Jimin mendapati sebuah kartu di dalam kotak itu, ia pernah melihat kartu itu sebelumnya. Disana juga ada kartu nama ayahnya. Dengan malas ia menyandarkan kepalanya di jendela mobil dan mengingat semua yang di ucapkan lelaki itu beberapa saat yang lalu.
"kau mau tau kenapa aku meninggalkan eunji-a saat hamil dirimu? Aku hanya melindungimu dan ibumu. Ibuku memang menyetujui pernikahanku tapi dengan satu syarat aku harus benar² setuju mengikuti kemauannya, aku tinggalkan panggung demi bisnis orangtuaku, saat eunji hamil aku diam² masih mencuri job manggung hingga akhirnya ketauan, aku sudah berjanji akan menuruti mau orangtuaku tapi aku tak bisa begitu saja keluar dari duniaku. mereka berfikir aku melanggar janjiku karena ibumu, mereka selalu menyalahkan ibumu, sudahku bilang beberapa kali semua itu karna diriku sendiri. geundae.. mereka tak pernah mempercayaiku, bukankah sulit untuk lepas dari semua hal yang kau sukai? "
Ji sang diam sesaat sembari tersenyum dan meneguk segelas sampanye. " akhirnya mereka mengancamku, mereka akan menyakiti eunji jika aku tidak menurut padanya. Mereka bisa melakukan apa saja. Kau pikir aku rela jika sesuatu terjadi pada ibumu, aku tau dia hamil putraku tapi demi keselamatannya aku harus meninggalkannya. aku tau aku menyakitinya, Tidak ada di sampingnya saat ia berjuang mempertahankanmu sendirian dan melahirkanmu sendirian, aku paham kenapa dia begitu membenciku, setelah kau lahirpun aku takut jika orangtuaku merampasmu dari ibumu, kau tau hal yang sangat menyakitkan untuk seorang ibu? .. di pisahkan dari anaknya. Aku tidak mau itu terjadi, aku tidak mau mereka mengetahui keberadaanmu, geuraeseo... aku membuat perjanjian seperti itu, ucapan ku waktu itu juga menyakitinya.. Saat ia berjuang sendiri dan saat aku datang aku malah bicara seperti itu padanya tapi semua itu hanya untuk melindungimu dan ibumu, "
"yang aku lakukan mungkin salah tapi aku tidak tau harus apa lagi, demi menyelamatkan orang yang ku cintai dan putraku, aku harus di benci. geurae... awalnya sangat menyakitkan tapi perlahan rasa sakit itu hilang saat aku melihatmu tumbuh dengan baik, meski eunji sangat keras padamu, dia melakukan itu hanya untuk melindungimu supaya aku tidak merebutmu darinya. Aniya, aku tidak pernah benar² berniat melakukan itu. Melihatmu bahagia saja sudah membuatku bahagia, kau dan ibumu bisa tersenyum bersama tanpa rasa takut akan diriku. Gwaenchana... "
Ji sang menghela nafas merebahkan kepalanya di meja saat kepalanya benar² pusing, " bogoshiposeo, aku rindu melihatnya tersenyum padaku, "sahut ji sang tertidur setelah melepaskan segala rasa yang menyesakkan dadanya selama ini.
Jimin menghela nafas, penjelasan yang ia terima membuatnya bingung harus apa dan bagaimana. Hatinya sedikit sakit melihat lelaki itu sangat menderita. "Jadi, selama ini hanya salah paham, eoteokke...? "sahutnya dalam hati, memejamkan matanya, ia sangat lelah hari ini.
Sesampai di hotel, jimin melihat jin dan taehyung bersantai di ruang tamu. "eoh.. taehyung-a, jin hyung kalian belum tidur,.. ?"sahut jimin menghampiri mereka yang sibuk dengan ponsel mereka masing².
"eoh.. Gaseo? Eotte? Gwaenchana..? "sahut taehyung yang asik dengan game onlinenya, langsung menoleh pada jimin yang baru pulang.. , jimin tersenyum dan duduk di sofa menyandarkan kepalanya di bahu jin.
"wae geurae? Kau sudah dengar semua penjelasannya.. ?"sahut jin
"hmm.. "
"lalu... Apa menurutmu dia salah. ?"
"molla, aku capek, aku mau tidur saja... "
"pikirkan baik², jika menurutku ayahmu juga benar, kau harus jadi jalan tengah untuk menyatukan mereka kembali dengan begitu kau mempunyai keluarga yang sempurna jiminie.. "sahut jin membuat jimin menoleh ke arahnya sambil tersenyum, melanjutkan langkahnya menuju kamar yang ia tempati bersama taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Save Me [End]
Fanfic#Fan Fiction From army to army special debut BTS Seven 130613-130620 So.... banyak yang suka sama teori MV BTS yang keren² semua, terutama army. Banyak juga yang nyoba mecahin teorinya termasuk aku. Berawal dari teori MV Run, Prologue, I need U d...