8. Fikram Sadrean

23.7K 1.3K 16
                                    

Ah dasar wanita tak tahu diri. Siapa yang menyuruhnya datang ke kantor ku? untung saja Berliana tidak curiga kalau dia istriku.

Kalau saja ayah tidak menyuruhku menikahinya dengan iming-iming tidak akan memberikan warisan kepadaku dan akan diwariskan semuanya kepada saudaraku yang ada di luar negri, mungkin aku sudah menikah dengan Berliana.

Bicara tentang Berliana, dia pacarku. Ketahuilah aku tidak sama dengan pria lain di luar sana. Jika mungkin sebagian besar kaum adam di luar sana suka berganti pasangan maka aku sebaliknya.

Aku dan Berliana sudah pacaran sejak kami masih duduk di bangku SMA, saat dia masih kelas sepuluh dan aku duduk di kelas sebelas. Dan akirnya kami tidak berjodoh?

Kalian tau ini gara-gara siapa?Ya ..benar Aisya, wanita itu benar-benar.....Argghh aku membencinya, sangat!!!

Kalau saja dia menolak lamaran orang tuaku mungkin saat ini aku sudah bahagia hidup dengan Berliana. Sekarang apa yang harus ku katakan padanya? Haruskah dengan bodoh aku mengatakan bahwa aku sudah menikah? Oh ayolah aku tidak siap kalau harus di tinggal olehnya, setelah semua kebersamaan yag telah kami lalui selama sepuluh tahun. Sepuluh tahun bukan waktu yang sedikit men. Itu lebih dari cukup untuk mengenali karakter pasangan.

Dan sepuluh tahun kebersamaan, aku sangat yakin untuk menjadikan Berliana sebagai kawan yang akan menemani hari tua ku. Melahirkan anak-anakku, hanya dia wanita yang aku cintai.

Aisya...
Arrghhh !
Aku sangat membencinya! Kenapa dia hadir sebagai pengacau dalam hidupku?

Wanita sialan!!!

Dan sekarang, semua telah terjadi. Bohong jika tidak ada rasa bersalah ini. Aku menghianati wanita yang ku cintai. Aku menyesal.

Sial, aku merasa menjadi seorang brengsek sekarang. Menjalin hubungan dengan kekasihku di belakang istri sah ku? Astaga.

Siapa korban disini?

Siapa yang harus disalahkan?

Wajah wanita itu tiba-tiba terekam dikepalaku. Wanita berpakaian kuno itu menghancurkan mimpiku.

Lebih baik aku lembur saja. Tapi... selarut apapun aku pulang pasti dia selalu siap di ruang tamu menyambut kedatanganku. Gadis keras kepala, berkali-kali sudah ku katakan jangan menunggu ku saat pulang kerja, tapi apa yang dia lakukan? Selalu saja menunggu, dan kalian tau apa yang dia katakan?

'Izinkan aku berbakti kepada mas, biarkan aku melayani mu, aku tidak ingin menyepelekan syurga yang telah di janjikan Allah'

Satu hal lagi yang tak ku suka dari nya, dia selalu memaksa agar aku memakan masakan yang rutin ia buat pagi dan malam itu. Bagaimana pun ia memujukku, tetap saja aku tidak pernah menyentuh makanan itu. Toh ada berliana yang selalu mengantarkan makan siang buatannya ke kantorku, dan malamnya kami akan menyempatkan makan malam diluar. Dia Sempurna.

Sudahlah, nasi sudah menjadi bubur, aku juga sudah menjadi suaminya.

***

Apa gadis itu baik-baik saja setelah kejadian dikantor tadi, setelah aku menyebutnya sebagai pembantu. Bagaimanapun dia tetaplah seorang perempuan.

Ah kenapa harus peduli? Dia kan tidak mencintaiku.

Ku lirik jam yang terpasang di tangan kiriku. Sudah jam satu pagi, apa dia masih menungguku?

Apa-apaan ini, aku tidak peduli!

Setelah membereskan semua berkas-berkas yang ku kerjakan tadi, ku lihat notifikasi pesan yang masuk, bibirku terangkat keatas membentuk senyuman setelah melihat pesan dari Berliana.

My love Nana

Good nigh yang

Jangan begadang ya!

jangan kecapean!

I LOVE YOU♡♡

Tanganku langsung bergerak membalas pesan darinya.

Me

Nigh too, dear

Iya ini juga mau pulang.

Love you too

Mataku menangkap beberapa pesan masuk dari Aisya, dengan malas aku membukanya.

+62 ***********

Assalamualikum mas

Mas udah sholat isya?

Apa mas lembur lagi?

Aku tau mas lagi sibuk,
tapi jangan lupa istirahat
ya mas, nanti mas sakit.

Oh iya mas jangan lupa
sholat isya, ya. Pekerjaan itu kita yang ngatur, bukan kita yang diatur. Maaf, aku nggak maksud menggurui.

Aisya tunggu mas sampe pulang
kok, hati-hati mas.
Assalamualaikum.

Ku hela napas ku kesal.

***

Setelah memarkirkan mobilku di pekarangan rumah, kakiku menyusuri teras rumah. Perlahan memutar knop pintu. Tidak di kunci.
Tidak ada tanda -tanda gadis itu menyambut kedatanganku, biasanya dia akan tersenyum, mencium  tanganku, dan mengambil alih tas yang kubawa.

Bibirku membuat lekungan ke atas, tersenyum miring. Omong kosong dia akan menungguku pulang kantor, aku yakin dia pasti sudah kapok, akan ku buat dia yang mengajukan gugatan perceraian terlebih dahulu.
hqeum ..tidak ada alasan lagi bagi ayah menahan harta warisan ku kalau gadis itu sendiri yang meminta di ceraikan.

Lampu seluruh ruangan masih menyala terang, tapi gadis itu tidak terlihat batang hidungnya. Di ruang tamu juga tidak terlihat wanita sok suci itu.

Pasti sudah tidur, dasar wanita besar omongan. Katanya tadi ingin menunggu sampai aku pulang, tapi apa? ck.

Langkah ku terus menyusuri dapur, sekalian mengambil minuman dingin di kulkas.

Lampu dapur masih menyala, mataku menangkap sosok yang ku bicarakan tadi.

Wajahnya menyelungsup menjadikan tangannya sebagai bantal, hidangan makan malam yang ia siapkan tampak sudah dingin. Mata teduhnya tertutup menampakkan bulu mata yang lentik itu.

Aku tertegun beberapa saat.

Astaga apa yang dia lakukan disana?
Jangan bilang dia ketiduran menunggu ku pulang.
Mataku terus memperhatikan wajah nya, kulit putih bersih itu begitu teduh, hidungnya yang kecil dan tidak begitu mancung, bulu mata yang lentik, alis melengkung seperti busur,
dan satu lagi...bibir nya yang tipis dan berwarna pink, alami dia... Cantik.

Bibir pink yang biasanya sangat indah itu sekarang terlihat pucat pasi. Apa dia sakit? Arrghh apa peduliku.
Apa yang ku pikirkan, ingat Berliana Fikram.

Jangan harap aku akan berubah menjadi tokoh yang romantis malam ini gadis sialan, aku tak akan menggendongmu menuju kamar..Hah, kau hanya akan merepotkannku.

Setelah mengambil beberapa minuman dingin dari kulkas, badan ku berbalik meninggalkan tubuh mungil itu diam di tempatnya.
Toh jika dia terbangun dia akan langsung pindah kekamarnya.

______________________________________

Alhamdulillah up lagi, maaf ya partnya pendek.


MENIKAHLAH lagi suamiku (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang