Journey of Destiny_BAB 43

1K 39 0
                                    

BILCHEL LOVE STORY (BLS)

Journey of Destiny

BAB 43

Hari sudah sore, Michelle tengah merapikan dokumen-dokumennya, Billy merapikan berkasnya. Setelah beres, Billy keluar dari ruangannya. Dia menunggu Michelle dimejanya, meja Michelle begitu berantakan banyak berkas dan dokumen saat Michelle akan mengembalikan dokumen ke raknya Michelle kepayahan karena dokumen itu begitu berat. Dengan sigap Billy meletakkan tasnya dan membantu Michelle membawa dan meletakkan dokumen ke raknya, Michelle menatap Billy heran.

"kesambet setan apa nih cowok kok jadi baik gini.." batin Michelle heran

"lelet amat sih loe.. " katanya " ngapain loe malah lihati gue.. cepat bereskan itu meja loe.." kata Billy sambil menyusun Dokuman, Michelle cemberut

"gue tarik lagi kata-kata gue yang bilang Billy baik.." kata Michelle dalam hati.

"sudah??" tanya Billy Michelle mengangguk, "Ayooo.." katanya lagi dan Michelle pun melangkah berjalan disamping Billy

"loe mau kemana Bill???" tanya Eza

""ada kerjaan luar.." kata Billy singkat

"nanti malam Loe tidak pergi ke..." belum selesai Eza bicara Billy sudah memotong..

"pergi.... kita ketemu disana yah ???" kata Billy sambil berlalu pergi, dia mengendeng tangan Michelle. Eza kenal dengan Gio pasti Eza juga diundang Gio. Pikir Billy.

"gue bisa jalan sendiri.. tidak perlu di gandeng.." kata Michelle

"Habis loe lelet sih.." kata Billy cuek, masih tetap mengandeng Michelle.

Para karyawan menatap heran, sebenarnya dari tadi mereka sudah memandang Billy dan Michelle saat Billy membantu Michelle membersihkan mejanya. Selama berapa lama bekerja dengan Billy mereka tidak pernah melihat Billy sebegitu perhatiaan dengan wanita apalagi bawahannya. Billy cendrung cuek dan menjaga wibawa, lihat saja sikapnya dengan Ariel. Mereka jadi binggung katanya si Bos pacarnya si Ariel nenek sihir itu, Mereka memang suka sebel dengan Ariel, belum jadi nyonya saja sudah sok ngebosi.. hobby nya marah marah.. padahal baru pacar. Makanya melihat Billy dan Michelle mereka jadi malah mendukung, Michelle anak yang baik dan supel, dia pintar dan tidak sombong. Tapi mereka tetap binggung.

Akhirnya mereka Jadi teringat berita yang beredar di kantor bahwa Billy sudah bertunangan. Mereka menatap Eza, penasaran, mau nanya, tapi segan, kalau dengan Billy mana berani mereka bertanya, bisa-bisa disuruh lari keliling lahan proyek. Bisa masuk kubur kalau harus lari keliling lahan yang berhektar-hektar itu. karena rasa penasaran yang membuncah, dan setelah aksi senggol-senggol satu sama lain, sambil senggol-senggol mereka memilih utusan siapa yang harus bertanya, akhirnya poling memutuskan Rony lah orangnya. Nasib sial karena Rony duduk paling ujung jadi dia tidak tahu harus nyenggol siapa.

"kenapa kalian lihat aku seperti itu,,,??" kata Eza heran ditatap oleh anak buahnya.

"ehhh..ehemm" kata Roni berdehem, padahal tenggorokannya tidak gatal. "mas.. Pak Billy dan Michelle pacaran yah??" akhirnya keluar juga pertanyaan itu. Eza menatap lekat bawahan-bawahanya satu persatu, mereka menatap Eza dengan penuh rasa penasaran.

"menurut kalian???" Eza malah balik nanya.

"kalau dilihat dari tatapan dan sikap pak Billy sih sepertinya iyaaa.." kata Hendrik

"memangnya sikap Billy gimana??" Eza malah jadi yang banyak nanya

"itu seperti tadi, mana pernah pak Billy segitunya sama bawahan... perhatian banget... memang sih pak Billy suka marah-marah dan nyiksa Michelle dengan kerjaan yang banyak... tapi kalau diperhatikan pak Billy tidak pernah lupa dengan jadwal makan Michelle, kalau disuruh kemana-mana malahan disuruh pakai mobilnya.." kata Rony semangat,

BLS_ Journey of Destiny (Perjalanan Takdir) / PROSES EDITINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang