Fire

874 49 0
                                    

Terdengar alunan piano yang indah menggema di gedung resepsi itu,  yoongi terus melangkah menuju ruang pengantin.  Setelah menemukan ruangan Yang penuh dengan dekorasi serba putih itu,  ia tidak langsung masuk dan memilih hanya mengintip di balik dinding kaca. 

Ia melihat ibunya tampak sangat cantik dengan gaun putih mewah tengah duduk disana bersama suaminya dan juga teman teman artisnya yang asik bersenda gurau. 

eomma... “yoongi memperhatikan ibunya yang terlihat sangat bahagia dengan kehidupan barunya itu.

Yoongi tetap berdiri di tempatnya, setelah sesi pemotretan bersama teman teman ibunya,  wanita itu menoleh dan mata mereka bertemu namun sedetik berikutnya Yoongi langsung memalingkan wajahnya.

yeobeo,  waeyo?  Kau sedang mencari seseorang. “sahut suami ibunya melihat wanita di sampingnya itu menoleh pada lelaki bersetel jas bersembunyi di balik karangan bunga.

“aah,  aku haus,  yeobo kau bisa ambilkan ku air mineral.. “

“aah itu,  baiklah,  kau mau cake juga.. “

aniya,  air putih saja. Yeobo gomawo.. “sahut istrinya ketika lelaki itu beranjak dari duduknya.

Mendengar percakapan ibunya saja membuatnya sakit hati,  tapi ia melihat wajah bahagia wanita itu sudah cukup untuknya.  Ia hendak pergi dari sana,  sudah cukup bisa melihat ibunya saja.
“yoongi-a... “suara wanita itu  menghentikan langkah kakinya.

“kau tidak mau menemui ibu sebelum pergi.. .. “sahut wanita itu memandang punggung putranya itu.

aideul-a,  kemarilah.. “sahut ibunya melihat yoongi tidak sedikitpun berniat menoleh padanya.

Ia menghela nafas,  setidaknya ia harus memberikan selamat pada ibunya.  Ia berbalik badan dan melangkah mendekati ibunya. Ia melihat ibunya tersenyum setelah melirik dasi yang di kenakan yoongi.

“waah..  Kau sudah tumbuh dewasa,  kau tampan sekali,  dasi itu cocok sekali untukmu,  gomawo aideul-a,  dan eomma mhianhae  tidak ada di sisimu selama ini,  eomma pikir kau tidak akan datang,  eomma haekbokhage jeongmal,  senang melihatmu, kau baik baik saja kan,  ayahmu tidak kasar padamu kan.. “sahut eommanya panjang lebar namun yoongi hanya diam.

“mungkin aku bodoh telah datang kesini,  kau tidak perlu khawatirkan aku,  selamat atas pernikahamu,  semoga kau bahagia..  “sahut yoongi berbicara formal pada ibunya dan pergi dari ruangan itu tanpa tersenyum sedikitpun.

Ibunya hanya diam memperhatikan langkah putranya itu yang menjauh darinya itu dan berselisih dengan suaminya yang membawakannya air.

yeobo,  ini airnya.. “sahut suaminya itu.

“aah gomawo yeobo.. “sahutnya tersenyum merekah, melihat langkah yoongi hingga menghilang dari pandangannya dan meneguk air mineral itu, sambil memberikan senyuman manis pada suaminya.

Dengan langkah kaki yang tak tau membawanya kemana. Tatapannya yang kosong,  sungguh  kesepian itu nyata jika situasinya seperti ini.  Yoongi melirik jam tngannya yang menunjukkan jm 10 malam.

Malam itu jin tampak gelisah dalam tidurnya hingga wajahnya berkeringat.  Karena semua teman temannya mempunyai kesibukan masing masing, jin memilih tidur di rumah. Namun dalam tidurnya ia melihat sesuatu,  apakah mimpi atau petunjuk.  Reflek saja ia membuka matanya sambil menyebut nama yoongi.

Dalam tidurnya jin seperti melihat sesuatu hinga nafasnya terengah engah setelah bangun. Ia meraih ponselnya dan melirik jam yang menunjukkan jam 10.15 malam.  Ia mengusap wajahnya yang penuh keringat hingga tubuhnya merasakan panas.

Save Me  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang