Journey of Destiny_BAB 72

1.2K 44 0
                                    

BILCHEL LOVE STORY (BLS)

Journey of Destiny

BAB 72

Hari ini hari libur, pernikahan Eza dengan Sheilla tinggal seminggu lagi. Eza bingung, hatinya menolak untuk menikah, tapi pikirannya tidak sanggup mengatakan kalau dia tidak akan mungkin menolak keinginan Papanya.

"sebaiknya gue bicarakan lagi dengan Papa.." kata Eza, dan dia pun turun dia mencari papanya, papanya sedang ada diruang tengah sedang memeriksa berkas. Eza menghampirinya, saat melihat Eza menghampirinya,

"Eza.. mana KTP kamu.. kita harus menyerahkan berkas ini ke KUA.. " kata ayahnya santai

"paa,, aku mohon.. batalkan pernikahan ini.." kata Eza memberanikan diri. Papanya pun meletakkan berkas itu.

"bolehh.. tapi dengan satu syarat.." kata Om Darmawan menatapnya tajam

"apaa..??" kata Eza, ada angin segar berhembus

"kamu jangan pernah ketemu Nina lagi... Tinggalkan dia.." kata papanya tegas, Eza kaget.

"maksud papa.. aku boleh tidak Nikah sama Sheilla.. tapi aku harus meninggalkan Nina???" kata Eza mengulangi perkataan ayahnya.

"iyaaa.. itu harga yang kamu harus bayar.. papa sudah katakan pada kamu... papa tidak suka dengan anak itu.." kata om Darmawan tegas.

'tapi kenapa??" tanya Eza, dia tak pernah melihat papanya membenci seseorang seperti dia membenci Nina.

"papa punya alasan Eza... dan sayangnya papa tidak bisa mengatakan padamu karena papa sudah janji pada Sheilla.." kata Om Darmawan

"apa karena Sheilla papa benci Nina.. ??" tanya Eza

"kamu jangan salah paham, bukan karena Sheilla, sebenarnya papa ingin memberitahukannya pada kamu... karena papa yakin setelah kamu tahu, kamu akan meninggalkan Nina.. tapi papa harus memegang janji papa padanya.." kata Om Darmawan, Eza bingung dia tak mengerti.

"kamu tahu Eza, tidak menikah dengan mu Sheilla tidak rugi... papa yakin dia akan bertemu laki-laki yang lebih baik dari kamu.. tapi papa yakin satu hal... kamu yang akan menyesal.." kata Om Darmawan. Eza masih diam mematung mencerna kata-kata papanya.

"jadi.. sampai kapan pun papa tidak akan merestui hubungan ku dengan Nina??" Tanya Eza

"sampai kapan pun.. kamu sudah besar.. kalau kamu mau meninggalkan Papa demi gadis itu silahkan... papa akan sedih tapi papa tidak bisa melarangmu.." kata Om Darmawan.

"papa beri waktu kamu 2 hari.. pikirkan baik baik.. menikah dengan Sheilla tapi harus meninggalkan Nina, Tidak Menikah dengan Sheilla tapi kamu juga harus meninggalkan Nina.. atau Menikah dengan Nina, tapi kamu harus meninggalkan papa.." kata om Darmawan tegas, dikasih tiga pilihan membuat Eza tambah pusing. Om Darmawan bangkit dan berjalan pergi, sebelum masuk kamarnya dia berkata.

"pikirkan baik-baik Eza.." kata Om Darmawan dan masuk ke kamarnya, Kepala Eza pusing serasa mau pecah. Dia pun naik ke kamarnya, dan berpikir banyak hal.

******

Billy sedang menyantap makanan paginya, sesekali dia melirik kursi Michelle disampingnya yang kosong. Oma, Sheilla dan Marsya sesekali meliriknya Billy menatap makanannya, dia mengaduk-aduk nasi dipiringnya, tapi dia tidak memakannya. Mata Billy sayu, Tante Natasya yang menyadari Billy yang sudah beberapa hari tak berselera makan pun menyiapkan dadar gulung kesukaan Billy, berharap Billy akan memakannya.

"Billy mama buatkan dadar gulung kesukaan kamu,, kamu makan yang sayang.." kata tante Natasya menyodorkannya. Bukannya senang, Billy menatap dadar gulung pilu. Dia teringat Michelle yang sering membuatkannya dadar gulung. Kerinduannya pada Michelle membuncah, Billy bangkit.

BLS_ Journey of Destiny (Perjalanan Takdir) / PROSES EDITINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang