"jiminie.... “sahut ibunya menyapa jimin yang tengah sibuk Di malam hari saat matanya tidak mau terpejam, pikirinnya selalu tertuju pada ucapan neneknya dan merasakan betapa menderita ibunya selama ini karena ulahnya yang sibuk mengikuti kelas tari, sekolah tari lomba tari dan lain lainnya.
“aaishh.... “Ia beranjak dari ranjangnya setelah melirik jhope yang terlihat tidur dengan baik malam ini dan masih menggunakan sweater pemberian ibunya. Jimin menghela nafas ntah kenapa ia juga ingin mendapatkan kado dari ibunya.
Namja manis itu mengacak² rambutnya melangkah keluar dari kamar menuju dapur, ia berencana untuk kembali mengulangi kesibukkan untuk membuat teok.
Taehyung seperti melihat cahaya yang menyilaukan matanya hingga mengangkat tangannya menutupi wajahnya dari cahaya yang menyilaukan itu sambil terus mendekati sumber cahaya itu.
Sesampai disana, ia menemukan sebuah tanaman hijau di sebuah vase kaca yang menyilaukan matanya itu.
Ntah mengapa hatinya langsung senang melihat tanaman seperti bunga lili yang kuncup putihnya bersinar.
“mwoya? Bahkan saat kuncup begini bunganya terlihat sangat cantik, aigoo... Sejak kapan kau suka bunga tae.. “gumamnya sembari mencoba menyentuh tangkai bunga yang belum mekar itu.
“aahh.. “sahutnya merintih kesakitan melihat tangannya berdarah seperti terkena duri bunga mawar, tapi tidak ada duri di tangkai bunga itu dan ia yakin itu bukan bunga mawar.
Tak lama di sekitarnya berubah menjadi gelap membuatnya kebingungan dan sedikit takut, ia tak lagi melihat bunga yang beberapa detik lalu masih di hadapannya.
Lebih mengagetkan lagi ia tiba² saja ia terkurung jeruti besi yang ntah darimana dan sejak kapan mengurung dirinya saat ini.
“apa ini....? Jin hyung. . “sahutnya melihat ke sekitarnya yang hanya gelap. Ia tak lagi melihat kuncup bunga yang indah menyinari langkahnya tadi.
***
“aaah.... “sahut tae terbangun dari tidurnya.
“hanya mimpi lagi... “gumamnya tak mengerti kenapa ia selalu bermimpi aneh.
Jimin yang sibuk di dapur mengaduk adonan teoknya, ntah kenapa pikirannya hanya tertuju pada ibunya. Ingin rasanya ia segera menemui ibunya dan meminta maaf.
“kau pasti bisa jiminie, kau itu cucu pembuat teok terbaik se Busan... Hwaiting. .”gumamnya sambil tersenyum dengan semangat.
Sementara di toko eun ji, matanya juga tidak bisa tidur. Meski ia benci televisi namun ia sesekali melihat putranya di layar kaca, ia juga dapat kabar mantan suaminya yang sekarang berada di Korea.
Ia mulai cemas bagaimana jika dia menemui jimin, bagaimana jika lekaki itu mengancam jimin untuk ikut dengannya. Membuat hatinya gelisah, ia sungguh tak ingin putranya di renggut lelaki itu, meski selama ini ia hanya memarahi jimin jika bertemu dengan anak itu.
Ia menekuk wajahnya di balkon menekuk wajahnya disana menikmati semilir angin malam yang menerpa rambut panjang wanita cantik itu.
“eunji-a. Kau sedang apa? Kau belum tidur? “sahut halmeoni duduk di sampingnya.
“belum, wae? “sahutnya pelan tanpa menoleh pada ibunya yang berdiri di sampingnya.
“kau memikirkan apa sampai tidak bisa tidur.. ?”sahut wanita tua itu menatap putrinya yang malang itu.
“eomma, si brengsek itu di Korea... Bagaimana aku bisa tidur... “
“wae? Kau mengkhawatirkan jimin? Dia tidak akan membawa putramu... Jangan terlalu di pikirkan.. “sahut ibunya membelai rambut panjang putrinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Save Me [End]
Fanfiction#Fan Fiction From army to army special debut BTS Seven 130613-130620 So.... banyak yang suka sama teori MV BTS yang keren² semua, terutama army. Banyak juga yang nyoba mecahin teorinya termasuk aku. Berawal dari teori MV Run, Prologue, I need U d...