertemu kembali,skenario apa ini Tuhan?

"Aisya... mau coba main tebak-tebakan?" Furqan masih mencoba menghibur.

Aisya menggeleng perlahan.

"Ayolah,sebentar saja ya?"

"Baiklah" ucapnya lembut.

"oke,pertanyaan pertama,ikan ikan apa yang lagi sedih?" Kata Furqan mencoba tersenyum dan menaikkan kedua alisnya.

"Aduh mas,Aisya ga bisa main tebak-tebakan" Ia mulai tertawa kecil.

"Ayo dong Sya,masak nggak tau"

"iya emang apa?" Tanyanya balik.

"Hmmm,Ikan kamu yang lagi sedih" Katanya dengan suara yang dibuat-buat seperti anak kecil.

Padahal jawaban itu tak lucu sama sekali,tapi berhasil membuat gadis itu tersenyum.

"hahaha,pertanyaan sama jawabannya gaje tau mas" Suasana tidak sedingin tadi.

"Lah terus ngapain kamu ketawa?" Furqan mendongokkan dagunya kearah Aisya.

MENIKAHLAH lagi suamiku (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang