Fake Life

1.9K 104 4
                                    

Sesampai di rumahnya,  kookie mengetikkan pasword pintu digital rumah mewah itu sambil melirik jam tangannya yang menunjukkan jam 10 malam.  Ia melihat kedua orangtua Dan hyung nya di ruang tamu, seolah menunggu kedatangannya.

“dari mana saja kau? “sahut ayahnya.

“hanya pergi sebentar... “sahut kookie

“sebentar katamu.. “sahut hyung nya mendesah kesal

“kau pasti pergi keluyuran dengan teman teman berandalan kamu itu kan,  sampai tidak pulang semalam..  Sudah eomma bilang jangan bergaul lagi dengan mereka...”sahut eomma nya kesal.

eomma?  lagian kan libur semester,  aku tidak bolos sekolah. .”sahut kookie kesal mendengar ibunya menyebut semua teman temannya berandalan.

“jungkook-a,  jangan menjawab terus,  kau hanya harus fokus belajar, hanya karena kau libur kau bisa pergi seenaknya seperti ini, kau harus menjadi anak yang berguna.  Jangan lupa kau pewaris JJK group.. Bagaimana aku bisa punya putra sepertimu,  setidaknya contoh hyung mu yang belajar keras Di kampusnya.. “sahut ayahnya yang membuat Jeon jungkook mendesah kesal mendengar ucapan ayahnya itu.

“dia bukan hyung ku.. ... “sahut jungkook melangkah ke kamarnya.

“jeon jungkook..”sahut ayahnya

Ia tidak mendengarkan ayahnya dan menutup pintu kamar dengan sangat keras. Ia menjatuhkan tubuhnya di ranjang sambil menghela nafas, menutup matanya dengan melipat kedua lengannya menutupi wajahnya.

Kookie melirik figura foto dirinya dengan ibunya saat masih TK yang terpajang di nakas.  Ia meraih foto itu dan meraba gambar ibunya.

eommabogosipda... “gumamnya mendekap foto itu ke dadanya sambil memejamkan mata berhadap ibunya hadir di mimpinya.

Taehyung yang menelusuri gang kecil itu sampai di rusun tempat ia tinggal bersama kakak perempuan dan ayahnya. Saat membuka pintu rumahnya ia melihat ayahnya sedang minum di ruang tamu,  tae menghela nafas dan begitu saja melewati ayahnya.

“darimana saja kau? “sahut ayahnya menghentikan langkah tae yang hendak membuka pintu kamar.

“hanya bersenang senang sepertimu. “sahut tae menatap lelaki itu.

yaa!  Kenapa kau menatapku begitu,  kau mau apa hahh.. “sahut ayahnya melempari taehyung dengan figura kecil yang ada di nakas tempat ia duduk.

Tae menahan amarahnya, ketika ia mengingat ucapan noona nya di saat ia kecil yang masih ia ingat hingga hari ini.  Kurang lebih ia sudah mendengarkan kakaknya selama 15 tahun. Ia melihat figura yang di lemparkan ketubuhnya itu.  Kaca figura itu pecah,  tae hanya diam menatap foto masa kecilnya bersama kakak yang sangat ia sayangi.

taehyung-a,  jika ayahmu marah dan bersikap kasar padamu,  jangan menjawabnya,  noona tidak mau kau nanti dipukuli,  kau mau mendengarkan noona kan.. ?“sahut eul hee kecil sambil mengusap bahu tae yang baru berumur 5 tahun.

“tapi dia selalu memukul noona,  “sahut tae menghapus airmatanya.

“ani,  jika kau tidak kasar dan marah padanya,  appa tidak akan memukul noona,  arraseo.. “sahut eul hee memeluk tae.

“jeongmal? “sahut tae dalam pelukan kakaknya.

“geurae... “sahut eul hee tersenyum namun Airmatanya jatuh membasahi pipi dan terus memeluk adiknya itu.

Mengingat hal itu tae tidak jadi masuk ke kamarnya,  ia memilih untuk keluar rumah lagi,  langsung saja ia kena lempar lagi dengan jam weaker tepat mengenai leher bagian belakangnya.

Save Me  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang