"Eh, itu siapa, deh, di depan pager? Temen lo, Yum? Bawa bunga segala gitu."
Sontak Yumna mengalihkan tatapannya ke arah yang ditunjuk Verrel. Di sana- tepat di depan gerbang rumah, Kahfi berdiri di samping motor matic hitamnya. Tengah membawa sebuket mawar dan kotak coklat. Mau tak mau membuat rona merah di pipi Yumna bersembulan.
"Ehem," Verrel berdeham menyadarkan. "Jadi-temen lo? Atau siapa?"
Yumna hanya menunduk. Sementara Sofie dan Reni mengirimkan tatapan bertanya padanya.
Reni menyenggol lengan Yumna kasar. "Heh, siapa itu?!"
Yumna pura-pura tak mendengar.
"Yumna, mama nanya sama kamu! Siapa itu?!"
Dan Yumna masih tak menjawab. Sampai akhirnya mobil milik Verrel berhenti tepat di depan motor matic Kahfi. Membuat si pemilik motor terkesiap kaget dan panik. Apalagi setelah melihat Yumna turun dari sana membuat Kahfi semakin gugup dan menyembunyikan bunga serta cokelat di punggungnya. Tapi percuma juga, karena tetap terlihat hadiahnya. Akhirnya hanya senyum yang mampu dikirimkan Kahfi pada Yumna.
"Fi, kok di sini?" seru Yumna berlarian turun dari mobil. Diikuti Verrel, Reni, dan Sofie yang menyusul di belakang.
Kahfi terkesiap. Matanya menatap bingung gerombolan yang mengikuti Yumna itu. "Saya mau minta maaf. Eh, itu-" ringis Kahfi saat ketiga orang di belakang Yumna semakin memperhatikannya intens. "Siapa?"
"Oh iya," Yumna melirik mamanya malu. Tak ketinggalan Sofie dan Verrel yang juga diliriknya tak kalah malu. "Ma, sini," ajaknya kemudian.
Reni melirik Yumna dan Kahfi bengis. Tapi akhirnya mendekat. "Apa?"
"Kenalin Ma, ini Kahfi." Yumna tersenyum menatap Reni. Lalu bergantian menatap Verrel dan Sofie. "Kenalin juga, Kak Ve, Sof, ini Kahfi."
Kahfi hanya tersenyum canggung sambil mengepalkan kedua tangannya gugup. "Eh, iya- saya Kahfi."
"Kahfi?" ulang Verrel lagi.
"Iya, Kahfi. Pacarnya Yumna," lanjut Yumna meski dengan malu-malu yang kentara.
Dan saat itulah Kahfi tidak bisa untuk menahan pelototan matanya pada Yumna. Dan sebelum itu terjadi, Reni sudah mengiriminya pelototan yang sama. Membuat Kahfi menunduk gugup sekaligus ketakutan. Sepertinya kejujuran Yumna bukanlah hal yang baik.
Sebaliknya Verrel malah berseru girang. "Cieee.... Yummy... Jadi, udah punya cowok, nih? Tuh kan, semalem nggak ngaku aja. Untung sekarang ketahuan."
Yumna hanya tersenyum malu. "Ahaha, iya, Kak."
"Lo satu kampus dong ya sama Yumna?" tanya Verrel lagi.
"Eh iya, Kak. Satu kampus."
"Udah berapa lama pacaran?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kahfi dan Yumna
Novela JuvenilHidup Shahila Ayu Meidina Harish (Yumna) berubah sejak dia naksir Al Kahfi Ganendra Atmadja (Kahfi). Kahfi si anak jurusan sebelah alias Ekonomi yang satu kampus sekaligus satu fakultas dengannya, anggota geng Kenno cs yang paling nggak neko-neko...