Bab 69 [Calon Menantu?]

26.6K 2K 118
                                    

Masih sangat pagi ketika Yumna terbangun dari tidur nyenyaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih sangat pagi ketika Yumna terbangun dari tidur nyenyaknya. Matanya yang terasa berat terbuka menatap sekeliling. Menemukan tempat tidur di sampingnya kosong. Semalam Henita menemaninya tidur. Dan kini, Henita sudah tidak ada di sampingnya. Menguap sebentar, Yumna segera melemparkan selimutnya ke depan. Lalu berjalan sempoyongan menuju pintu. Masih dengan kantuk yang menjalar.

Barulah ketika sadar suasana di sekelilingnya sepi, mata Yumna terbelalak sepenuhnya. Kakinya segera berlarian memutari seisi joglo untuk mencari tanda-tanda kehidupan. Sayang dia sudah menjebol setiap ruangan dan tidak menemukan apapun. Yumna nyaris menjerit panik.

Ya Allah, ini pada dimana kok hilang?

Ya Allah, takut.

Bahkan Yumna sudah berlari mendobrak pintu keluar. Sebelum akhirnya kepala Yumna malah membentur pintu yang menjeblak terbuka. Tepat di dahinya. Sontak Yumna memekik. "Akh! Sakit!"

Kahfi ikut memekik. "Yumna!"

Sadar siapa di hadapannya, Yumna terisak. "Fi, kamu darimana? Hiks, Yumna takut masak sendiri tadi di rumah kamu?"

Kahfi menghembuskan nafas panjang. "Saya dari jamaah di masjid. Lanjut pengajian subuh. Makanya agak lama. Yang lain juga. Maaf, ya, kalau bikin kamu panik nyariin."

Yumna menunduk malu. Apalagi saat sadar di belakang Kahfi menggerombol Henita, Danny, Abby, dan Rania masih setia dengan baju koko dan mukena mereka.

Abby segera berlarian. "Mbak Yumna! Mbak beneran di sini? Maaf, semalem gue udah tidur. Jadi, baru sekarang bisa ngobrol."

"Ahaha..." Yumna memaksakan tawa menahan malunya. "Nggak apa-apa, By. Santai aja."

Henita tersenyum-senyum. "Yumna, udah bangun? Maaf ya, tadi Tante tinggal dulu bentar."

Yumna sedikit merengek. "Tante kok nggak bangunin Yumna tadi? Malah ditinggal sendiri lagi. Yumna sampe panik loh, Tan. Mmm, Yumna kan mau ikut juga kalau kalian ke masjid."

"Hehe, abis tadi Tante nggak enak. Apalagi kamu tidur nyenyak gitu." Henita segera merangkul Yumna kembali. "Yang penting kan sekarang udah pulang dari pengajian. Yuk, masuk lagi."

Kahfi mengekor dari belakang. Tanpa sadar tersenyum tipis. "Kalau gitu, kamu harus bangun lebih pagi lagi. Oh ya, Yumna, ambil wudhu. Sholat subuh juga. Jangan sampai lupa."

Yumna segera mengangguk patuh. "Iya, Fi, Yumna tahu, kok." Segera dilepaskannya rangkulan Henita. "Yumna sholat subuh dulu ya, Tante."

Setelahnya Yumna kembali ke kamar. Menunaikan sholat subuh dua rakaat. Lalu segera kembali ke depan. Masih dengan gamis milik Rania yang hangat. Jujur saja dia tidak terbiasa mandi sepagi ini. Cuaca sangat dingin di luar. Biasanya dia akan tiduran lagi di kamar. Tapi, tidak di sini. Tentu saja dia tidak enak. Akhirnya dia melangkah menuju dapur. Henita dan Rania sudah sibuk memasak di sana.

Kahfi dan YumnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang