Journey of Destiny_BAB 28

1K 46 0
                                    

BILCHEL LOVE STORY (BLS)

Journey of Destiny

BAB 28

Michelle sedang ada di sebuah Butik, tepatnya butik milik Marsya. Tadi pagi Marsya mengajaknya ke sini. Dari pada bengong di rumah Michelle pun memutuskan ikut Marsya. Michelle sedang duduk membaca majalah sedangkan Marsya sedang berbicara dengan karyawannya. Tiba-tiba Marsya datang diikuti karyawannya yang memegang banyak baju.

"Michelle ... coba kamu pakai baju-baju ini!" kata Marsya

"Untuk apa kak?" tanya Michelle heran,

"Coba saja dulu deh, aku mau lihat!" Marsya memeksa Michelle. Mau tidak mau Michelle menuruti juga.

Baju pertama, Marsya mengibas-kibaskan tangannya tanda tidak setuju,

Baju ke 2, dia menggelengkan kepalanya, baju ke 3 dia tersenyum, baju ke 4 geleng lagi, baju ke 5 manggut manggut, baju ke 6 dan ke 7 manggut-manggut dan tersenyum lebar, dan tiba yang ke sepuluh Marsya mengaitkan Jempol dan jari telunjuknya.

"Perfect...!" katanya.

Dreas biru soft di atas lutut dengan motif bunga-bunga kecil, lenganya pendek, kerah lebar ke bahu dan bagian bawahnya kembang, Michelle terlihat cantik dan faminin. Sebenarnya Michelle bagus memakai baju apa saja, gaya tomboy, gaya feminin, gaya santai atau pun resmi. Badannya memang kecil tapi profosional, batin Marysa.

"Tapi baju itu jangan untuk hari ini deh ..., kamu cari sendiri baju buat hari ini!" Michelle bingung mendengar ucapan Marsya.

"Aku pakai baju yang tadi aku pakai saja kak." katanya

"Baju kamu yang tadi sudah aku suruh buang sama karyawan-kyu," kata Masya acuh membuat Michelle terkejut.

"Makanya kamu pilih deh. Kamu kan mau makan siang dengan Billy, dan kamu harus pergi ke kantornya dulu kan?" kata Marsya, Michelle mengangguk.

"Makanya kamu harus rapi, kamu itu akan mempengaruhi citra Billy di mata rekan-rekan bisnisnya, kamu kan tunangannya!" Marsya menjelaskan, Michelle tersenyum kecut.

"Dan ini papa yang suruh loh ..., kamu tidak mungkin nolak kan??" kata Marsya, dan akhirnya Michelle pasrah.

Dia melihat-lihat baju-baju yang ada di butik itu, pilihanya jatuh pada Dreas cream pendek dengan lengan ¾. Selang berapa menit Michelle keluar dan dia terihat manis dengan jeas dan dreas itu, kemudian dia lingkarkan Syal kecil dilehernya.

"Hhmmmm ... bagus juga neh selera fasionnya Michelle.." batin Marsya. Michelle memang terlihat manis, rambutnya dikuncir kuda dan tidak lupa kacamata antiknya.

"Lalu, aku harus apa lagi, kak?" tanya Michelle bingung., Masrya sedang sibuk dengan beberapa bungkusan, dia menyerahkan bungkusan itu kepada Michelle

"Ini ... kamu bawa pulang. Sekarang kan sudah waktu makan siang, kamu ke kantor Billy gih!" kata Marsya  tanpa mempedulikan kebingunggannya.

"Untuk siapa bungkusan ini?" Michelle masih bingung.

"Kamu dong...! Itu baju-baju yang kamu pakai tadi. Hadiah dari aku. Ppss ... sebenarnya dari papa sih!" Marsya tertawa.

"Tidak perlu bingung ..., kamu bawa pulang saja. Anggap hadiah atau gaji kamu yang selama seminggu ini sudah dibuat repot sam mama," tambah Marsya sambil tersenyum dan menepuk pundaknya.

"Makasih kak! Lumayan juga sih sudah lama tidak beli baju baru. Dan baju ini keren keren." Michelle senyum.

"Aku pamit dulu yah?" kata Michelle yang disambut anggukan oleh Marsya, dan mereka pun cipika cipiki sebelum Michelle pergi.

BLS_ Journey of Destiny (Perjalanan Takdir) / PROSES EDITINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang