Baby Yummy Beauty
Bsk jadi temenin Yumna, kan?
Fi?
Yumna kok nggak dibales?
Kahfi menghembuskan nafas panjang membaca beberapa chat terakhir dari Yumna. Matanya berputar menatap langit-langit kamar kos Kenno. Jam di dinding menunjuk pukul dua siang. Dan sekarang di sinilah dia berada. Menghabiskan waktu membaca-baca ulang materi kuliah Statistika. Sementara di sampingnya Kenno dan Dewo sedang bertengkar memperebutkan menu go-food. Untung si kembar sudah pulang karena latihan karate. Kalau tidak, kepala Kahfi bisa jauh lebih pening mendengar semua temannya saling bertengkar dan mengomel satu sama lain.
"Lah, Fi, lo jadi mau makan apa, deh! Capek gue dengerin si Entong!" Dewo mendengus. "Semua-muanya aja lo bilang mahal! Udah, beli angkringan aja sono!"
Kenno berdecak. "Ya tapi lo milihnya yang mahal gitu, Wo! Mana seafood sama pizza, lagi! Percaya gue lo kan tajir! Gue nih udah nggak punya uang!"
Dewo mendelik ke arah Kenno. "Eh, lo nggak usah sok merendah napa sih, Tong! Iye, percaya papa lo kan pengusaha entertainment!"
"Eh, anjir, bawa-bawa bokap gue lagi!" Kenno membanting ponselnya. "Bokap gue itu pelit! Meskipun duitnya banyak, perhitungan banget ama gue!"
"Adoooh! Ya udah, serah lo, cyn. Mau makan apa, gih! Buruan, laper gua!" Dewo mencak-mencak sendiri.
Kenno tersenyum bangga. Mengambil alih ponsel i-phone silver berkarat emas milik Dewo. "Nah, gitu dong, Wo!" Kenno kembali menggulir layar touch. "Udah, penyetan Bang Toyib aja, nih! Lagi ada promo! Cabe sepuluh gue! Lo pada mau apa?"
Dewo berkacak pinggang. "Udah, gue dugong, kalau nggak padang ya penyetan! Emang nggak variasi ya lo pada!"
Kenno mencibir. "Bawel lo, ah! Udah, nih, lo mau pesen apa buru, Wo?!"
"Eh, buset, nggak usah teriak-teriak napa lo, Tong?!" Dewo menggerutu sebal. "Ya udah gue ayam penyet, deh! Cabenya dua aja!"
"Halah cemen, cabe dua! Kayak Ujan aja, cupu!" Kenno tertawa sambil mengetik pada layar yang menampilkan menu hijau khas gojek. "Kalau lo, Fi? Mau pesen apa?"
Tak ada sahutan.
"Eh, anjir, Fi!"
Dewo menengadah kesal. "Woi, Pak Ustadz, kuping lo mana?!"
Kahfi mengerjap kaget. "Eh, iya, kenapa?"
"Gue ama Wo pesen penyetan, nih. Lo iya nggak?"
Kahfi menutup bukunya cepat. "Boleh, deh. Gue penyetan tahu-tempe aja. Cabenya setengah."
Dewo cekikikan. Kenno memasang wajah ingin menghujat.
"Eh, anjir, ini lagi satu! Udah pesennya pake gojek, menu yang paling murah! Cabe setengah lagi!" Kenno melirik Dewo yang masih menahan tawa. "Tuh, parahan mana ama gue?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kahfi dan Yumna
Teen FictionHidup Shahila Ayu Meidina Harish (Yumna) berubah sejak dia naksir Al Kahfi Ganendra Atmadja (Kahfi). Kahfi si anak jurusan sebelah alias Ekonomi yang satu kampus sekaligus satu fakultas dengannya, anggota geng Kenno cs yang paling nggak neko-neko...