Journey of Destiny_BAB 12

951 43 0
                                    

BILCHEL LOVE STORY (BLS)

Journey of Destiny

BAB 12

"Michelle Z.." Baca Billy dan ada Senyum tersungging di bibirnya. Terlintas sebuah rencana di kepalanya. Billy membayar susu di kasir dan berkata kepada kasir swalayan

"Mbak kalau ada yang mencari dompet ini, suruh dia menelepon saya,"Billy mau megambil kartu nama di dompetnya, tapi ternyata sudah habis, kemudian dia menulis di struk pembelian dan menitipkanya pada sang kasir, lalu dia keluar swalayan.

Sementara itu, Michelle belum menyadar dompetnya hilang dan dia jalan dengan santai menuju Stasiun kereta.

Di dalam mobil, Billy sedang menimbang-nimbang dompet Michelle. "Ini dompet lusuh banget. Isinya kartu semua, tidak ada uang sepeserpun!" Billy menguak dompet Michelle. Dia mengeluarkan satu persatu isi dompet itu.

"KTP, kartu rumah sakit, kartu langganan, kartu diskon, struk pembelian, barang-barang tidak penting semua... tapi dia pasti nyariin, kan ada KTPnya.. "Billy bergumam dalam hati sambil tersenyum licik, sang Sopir sampai binggung melihat majikannya.

*****

Di sebuah restoran, Eza dan Sheilla sedang menikmati makan malam. Sesekali Sheilla melihat Eza, dia sangat bahagia Eza ada di hadapannya, sudah lama Eza tidak mengajaknya makan malam seperti ini. Selesai makan malam, pelayan mengantarkkan kopi, Eza tersenyum

"Wahh,, kamu masih ingat kalau aku itu suka minum kopi tiap habis makan malam!" Eza meminum kopinya

"Pas banget, " Eza begitu menikmati kopinya, Sheilla hanya melihat "Bagaimana aku tidak tahu?! 10 tahun lebih, aku mengikuti langkah kakak, aku sudah hapal kebiasan-kebiasan kakak." batin Sheilla

Sambil minum kopi mereka bicara tentang banyak hal dah akhirnya topik pembicaraannya adalah kisah masa kecil mereka.

"Ingat tidak? Dulu Billy pernah pulang ke rumah belepotan Lumpur!" Kata Eza

"Aku ingat! Setelah itu dia sakit dan sekarang malah terobsesi dengan kebersihan," Kata Shella tertawa

"Tapi dia belepotan lumpur karena dia berkelahi dengan orang yang menghina kamu waktu itu. loh!" Eza tersenyum menggingatnya

"Iyaa! Billy waktu kecil mamang manis, tapi sekarang sering menyebalkan!" Shiella memasang wajah masam.

"Kamu itu kan memang adik kesayangannya. Billy memang kurang pandai mengungkapkan rasa sayangnya," Eza berkata sambil tertawa, Sheilla tersenyum

"Oooh iya, kamu ingat tidak ? waktu dulu kamu pernah marah pada aku, kamu bahkan tidak mau bicara dan berada di dekat aku lagi? Waktu itu kamu kenapa, sih?" Eza bertanyaa dengan heran.

Waktu itu dia memang bingung, sampai sekarangpun  dia belum tahu alasannya, Sheilla hanya tersenyum. Dia ingat dengan jelas kenapa dia marah saat itu, "Karena kakak pacaran dengan cewek lain." Batinnya.

"Itu lumayan lama loh, hampir dua minggu. Setelah aku menggendong kamu pulang karena kamu sakit ...,  baru kamu mau bicara padaku lagi." Eza seperti menerawang ke masa lalu.

Sheila tahu, eza saat itu tidak hanya mengingatnya, tapi dia juga sedang mengingat cinta pertamanya. Saat itu karena keegoisannya, sheilla selalu menganggu hubungan mereka, sheilla tahu air matanya adalah kelemahan Eza, dia selalu menangis minta ditemanin kesana kemari, mungkin karena Eza terlalu mamperhatikan Sheilla makanya mereka putus. Sheilla senang mereka putus, tapi saat melihat akibatnya pada Eza, sheilla sedih. Demi melupakan wanita itu Eza memilih sekolah keluar negeri.

BLS_ Journey of Destiny (Perjalanan Takdir) / PROSES EDITINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang