JeyKey

604 28 5
                                    

Setelah menutup pintu kamarnya, ia menatap figura foto yang terletak di nakas. Ia melangkah menuju nakas, meraih foto dirinya bersama ibunya. Ia terduduk di lantai sambil menatap figura itu.

"jungkook-a, tunjukkan gambarmu pada eomma, apa benar yang guru mu bilang eoh.. "sahut ibunya ketika sampai di rumah sepulang sekolah.

"eomma, guruku bilang gambarku sangat bagus, aku juara satu... "sahut jungkook dengan girang sambil membongkar isi tasnya, mencari gambar yang akan ia perlihatkan pada ibu dan ayahnya setelah sampai di rumah.

"Jinjja, eomma mau lihat. .putra tampan eomma sangat pintar dalam hal apapun... "sahut ibunya membantu jungkook.

"nah, ini dia... Guruku memberikan bintang 5... "sahut jungkook menunjuk stempel bintang lima yang menghiasi sudut buku gambarnya.

"heol, kau gambar wajah ibu, ayah dan dirimu.. Daebak... kau punya jiwa seni seperti ayahmu.. "

"jinja, aku tak sabar menunjukkannya pada appa... "

"sebentar lagi appa pulang, gaja ke kamarmu dan mandi arrasseo.. Eomma akan siapkan makan siangmu, "sahut han yoo ra mengecup dahi jungkook dan mengusap rambut putra kesayangannya itu.

"ne eomma, "sahut jungkook melangkah girang sambil bernyanyi masuk ke kamarnya. Yo ra tersenyum namun senyumnya hilang saat ia memegangi dadanya yang terasa sakit.

Malam harinya saat ayahnya pulang jungkook asik menggambar di depan TV sambil bersenandung, dia memang suka bersenandung setiap ia menggambar.

"aideul-a, appa pulang, eodigayo? Coba lihat appa bawa appa untukmu.. "sahut ayah jungkook, jeon ihn nam begitu masuk ke rumah.

"yeobo, kau sudah pulang? Aigoo.. Kau beli alat lukis lagi... Kookie belum mengerti tentang melukis, harusnya kau belikan saja pensil warna dan buku gambar yeobo. "sahut yoo ra membantu suaminya itu melepas jas dan mengambil tas dari tangannya setelah mengecup bibir pria yang ia cintai itu sepenuh hati.

"tenang saja. Aku akan mengajarinya, jungkook-a....eodigahyo?? aideul-a. ."sahut ayahnya memanggil jungkook penuh cinta.

"appa.... Ighe mwoya? Gaja, aku mau tunjukkan hasil karyaku di sekolah hari ini.."sahut jungkook menggandeng tangan ayahnya membawanya berlari menuju meja di depan TV.

"aah, kau mau tunjukkan apa hari ini, aigoo putraku terlalu pintar... Ayo tunjukkan pada ayahmu... "sahut ihn nam penuh rasa ingin tau.

"tada..... Gambarmu hari ini dapat bintang 5, appa aku juga juara satu dalam menggambar, eotte? Yeepeuda...? "sahut jungkook duduk di pangkuan ayahnya.

"waah daebak, yeepeuda.. Aah ini eomma, appa dan jungkook-a, jeongmal... Waahh kau memang jagoan ayah, teruslah menggambar eoh, appa juga membeli peralatan lukis, hari minggu ayah ajari menggunakan dan setelah itu kita lomba menggambar, eotte? Kau suka? "

"jinjja, ne.... Apa minggu masih lama ayah? "

"2 hari lagi, coba sebutkan nama hari dalam bahasa inggris, putra tampan ayah sangat pintar kan, ayo ayah mau dengar... "

"Friday, Saturday, Sunday, ....."

Han yo raa sangat bahagia melihat kedekatan anak dan ayah yang begitu akrab meski jarang bertemu di malam hari, tapi cinta mereka begitu jelas dimatanya, mereka saling membutuhkan untuk bahagia.

Di hari kematian yoo ra, han yoo ra, 35 tahun meninggal karena sakit jantung kronis, tanpa sepengetahuan suami dan putranya ia selalu tersenyum dan menyembunyikan rasa sakitnya di depan orang orang yang ia cintai.

Save Me  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang