5. Innallaha Ma'a Shobirin

25.6K 1.5K 20
                                    


"Sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar"
___________________________________

Autoor POV

Seorang gadis tersentak dari tidurnya,perkataan suaminya semalam masih terngiang terus menerus di benaknya,seakan tak mau pergi. matanya yang membengkak,terus mengeluarkan cairan bening,pandangannya kosong ke arah depan.
Diliriknya jam yang ada di atas meja riasnya, menunjukkan pukul 03.10 pagi,satu-persatu kakinya yang ditutupi piayama muslimah turun dari atas tempat tidurnya.
pandangannya masih menatap kedepan,berjalan menuju kamar mandi.Ia berniat melaksanakan tahajud.

Sesaat setelah sholat tahajud,pandangan nya masih saja kosong ke depan,kini tanpa di minta ia mulai ter-isak diatas hamparan sajadahnya.Ia menangis,meluapkan kesedihan atas sikap suaminya semalam.

"Abi? Aisya rindu abi,Abi yang jadi cinta pertamanya Aisya,kenapa abi cepet banget ninggalin Aisya?...abi apa kabar disana?,Aisya kangen bii,Aisya kangen...Abi tau? dugaan abi salah,Dia bi..,dia..Mas fikram ,dia sama sekali tidak mencintai Aisya bi,hiks... Sakit bi, sakit."

Hening sesaat,gadis itu terus mencoba mengatur nafasnya,yang dari tadi terus tersengah-sengah.Ia mencoba melepas sesak di dadanya.Ia tersadar,tangannya yang masih di bungkus dengan kain mukena tertarik ke atas untuk menghapus air matanya,sekarang mukenanya pun juga ikut basah karna air matanya.

"Astagfirullah....Astagfirullah..Astagfirullah maafkan hamba ya allah,Seharusnya hamba sadar kalau abi meninggal sudah menjadi takdirMu,hamba tidak patut menangisi kematian abi sepeeti ini,sampai berlarut-larut dalan kesedihan,hiks"

"كُلُّ نَفۡسٍ۬ ذَآٮِٕقَةُ ٱلۡمَوۡتِ‌ۖ ثُمَّ إِلَيۡنَا تُرۡجَعُونَ

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan. (QS. Al Ankabut : 57)

"Maafkan hamba ya Allah,hamba yakin engkau tidak akan memberi hamba suatu ujian,kecuali ujian itu sendiri dapat hamba lalui,Terima kasih telah menyayangi hamba melalui ujian ini"
Sebuah senyuman terukir di wajah putihnya.

إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ

Sesungguhnya besarnya pahala tergantung dengan besarnya ujian. Sesungguhnya, apabila Allâh mencintai suatu kaum, maka Dia akan mengujinya. Siapa yang ridha dengan ujian itu, maka ia akan mendapat keridhaan-Nya. Siapa yang membencinya maka ia akan mendapatkan kemurkaan-Nya[9]

"Ya Allah, mungkin hamba terlalu egois dahulunya,hamba selalu mengharapkan seorang imam yang mempunyai iman yang tinggi ilmu agamanya,yang bisa membimbing hamba menuju syurga-Mu,tapi mungkin engkau ingin hamba bersabar untuk itu,hamba ikhlas ya Allah.
Hamba akan berusaha menjadi seorang istri yang baik,yang berbakti pada suami hamba,walaupun hamba tau, itu pasti akan sulit,Dia..dia tidak mencintaiku.Pantas saja tidak ada jawaban dari Mu ketika hamba shalat istiqarah kemarin,lunakkanlah hatinya ya allah."

Usai gadis itu melepaskan segala perasaannya,perlahan jari-jarinya membuka mushaf al-quran disampingnya,ia terus melantunkan ayat suci Al-qur'an dengan suara merdunya.Usai membaca Al-qur'an ia melanjutkan murajaah nya,mengulang kembali hafalannya agar tidak lupa dan hilang.

Beberapa saat setelah murajaah,suara azan subuh menggema,menandakan panggilan untuk shalat subuh.
Setelah azan berkumandang ia bangkit dari duduknya.berjalan keluar dari dalam kamar,langkahnya kini mengarah ke arah kamar suaminya yang berada tepat di depan kamarnya .
Perlahan ia mengetuk pintu itu.

MENIKAHLAH lagi suamiku (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang