Journey of Destiny_BAB 11

1K 47 1
                                    

BILCHEL LOVE STORY (BLS)

Journey of Destiny

BAB 11

"Tiidddaaakkkk...hahhh"  Michelle terbagun dari tidurnya, keringatnya bercucuran membasahi bajunya. Michelle memandang sekeliling untung aries tidak terbangun, dia memengang kepalanya kemudian bangkit dan berjalan menuju jendala kamar, dan membukanya. Michelle memandang langit dengan sendu.

Ada suara, rupanya Shilla terbangun, malam ini Shilla menemaninya, dia tidak mau pulang mesti diusir.

"Loe mimpi itu lagi?" Shilla bangun dan menghampiri Michelle, Michelle hanya menoleh sebentar dan melanjutkan memandang keluar jendela lagi.

"Sudah saatnya loe lepas dari masa lalu loe itu. Jangan siksa diri loe sendiri. loe berhak bahagia," Shilla memegang bahu Michelle.

"Gue tidak menyiksa diri sendiri, hanya saja mimpi itu selalu datang tanpa pernah gue undang," Michelle berkata tanpa memandang Shilla, matanya masih memandang langit dengan sendu. Shilla pun jadi ikut memandang langit. Sesaat mereka diam larut dalam pikiran masing-masing.

"Oyaaa... Si Rangga itu baik yah orangnya?" Shilla memecahkan keheningan.

"Iyaa, dia baik banget. Tidak pernah membentak dan memarahi gue, dia juga tidak suka merendahkan orang lain, setidaknya itu yang gue lihat selama sebulan ini!"

"Hhhhhmmmm.." Shille manggut-manggut, Michelle memandang curiga.

"Kenapa? Loe naksir yah sama mas Rangga?" Michelle mengoda Shilla.

"Kalau gue tidak suka sama cowok sekece itu, berati otak gue ada yang soak donk!" jawab Shilla santai, "Kalau naksir yah nanti dulu.. terlalu cepat," jawab shilla sok serius..

"Terus ngapain loe nanya-nanya tentang dia?" Michelle menatap Shilla

"Gue lihat sepertinya dia care banget sama loe, jadi gue mau tahu sebaik apa dia kesehariannya,"

"Mas Rangga itu tidak seperti anak-anak orang kaya lainnya, dia tidak manja. Segala hal yang bisa dia lakukan sendiri dia lakukan, bahkan sering dia nyuci bajunya sendiri di mesin cuci. Saat gue datang, gue tinggal menjemurnya. Dia juga orangnya rapi dan bersih, setiap pagi aku datang mas Rangga tidak pernah menyisakan piring kotor di dapur. Pokoknya Mandiri deh," Michelle berbicara panjang lebar.

"Good boy banget yah?" Kata Shilla, Michelle mengangguk. "Mungkin tidak sih dia naksir sama loe?" Kata Shilla penuh selidik, Michelle kaget

"Gila loe, tidak mungkin lah, dia kan memang baik orangnya, gue yakin kalau bukan gue pembantunya, dia pasti buat hal yang sama juga." Michelle membantah

Tiba-tiba wajah Shilla jadi serius, "Gue sih berharap dia naksir sama loe, biar loe tidak tinggal di sini lagi dan tidak luntang-lantung gak jelas," Michelle cemberut, tapi shilla tidak peduli

"Gue lelah lihat loe begini terus," Kata Shilla sambil memandang bintang. Anehnya Michelle malah tidak berkata apapun, dan ikut memandang langit malam yang sebenarnya indah, tapi 2 gadis manis ini malah melihatnya dengan Sendu.

*****

Hari sudah pagi, di kediaman Billy semua orang sedang berkumpul di meja makan, ada Ayah Billy, Surya Davidson yang baru pulang dari Singapore, Ibu Billy yang sibuk mondar mandir menghidangkan makanan di meja makan, Neneknya, Sheilla, Marsha kakak Billy satu-satunya, Vino kakak ipar Billy, keponakannya yang lucu Paris. Billy baru turun dari kamarnya dan duduk di kursi, dia mencium Paris, dan neneknya.

"Pagi oma!" sapanya.

"Papa dengar kamu kurang setuju dengan proyek pabrik baru kita?"Ayah Billy bertanya memecahkan keheningan ruang makan.

BLS_ Journey of Destiny (Perjalanan Takdir) / PROSES EDITINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang