Journey of Destiny_BAB 19

951 49 0
                                    

BILCHEL LOVE STORY (BLS)

Journey of Destiny

BAB 19

Panger bentuk doraemon ... Ikat rambut ... dan Saputangan.

Cinta pertama ... Cinta kedua ...  dan cinta ketiga.

Billy memandang lekat ketiga benda itu, memengangi satu per satu ke tiga benda itu. Walaupun pertemuan yang singkat, tidak lebih lama dari satu hari, tapi pemilik - pemilik tiga benda ini telah memberikan pengaruh yang sangat besar dan bahkan merubah dirinya.

Karena benda itu, Billy kecil yang cengeng berjanji akan menjadi laki-laki kuat untuk melindungi sang pemilik Parger. Billy remaja pertama kali merasakan perasaan berdebar dan merindu saat melihat pemilik ikat rambut ini, dan pemilik saputangan ini membawanya kembali perasaan seperti yang dia rasakan saat remaja dulu. Ketiga benda ini memang memberikannya kesan mendalam di hatinya, tapi sayang pertemuan dengan pemilik-pemilik benda ini begitu singkat.

Perasaan Billy jadi melankolis, "Apakah terlalu muluk permintaan ku, Tuhan? Aku tidak meminta dipertemukan dengan ke 3 pemilik benda-benda ini. Salah Satu nya saja rasanya sudah cukup untuk ku," Billy berbicara sendiri, ada getaran disuaranya.

Billy mengelus-elus benda-benda itu kemudian meletakkannya kembali ke dalam kotak, tanpa sengaja dia melihat sebuah logam.

"Ah ini ..., benda yang ada digenggeman Billy waktu Billy sadar di rumah sakit, tapi Billy lupa di mana dan kenapa benda ini ada ditangannya. Billy berpikir keras, benda ini seperti pecahan sebuah liontin. Dia memandang lekat, tapi karena tidak berhasil mengingatnya Billy meletakkannya kembali ke dalam kotak dan menutup lacinya. Billy berjalan menuju ranjang dan merebahkan dirinya dan memejamkan matanya tidur.

*****

Di rumah sakit Michelle sedang berada di ruang adminitrasi, dia mengecek segala hal persiapan operasi Rendy besok pagi. Biaya operasi sudah lunas terbayarkan, bahkan hutang biaya pengobatan ibu sudah lunas. Setelah urusannya selesai di ruang adm RS Michelle kembali ke ruang NICU Rendy, di sana sudah berkumpul Ibu Meila, ibu panti dan Shilla.

"Syukurlah, masalah panti terselesaikan. Tadi datang seorang donatur yang ingin menolong dan bahkan menanggung seluruh biaya hidup dan pendidikan anak-anak. Aries, Rendy dan Sifa juga terdaftar," kata ibu panti senang,

Ibu Meila juga senang mendengar kabar itu, mereka terlihat bahagia dan bersyukur dengan apa yang telah terjadi. Michelle hanya tersenyum mendengarnya, tanpa dia sadari Shilla dari tadi menatapnya curiga. Tiba-tiba Shilla menariknya keluar.

Di bangku taman, Shilla masih melihatnya dengan seksama, dia mencium sesuatu, "Cerita sama gue, pasti ini semua kerjaan loe? Dari mana loe dapat duit itu?" Tatap Shilla penuh selidik, Michelle mengambil kartu nama dari dompetnya.

"Ini..!" katanya memberikan kartu nama kepada Shilla.

"Haa..!" Shilla terkejut "LOE KESINIII!" pekiknya histeris, Michelle menutup mulutnya,

"Loe ini bisa pelan sedikit, tidak sih? Dilihati orang tuh," Michelle meletakkan jarinya ke bibir

"Terus apa syaratnya?" Shilla sudah tidak peduli lagi, dia hanya terkejut atas keputusan Michelle.

"Gue harus tinggal di rumah seseorang selama 6 bulan," Michelle melihat para dokter muda dan perawat yang sedang duduk di taman. Sekali-kali terdengar hembusan nafas mereka, wajah-wajah yang terlihat leleh, pikir Michelle.

"Bapak itu tinggal sendiri apa sama keluarga?" Michelle heran mendengar pertanyaan Shilla, tapi wajah Shilla serius, dan dia menunggu jawaban Michelle

BLS_ Journey of Destiny (Perjalanan Takdir) / PROSES EDITINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang