Journey of Destiny_BAB 47

1K 45 0
                                    

BILCHEL LOVE STORY (BLS)

Journey of Destiny

BAB 47

Setelah membaca SMS Ariel Sheilla bangkit. Dan berjalan menuju ke belakang. Sesampainya dikamar ibunya Sheilla sedang melihat Michelle menyuapi ibunya. Michelle menyuapi tante Amara penuh kelembutan, sesekali dia mengajak tante Amara berbicara, walaupun tante Amara tidak menjawab hanya mengangguk dan tersenyum, Michelle tetap berbicara, sesekali Michelle juga tersenyum saat tante Amara tersenyum badanya. Sheilla menatap pemandangan didepan matanya sedih,

"kenapa gue tidak bisa seperti Michelle" batinnya sedih.

Lama Sheilla berdiri didepan kamar Tante Amara, Sampai akhirnya dia memutuskan masuk ke kamar itu, Sheilla melangkah berlahan. Michelle menyadari saat Sheilla masuk, dia menatap Sheilla dan bergantian menatap tante Amara, Tante Amara belum menyadari keberaan Sheilla. Sheilla terus berjalan berlahan, tapi akhirnya Tante Sheilla menyadarinya. Dia menoleh kebelakang, dia melihat Sheilla, wajahnya berubah khawatir, dia memegang tangan Michelle, makin Sheilla mendekat makin kuat genggamannya, Michelle mengelus-elus tangan tante Amara agar dia tenang.

Michelle menatap mata Sheilla, ada kerinduan dimatanya, kerinduan yang sangat dalam, Michelle bisa merasakannya, makanya dia membiarkan Sheilla mendekati tante Amara. Sheilla terus mendekat dan akhirnya berdiri disamping tante Amara. Dia menatap tante Amara lekat, tante Amara tidak berteriak tapi dia memalingkan wajahnya, menatap Michelle dengan wajah takut, tapi seperti ada kerinduan dimata Tante Amara,

"mungkin tante Amara memang sakit dan tidak mengingat Sheilla tapi alam bawah sadarnya, hatinya menyimpan kerinduan pada anaknya dan anaknya adalah Sheilla.." kata Michelle dalam hati,

"mungkin ini bisa menyembuhkan tante Amara, dan tante Amara bisa mengingat Sheilla lagi.." batin Michelle.

"biar Gue yang suapkan..." kata Sheilla lirih. Michelle mengangguk, Tante Amara makin memegang kuat tangan dan lengan Michelle dengan kedua tanggannya saat Sheilla duduk disampingnya.

Sheilla menyedokkan nasi dan menyuapkannya ke Tante Amara, Tante Amara mengeleng kuat, Shiella mengancung-ancungkan Sendoknya, menyuruh Tante Amara makan, Tapi tante Amara tetap mengeleng, dia makin merapatkan badannya ke Michelle dan makin mengenggam tangan Michelle.

"tidak papa tante... ini Sheilla... dia orang yang paling tante sayang didunia ini.." kata Michelle lembut sambil mengelus-elus tangan Tante Amara, memberikannya pengertian dan rasa aman.

Hati Sheilla menangis, pedih saat melihat ibunya seperti ini, tapi dia berusaha tidak ikut menangis. Michelle melihat kepedihan Sheilla dia menatap tante Amara dan mengangguk padanya sambil tersenyum. Tante Amara pun Akhirnya setuju, dia menyodorkan wajahnya ke arah Sheilla. Sheilla menyuapkan makannya ke mulut tante Amara, tante Arama memakannya dengan lahap, dia menatap Michelle dan Michelle tersenyum. Kemudian dia menatap Sheilla dengan takut, tapi dia menyodorkan lagi wajahnya ke arah Sheilla, tanda dia ingin makan lagi, Sheilla dengan cepat menyuapnya lagi.

Sheilla menatap sedih ibunya, air matanya tidak terbendung lagi,

"tess.. "satu butir air mata meluncur diwajahnya.

Terbayang kenangan masa kecinya, saat ibunya menyuapinya, tersenyum padanya, mengendongnya. Semua kenangan ini meluncur dengan indah di ingatannya. Air matanya sudah mengalir deras. Michelle menatap Sheilla sedih, dia merasakan kepedihan dan kerinduan Sheilla. Sheilla menatap ibunya, Tante Amara memberanikan diri menatap Sheilla. Angin bertiup dari jendela kamar Tante Amara yang terbuka, rambut Sheilla yang tergerai di kibas angin,

"tringgg.." bunyi kalung Sheilla yang berliontin, bandul lonceng.

Tiba-tiba tante Amara mencengram tangan Michelle kuat, dia seketika menjadi gelisah. Michelle menatap heran, Sheilla tidak menyadarinya, dia menyuapkan lagi makanan untuk tante Amara, dan tiba –tiba..

BLS_ Journey of Destiny (Perjalanan Takdir) / PROSES EDITINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang