Senin pagi terasa sangat berharga. Pagi ini, kelas XI IPA I tampak ramai karena sebagian besar warganya telah berkumpul di dalam kelas. Mereka sibuk mendekor kelas dengan pita, balon-balon, dan pajangan foto Jodi dan Aalisha yang kompakan lahir di tanggal, bulan, dan tahun yang sama.
"Kalian keterlaluan banget. Masa yang ulang tahun disuruh jemput kuenya," protes Jodi ketika memasuki kelas. Di sampingnya ada Aalisha yang terpukau dengan dekorasi kelas.
Mike, yang sedang naik di atas meja sambil mengatur balon-balon, menoleh sebentar. "Santai, dong, Bro. Tinggal ambil doang, kok. Kuenya udah dibayarin."
"Ho-oh. Itu lilinnya mana? Gak sekalian kalian beli?" tanya Gio menghampiri.
Aalisha dan Jodi serentak menoleh sambil melemparkan tatapan tak percaya.
Jery turut mendekat. "Sekalian yang ambil kuelah, yang lain pada sibuk. Jangan manja!" suruh sekretaris kelas tersebut.
"Eh, yang ultah ini, yang ultah," bela Aalisha.
Gio berucap lembut, "Kaliankan lahir pukul delapan pagi. Sekarang masih setengah tujuh. Nah, cepetan, deh. Bentar lagi kita mulai upacara." Ia melemparkan senyuman jail.
***
Seluruh siswa SMA Pascal berkumpul di lapangan basket untuk melaksanakan upacara bendera. Pelaksana upacara pun tampak sudah siap di posisi masing-masing. Mereka upacara dengan tertib dan khidmat. Walau masih saja ada siswa-siswi yang berbisik-bisik dan mengganggu teman yang lain.
"Gila ... pelaksana upacaranya bersinar semua, lumayan."
"Itu Abang Vernon, omaigat!"
"Eh, yang mimpin nyanyi si cantik, hari ini ultah tuh!"
"Jodi bacain Janji Siswa, baca janji pernikahan sama gue, kapan?"
Dan masih banyak lagi obrolan-obrolan tidak berfaedah yang dilontarkan para peserta upacara. Hampir satu jam berlalu, semua siswa menghela napas lega. Mereka sudah bisa berdiri rileks, dan merenggangkan badan.
Tak beberapa lama kemudian, Jodi dan Aalisha ditarik menuju tengah-tengah lapangan basket. Mereka pun di kelilingi oleh teman-teman XI IPA I lain.
"Happy birthday ... happy birthday ... happy birthday ... to you." Nyanyian tunggal Aya, membuat suasana berubah bahagia.
Setelah itu, siswa-siswi XI IPA I berputar mengelilingi Jodi dan Aalisha sambil menyanyikan lagu Happy Birthday dengan kocak dan semangat. Sementara itu, Jodi dan Aalisha tertawa senang melihat tingkah teman-temannya.
Setelah selesai bernyanyi, mereka mengangkat kedua tangan ke atas sambil berucap, "Pangeran Jodi dan Putri Aalisha, apa pun yang kalian minta pada hari ini, akan diwujudkan." Mereka pun menarik kedua tangan ke dada sambil sedikit menunduk.
Jodi dan Aalisha bertepuk tangan dengan bahagia. "Antarkan kami ke singgasana. Tolong juga, pakai tabur bunga," pinta Jodi.
"Udah aku duga dia bakal minta tabur bunga." Gio mengangkat dua keranjang yang berisikan kelopak-kelopak bunga.
Leon menggeleng takjub. "Kamu memang yang paling ngertiin si Jodi."
"Najis," umpat Gio.
***
Jodi dan Aalisha sudah duduk, khusus hari ini mereka sebangku. Teman-teman yang lain berkumpul di dekat mereka.
"Nah, yang pertama, aku mau pelajaran pertama ini gurunya gak masuk. Ngasih tugas aja gak apa-apa. Biar sekalian bisa putar musik," ungkap Jodi.
KAMU SEDANG MEMBACA
INDICATOR OF LOVE (✔)
Teen Fiction[Sebelum baca, follow Setiga dulu sabi kali, ya.😎] Bayangkan jika saat ini kamu memiliki geng persahabatan yang terdiri dari dua cewek dan tiga cowok. Kalian sudah seperti keluarga dan selalu bersemangat untuk memecahkan kasus-kasus yang terjadi. N...