Journey of Destiny_BAB 15

966 48 0
                                    

BILCHEL LOVE STORY (BLS)

Journey of Destiny

BAB 15

Billy, Eza, Indra, Ariel, Tamara dan Lutya sedang duduk santai di sebuah cafe, Sheila belum sampai, mereka berbincang-bincang akrab, dan Ariel masih mengelayut manja di lengan Billy, tapi seperti biasa, Billy tetap menanggapinya dengan wajah tanpa ekspresi.

"Loe sudah tidak bete lagi, Billy?" Indra bertanya pada Billy.

"Berkat loe, Tapi sepertinya masih ada sisa deh dikit bete gue.," Jawab Billy, dia tersenyum pada Indra, Indra melihat heran.

"Bete gue pasti langsung hilang kalau loe jadi lawan tanding latihan tekwando gue,"Billy tersenyum pada Indra.

Indra langsung lemas mendengar perkataan Billy ,"Tapi Bill, gue tidak bisa, nanti gue ada jadwal pemotretan .., hmm ..., trus harus ketemu klien ..., trus," Indra Gugup.

"Hmmm... jadi loe gak mau? Apa loe, mau gue tarik saham gue di Studio loe?" Billy melihat dengan tatapan serius, dan Indra lagi-lagi melihat Eza memelas, meminta pertolongan. Indra memang punya studio, dia seorang Fotografer terkenal.

"Tarik saja, lagian untuk apa sih loe invest di Studionya si Indra? Studio jarang dapat Job gitu," Eza malah memperkeruh suasana, Indra Kesal.

Indra sudah kelihatan kebingungan, "Kalau gue iyakan, bisa-bisa gue tinggal nama, semalam itu saja gue sudah bersyukur banget masih hidup ..., tapi kalau nanti latihan Tekwando? Apa mungkin gue seberuntung tadi malam? Tapi kalau gue tolak, bisa-bisa studio gue gulung tikar," Indra kebingung dengan pikirannya sendiri, tapi Eza dan Billy malah tersenyum saling memandang melihat kebingungan iIndra.

"Iyaa deh, gue bersedia. Tapi ...., tolong hubungi pengacara, gue harus buat surat wasiat," dengan lemah Indra menyetujuinya. Dia terlihat putus asa.

"Huahahahhaaaaa..." Tawa Billy dan Eza meledak bersamaan.

"Loe itu pengecut banget sih, Dra?" Kata Eza disela tawanya

"Jadi loe bedua ngerjain gue?" Indra kesal. Billy masih tertawa dengan puasnya.

"Memangnya kamu kenapa bete, sayang?" Ariel bertanya pada billy,

"Bukan apa-apa!" kata bBilly kemudian.

Ariel kesal, Billy selalu seperti ini selama mereka pacaran. Billy begitu tertutup, dia tidak pernah membahas atau menceritakan hal apapun pada Ariel. Jangankan masalah pribadi, masalah pekerjaan pun tidak. Hanya Ariel saja yang bercerita ini itu, dan jika ditanya pun, jawabannya selalu sesingkat mungkin.

"Itu Sheilla!" Tamara berkata sambil melambaikan tangan. Eza dan yang lainya menoleh, Sheilla jalan mendekati mereka. Dia menghempaskan tubuhnya ke kursi di samping Eza. Sheilla terlihat cemberut.

"Kamu kenapa, Sheilla?" Tanya Eza.

"Waktu dalam perjalannan ke sini, aku hampir kecelakaan dan menabrak orang yang sedang bersepeda.." Katanya, Eza terkejut.

"Tapi untungnya hampir.. dan tidak terjadi apa-apa.." kata Sheilla lagi, dia tahu Eza khawatie.

"Lalu kenapa loe kesal?" Billy bertanya

"Gue kesal ...! Cowok itu malah nyelonong pergi gitu saja," wajah Sheilla masam.

"Bagus, kan! Dia tidak mempermasalahkannya," kata Eza

"Iya sih, tapi dia tidak sopan, masa dia pergi gitu saja ..., padahal aku sedang bicara," Sheilla tidak terima tidak diacuhkan. Eza bingung menatap Sheilla.

BLS_ Journey of Destiny (Perjalanan Takdir) / PROSES EDITINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang