Bab 72 [Pertengkaran Sahabat]

26.1K 2K 198
                                    

Bang Danny Gans

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bang Danny Gans

2 new messages

Jujur Kahfi paling sebal jika sudah nama itu yang muncul di layar notifikasi ponselnya. Jangan tanya siapa yang menamai begitu. Sudah jelas Danny sendiri yang menambahkan kata 'Gans' pada setiap kontak di ponsel adik-adiknya. Tak mau pikir panjang, Kahfi segera membuka chat.

Bang Danny Gans

Lo libur aja

Jgn kesini

Kahfi mendengus sebal. Segera memasukkan ponsel kembali ke dalam saku. Hah, percuma saja. Toh, sekarang dia sudah di sini. Berdiri di area parkir depan bangunan kantor bertingkat puluhan lantai itu. Mau pulang juga percuma. Akhirnya dia melangkah ke dalam.

Baru beberapa langkah, Kahfi sudah bisa merasakan ada desas-desus tak beres di sini. Ketika dia benar-benar menjejakkan kaki ke dalam, bisik demi bisik mengalun dari setiap sudut. Kahfi hanya bisa memejamkan mata sambil menahan kesabarannya.

Ya Allah, jadi begini rasanya jadi bahan gosip. Mana secara terang-terangan pula.

Meskipun Kahfi berusaha bersikap tak peduli, tetap saja gosip-gosip itu numpang lewat di telinganya. Mau tak mau, disela langkah lebarnya Kahfi tetap mendengar juga.

"Nah, ini dia anaknya. Akhirnya muncul juga."

"Mas Kahfi itu ternyata nggak sebagus yang gue pikir, ya. Ternyata ada bakat brengsek juga, ya."

"Eh, tapi seriusan dia beneran bawa kabur anaknya Pak Boss Sultan?"

"Iya, bener. Selama ini dia macarin adiknya Pak Miko secara sembunyi-sembunyi! Mana sekarang dibawa kabur lagi ke rumahnya!"

"Sumpah! Mbak Yumna? Gila nyalinya gede."

"Iyalah, siapalagi? Adiknya Pak Miko ya cuma Mbak Yumna itu. Malah katanya sekarang Mbak Yumna tinggal di rumahnya Mas Kahfi!"

"Yah, padahal gue naksir Mas Kahfi."

"Eh, lawan lo itu Mbak Yumna! Inget, anak Pak Sultan itu. Jangan gila, lo!"

"Tapi kasihan, ya? Masak katanya, Pak Danny juga baru tahu kelakuan bejat adiknya selama ini!"

"Wow, selain ganteng, bakat aktor juga ya, Mas Kahfi itu."

Kahfi hanya berdeham-deham begitu melewati ruang divisi tempat para perempuan tukang gosip itu berada. Sontak gerombolan tersebut langsung bubar jalan menuju meja masing-masing. Kahfi segera masuk ke dalam lift. Tak sampai di situ, beberapa pegawai perempuan yang satu lift dengannya ikut terkikik.

"Eh, Mas Kahfi. Mbak Yumna mana, Mas? Kok sendiri aja," kikik si pegawai di sampingnya.

Lalu yang satu ikut menyahut. "Katanya sekarang tinggal di rumah bareng keluarga Mas, ya?"

Kahfi dan YumnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang