"Leona kemari, jangan mengganggu Croco!!" tegur Angelo selayaknya seorang ayah yang sedang memarahi anaknya.
Angelo berlari menghampiri Leona dan langsung menggendongnya agar bayi singa itu berhenti mengganggu bayi buaya yang sedang berada di bawah pohon.
"Jangan mengganggu kakakmu. Kakakmu Croco memiliki gigi yang tajam, kau bisa mati jika digigit," ucap Angelo sembari mengelus-elus bulu lebat dan halus milik Leona.
"Di mana saudaramu wolfy?" tanya Angelo pada Leona.
"Wolfy putramu sedang membuat aunty Deby ketakutan jagoan. Cepat kau tolong aunty Deby sebelum dia pingsan ketakutan."
Arvind yang baru saja tiba sepulang dari kantornya pun berjalan ke arah putranya dan duduk bersila di sampingnya."Daddy sudah pulang?" tanya Angelo.
"Tentu saja. Kalau daddy belum pulang, daddy tidak ada di sebelahmu jagoan. Sudah, cepat kau tolong aunty Deby." Arvind mengulurkan tangannya untuk mengambil alih gendongan bayi singa itu.
"Kenapa tidak daddy saja yang menolong aunty?" tanya Angelo sembari mengerucutkan bibirnya kesal karena kegiatan bermainnya dengan Leona telah terganggu.
"Wolfy tidak akan menurut dengan daddy," ucap Arvind.
"Lalu bagaimana dengan mommy?" tanya Angelo.
"Mommy sedang berkeliling kota mencoba mobil barunya," jawab Arvind.
"Mommy benar-benar kekanakan!" Dengan kesal Angelo menyerahkan Leona pada Arvind dan berjalan memasuki mansion dengan menghentak-hentakkan kakinya.
"Apa sebaiknya kita mengirim wolfy ke kebun binatang saja jagoan agar tidak membuatmu kesal?" canda Arvind.
"Tidak dad! Tidak, aku tidak kesal! Aku akan segera membawa wolfy kemari dan akan mengajaknya bermain bersama Leona dan Croco! Aku tidak kesal dad, sungguh!! Aku hanya sedikit emosi tadi," ujar Angelo cepat.
Arvind terkekeh geli melihat ketakutan putranya jika salah satu hewan peliharaannya dibawa kembali ke kebun binatang.
"Leona, bagaimana kau bisa memiliki daddy yang menggemaskan seperti itu?" tanya Arvind pada Leona. Arvind mengusap pelan kepala Leona dan mengelus bulu lebatnya.
"Apa yang kau lakukan di sana Croco? Apa kau kepanasan?" Pandangan Arvind jatuh ke arah Croco yang sedang berteduh di bawah pohon.
"Ah sial! Aku berbicara lagi pada binatang yang jelas-jelas akan membuatku terlihat seperti orang gila," gerutu Arvind setelah tersadar dengan apa yang baru saja dia lakukan.
Ah! Arvind teringat jika istrinya itu sedari tadi belum menampakkan diri. Laura hanya mengiriminya pesan yang mengatakan jika dia ingin mencoba mobil baru pemberiannya dan memintanya agar segera pulang ke rumah agar dapat menjaga Angelo. Di mana sekarang istrinya itu berada?
"Roy!" Roy yang sejak tadi berada di halaman belakang pun segera bergegas menuju ke arah tuannya.
"Iya tuan."
"Sejak kapan Laura pergi?" tanya Arvind.
"Kurang lebih satu jam yang lalu tuan," jawab Roy.
"Dia pergi sendiri?" tanya Arvind lagi.
"Tidak. Saya telah memerintahkan beberapa bodyguard untuk menjaga nyonya-"
"Dan dia menolak," potong Arvind karena dia dapat menebak jika Laura tidak akan pernah mau dijaga oleh bodyguard saat dia keluar dari mansion. Laura berpikir itu sangat memalukan, dia tidak ingin terlihat seperti bayi yang membutuhkan perlindungan yang sangat ketat untuk menjaganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be With You (after married)
RandomCover by @alifindita09 Sekuel dari Be With You "I will Be With You untill I die." Ucap Laura pada Arvind. ***** Bercerita tentang sepasang suami istri yang berkorban merelakan cita citanya demi seorang bayi laki laki yang tidak lain adalah putra dar...