Bab 75 [Berlari Sejenak]

26.7K 1.9K 89
                                    

Keesokan harinya, Kahfi menepati janjinya mengantar Yumna pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan harinya, Kahfi menepati janjinya mengantar Yumna pulang. Suasana hening menyelimuti Kahfi dan Yumna selama perjalanan membelah padat lalu lintas. Baik keduanya tidak ada yang saling bicara. Sibuk dalam pikiran masing-masing. Kahfi dengan kekalutannya dan Yumna dengan rasa bersalahnya.

Yumna hanya bisa menghembuskan nafas panjang. Merasakan angin pagi yang sepoi-sepoi. Dan jalanan yang terasa lebih lengang. Membuat laju motor Kahfi jadi leluasa. Begitu tenangnya sampai akhirnya suara berat Kahfi terdengar.

"Maafin Ayah, ya?"

Yumna menunduk. Pucat di wajahnya belum hilang sejak peristiwa semalam. "Yumna yang harusnya minta maaf. Kamu jadi kena banyak masalah."

Suara rem terdengar. Motor milik Kahfi berhenti tiba-tiba. Tepat di samping trotoar sebelah taman.

"Loh, Fi, berhenti kenapa?"

Kahfi menengok sebentar dan mengulurkan sebatang coklat berpita manis yang diambilnya dari tas. "Nih, saya beliin kemarin. Tapi lupa ngasih."

Yumna mencebik. Tersenyum kembali meski sedikit. "Ih, repot-repot. Makasih, ya. Kok tumben ngasih Yumna coklat? Padahal Yumna nggak minta." Tawa renyah Yumna terdengar. "Tapi kenapa rasanya Yumna sedih terima coklat dari kamu hari ini?"

Kahfi tak menjawab.

"Oh ya, Fi," Yumna memain-mainkan coklat di tangannya. Segera mengalihkan pembicaraan. "Yumna minta dianter ke rumah Kak Ve aja nggak apa-apa?"

Kahfi menengok lagi. Kali ini manik matanya memandang Yumna langsung. "Maksudnya? Pulang ke rumah Mama kamu? Loh, tapi ini—"

Yumna memotong cepat. "Fi, please, anterin Yumna pulang ke rumah Mama aja, ya? Please, Yumna nggak mau ketemu Mas Miko."

Kahfi menghembuskan nafas panjang. "Tapi Yumna, kalau kamu nggak pulang ke rumah. Mas Miko bisa khawatir, kan? Mana saya juga janji anterin kamu pulang ke tempat Mbok Yum."

"Tapi Yumna mau ke tempat Kak Ve aja, Fi." Yumna menunduk. "Sementara waktu ini, Yumna pengen di rumah Mama aja. Yumna lagi males ribut sama Mas Miko."

"Terus nanti kalau kamu pulang ke rumah Mama kamu, saya bilang apa sama Mas Miko? Saya kan nggak enak, Yumna."

"Kalau kamu nggak mau anter Yumna, ya udah! Yumna bisa pulang sendiri, Fi!"

"Ya Allah, nggak gitu, Yumna. Maksudnya, kan—"

"Anterin Yumna ke tempat Kak Ve!" putus Yumna cepat. "Masalah Mas Miko biar jadi urusannya Yumna. Sekarang Yumna capek, Fi, Yumna pengen istirahat. Kamu mau anter atau enggak?"

"Ya udah, iya, tapi kamu beneran janji sama saya? Kamu bakal minta maaf sama Mas Miko?"

"Tanpa kamu minta pun, Yumna pasti minta maaf, Fi. Gimana pun juga Mas Miko itu kakak satu-satunya Yumna. Kamu tenang aja."

Kahfi dan YumnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang