13. Z. X. Family

197 44 84
                                    

Assalamu'alaikum ....

Bawa tenang dulu coba, jangan sibuk mikirin dia yang gak tahu entah di mana. 😂

Selamat membaca! Ambil yang baik-baik, buang yang gak baik.

Jangan lupa vote dan komen, APENJER nunggu dibacotin tuh. 😄

*****

Seorang perempuan tiga belas tahun, terlihat semangat mengiris pisang-pisang mentah di atas meja. Sesekali ia memerintah adik kembarnya yang berusia sebelas tahun untuk membantu.

"Zio, apinya tolong sedikit dikecilkan."

"Zia, tolong siapkan peralatannya."

Setelah mengecilkan api kompor, Zio bergegas menghampiri kakaknya di meja makan. "Kak Zea, aku bantu, ya." Ia mengambilkan kruk— alat bantu jalan, dapat digunakan satu atau dua (berpasangan) yang disandarkan pada ketiak—sambil membantu kakaknya itu berdiri. Sementara itu, Zea tersenyum melihat perlakuan adiknya.

Saat ini, mereka bertiga sedang membuat keripik pisang untuk camilan. Padahal, jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, tetapi keluarga ini masih bersemangat beraktivitas di malam hari. Mereka berdiri di depan kompor, dengan Zea di tengah-tengah. Kekompakan dan kebahagiaan jelas terpancar. Persaudaraan mereka hangat sekali.

"Kakak antar ini untuk Bang Zanu dulu, ya, sekalian laporan," ucap Zea sambil berlalu pergi.

Zia dan Zio tersenyum dan melanjutkan pekerjaan mereka. Selepas kepergian kakaknya, Zia duduk di kursi meja makan sambil memakan keripik yang terus dimasak kembarannya.

Zia dan Zio adalah adik Zanu setelah Zea, memiliki tinggi 135 sentimeter, lebih tinggi dari teman-teman sekelasnya. Ya, keluarga mereka memang berfenotipe kurus dan tinggi apalagi mereka sudah bekerja keras sedari kecil, bentuk badan mereka menjadi terlihat tegap dan kuat.

Memiliki kembar identik memang sangat menyenangkan bagi Zia, ditambah kembarannya itu penurut dan dapat diandalkan. Begitu pula dengan Zio, orang yang lebih dahulu satu menit lahir daripadanya ini adalah sosok yang menyenangkan dan dapat diandalkan.

Mereka menyimpan sebuah rahasia, yang tidak diketahui oleh kakak-kakaknya, yaitu wallpaper ponsel. Wallpaper ponsel Zia merupakan foto Zio berjilbab yang didandaninya secara paksa. Sementara wallpaper Zio merupakan foto Zia bergaya seperti laki-laki dengan wig pendek. Jadi, setiap kali membuka ponsel, itu menjadi hiburan tersendiri untuk mereka. Tidak ada yang mengetahuinya, ah, indah sekali kembar identik.

"Zia! Jangan dihabisin dong!" Zio menoleh ke belakang sambil membalik-balik keripik di dalam kuali.

"Eh, sipit! Masak aja yang banyak," suruhnya cuek sambil tetap menghabiskan isi piring di depannya.

"Dasar, keriting! Tukang makan!"

"Eitss ... gini-gini aku cantik! Gak lihat apa, dagu runcing, mancung, dan rambut panjang ini tu bak princess, ya?" Ia bergaya membanggakan diri di hadapan kembarannya.

"Heleh! Kayak gitu dibilang cantik? Nyermin, dong! Cakepan juga aku!" seru Zio tak terima.

Zanu yang baru datang, menggeleng melihat adik kembarnya yang absurd dari embrio. "Eh, Upil bekicot! Kalian saling ngata-ngatain juga gak bakal ngaruh! Udah tahu kembar, kayak cacing dipotong dua!" serunya kesal. "Bahkan, sampai ke bego-begonya pun juga sama," gerutunya, mengambil sepiring keripik pisang yang baru diletakkan Zio ke atas piring.

Zio melihat semua yang dimasaknya habis diambil begitu saja oleh kakak-kakaknya tanpa rasa kemanusiaan. Belum sempat ia membuka mulut, Zanu sudah beranjak pergi kembali ke kamarnya sambil berkata, "Masak aja lagi, jangan banyak protes. Kasta terendah di rumah ini harus nurut," titahnya. Ia tertawa kecil diam-diam, sangat suka meledek adiknya.

INDICATOR OF LOVE (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang