Journey of Destiny_BAB 89-END

2.2K 69 18
                                    

BILCHEL LOVE STORY (BLS)

Journey of Destiny

BAB 89

(BAB ENDING)

"Tunggu.. ," kata Eza memegang tangan Yunita

" Rasanya tidak adil.. Loe menilai gue, tapi sebenarnya loe tidak tahu apa apa tentang gue..," kata Eza lagi.

"Gue mau kita saling mengenal lebih dalam..," kata Eza akhirnya dia menatap Yunita

"Kalau gue tidak mau gimana??," tanya Yunita

"Gue maksa.. Loe harus mau.. Kasih gue kesempatan untuk mengenal loe dan loe juga bebas mengenal gue, dan itu baru adil.. Selama ini loe menilai gue hanya dari Nina.. loe tidak mengenal gue sesungguhnya....," kata Eza menjulurkan tangannya, Yunita menatap Eza, kalau dipikir-pikir benar juga sih. Dia sebenarnya tidak terlalu mengenal pribadi Eza.

"Yah dari pada tiap ketemu lelah marah-marah, mending terima tawaran, Eza, " batin Yunita dan kemudian mereka pun berjabat tangan. Ada kebahagiaan dalam diri Eza, akhirnya dia bisa

"berteman" dengan Yunita.

********

Malam menjelang, sekarang hanya tinggal Michelle dan Billy. Michelle mengendong bayinya. Billy duduk di sampingnya sekali-kali di mengelus kepala anaknya dengan sayang. Michelle tersenyum menatapnya. Dia tahu walaupun kadang kekanak-kanakan Billy itu penyayang, dia punya hati yang lembut.

"Kok kamu lihat aku begitu??" Tanya Billy saat menyadari Michelle menatapnya.

"Kamu bahagia tidak mas atas kelahiran anak kita??" Tanya Michelle

"Bahagia dong..," Kata Billy tersenyum senang, dia mengecup kening putranya,

"Makasih sayang.. Kamu menyempurnakan hidup ku..," Kata Billy lalu dia mengecup kening Michelle dan memeluknya dari samping. Michelle bersandar nyaman pada dada Billy.

"Sayang gimana kalau kita kasih nama anak kita Nicolas Zia Davinson..," Kata Billy

"Artinya apa..," Tanya Michelle

"Pemenang yang bijaksana.." Kata Billy mantap.

"Okee, aku setuju..," Kata Michelle..

"Sayang mulai sekarang mama panggil kamu Nico yah.." Kata Michelle mencium kening anaknya.

"Semoga kamu jadi anak yang tangguh, bijaksana dan baik hati,.," Kata Billy mengusap-usap lembut kepala anaknya, Michelle pun mengecup anaknya bahagia. Billy juga mengelus kepala Nico, dan mencium kening istrinya. Ruangan itu dipenuhi kebahagiaan Billy dan Michelle.

*******

Keesokan harinya, Michelle sudah boleh pulang ke rumah. Bunda menbantu mereka membereskan segalanya di rumah sakit sementara mama Billy ada di rumah mereka membereskan segalanya disana. Billy mengendong Michelle dan mendudukannya di kursi roda, dia mengembil barang-barangnya dan meletakkannya di bahu. Bunda Michelle mengendong bayi mereka, kemudian mereka berjalan menuju lobi, supir bunda Michelle sudah menunggu didepan lobi dengan mobil Billy. Dia segera mengambil barang di tangan Billy dan memasukkannya ke bagasi belakang, Billy mengendong Michelle dan mendudukannya di depan. Bunda Michelle duduk di belakang. Supir tante Nila memberikan kunci mobil pada Billy. Sebelum mobil melaju, tante nila memberikan pesan untuk si sopir.

"Nanti kamu nyusul saya yah..," Kata tante Nila, sang sopir menganguk sopan. Mobil Billy pun melaju meninggalkan rumah sakit.

Beberapa menit kemudian mereka tiba di rumah baru mereka, Michelle memandang takjup. Billy mengabulkan semua keinginannya. Halaman yang luas, taman yang indah, cat putih dan juga banyak jendela besar. Billy mengendong Michelle turun mobil. Billy membawa Michelle mengelilingi rumah, rumah yang sederhana, semua dinding dicat putih, tidak banyak perabotan, sehingga rumah terkesan lebih luas. Dengan jendela jendela besar rumah terlihat lebih terang dan udaranya jadi segar.

BLS_ Journey of Destiny (Perjalanan Takdir) / PROSES EDITINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang