Journey of Destiny_BAB 4

1.2K 50 0
                                    

BILCHEL LOVE STORY (BLS)

Journey of Destiny

BAB 4

Michelle sedang menunggu Ashilla di panti, Aries dan Randy berdiri di sampingnya sedangkan Sifa berada digendongannya. Sifa sekali-kali menarik rambut Michelle kemudian tertawa saat Michelle melepaskan tangannya dari rambutnya, dia tersenyum dan mencium pipinya. Sementara Areis dan Rendy juga terlihat antusia, mereka senang karena sebentar lagi akan bertemu ibu mereka. Melihat senyum Sifa, Aries dan Rendy membuat hati Michelle senang serasa beban dan kelelahan terbang begitu saja.

Dari halaman terlihat Shilla keluar dari mobil Jezz putih, Michelle sempat mengernyitkan dahi dan Shilla memanggilnya ke mobil. "Ayoo Chell!"

Michelle berjalan dengan heran tapi dia menuruti Shilla juga. Michelle mendudukan Aries di kursi depan dan mengikatkan Sabuk pengaman, sementara Michelle duduk di kursi belakang bersama Rendy dan Sifa.

Mobil bergerak menuju ke rumah sakit, dalam perjalanan baru Michelle bicara, "Mobil siapa neh?"

"Mobil di rumah, kemarin mama gue datang ke rumah kak Bimo, trus dia bilang gue boleh pakai mobil ini sebagai hadiah ulang tahun gue," Shilla menjelaskan.

"Bagus dunk! Itu berarti Bokap loe sudah maafin loe," Michelle menatap Shilla dari belakang.

"Boro - boro ...,  mobil ini dibawa mama gue tanpa sepengatahuan papa gue," Shilla mendengus.

"Ahh ... Kalau menurut gue Bokap loe tahu itu, Nyokap loe mana mungkin memberikan loe mobil tanpa sepengetahuan Bokap Loe." kata Michelle.

"Mungkin juga, tapi ah gue tidak mau ambil pusing ..., yang penting gue bisa pakai mobil ini. Cape banget gue bolak-balik kampus rumah Kak Bimo dengan kereta, banyak makan waktu!" Shilla cemberut.

"Tapi Shill ..., ini kan tanda kalau bokap loe itu sayang banget sama loe. Buktinya loe masih dikasih hadiah, dikasih uang saku, bahkan bokap loe kan tidak marah loe tinggal di rumah Kak Bimo ..., kenapa tidak damai saja sih?" Michelle jadi kelihatan sok bijak.

"Mungkin dia khawatir karena gue bergaul sama loe," kata Shilla mencibir Michelle

"Maksud loe?" Michelle bingung.

"Dia takut gue kertularan gaya loe, dan jadi kayak loe. Luntang-lantung tidak jelas.." Michelle hanya tersenyum kecut.

Ashilla kadang memang kasar dan tajam perkataannya tapi hatinya baik, dia selalu membantu Michelle saat Michelle dalam kesulitan, dia teman yang setia. Dia sebenarnya putri dari pemilk perusahaan farmasi terbesar di kota ini. Tapi dia melarikan diri alias minggat dari rumah dan tinggal di rumah kakaknya karena bertengkar hebat dengan ayahnya. Shilla ingin jadi Arsitek sementara Ayahnya mau Shilla kuliah di bidang Farmasi. Shilla memberontak, dan diam-diam dia ikut ujian Arsitek dan saat ayahnya tahu dia diterima, Ayahnya marah dan mengusirnya dari rumah. Walaupun akhirnya dia tidak jauh jauh juga terdamparnya, masih seputaran rumah kakaknya.

Michelle tersadar dari lamunannya saat Shilla memakirkan Mobil di areal parkir rumah sakit, merekapun turun dan berjalan masuk ke rumah sakit.

******

Billy sedang mengadakan rapat dengan para staff, dia tampak serius dan mengernyitkan dahinya ketika membaca berkas dan laporan dari salah satu stafnya.

"Kenapa kita harus memperkerjakan penduduk setempat dengan gaji sebesar ini? Apa memang tingkat pendidikan mereka?" tanya Billy serius

"Ini sudah menjadi kesepakatan saat kita membeli areal persawahan dan perkebunan penduduk." kata staff itu

BLS_ Journey of Destiny (Perjalanan Takdir) / PROSES EDITINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang