6

1.4K 65 0
                                    

Topeng diwajahmu itu terlalu banyak, maka usahamu pun jauh lebih besar dan tentu banyak agar topeng itu tidak lecet sekalipun.

---

Sebentar sekali libur yah...

Dengan langkah gontai, Lopa turun untuk sarapan karena sudah dipanggil Bunda.

Bunda yang merasakan hal itu menggelengkan kepalanya. Dua hari diluar kota untuk melatih anak marching band tingakatan SMA membuat anaknya jadi seperti zombie. Yah, bundanya itu bekerja disalah satu kantor dimana seperti sebuah agensi. Dan, agensi itu khusus tentang marching band. Dia adalah salah satu pelatih diagensi tersohor di Metro.

"Bunda belikan kamu komik terbaru tuh! Dan, ada poster boyband Korsel kesayanganmu itu." ujar Bundanya.

Awalnya bahu yang sudah turun beberapa senti tiba-tiba tegak dan berlari menuju meja makan.

"WAH! APA INI? CANTIK SEKALI BUN OLEH-OLEHNYA... TERIMA KASIH BUNDA." ucapnya kegirangan dan memeluk ibundanya dari belakang serta mencium pipinya.

Ibundanya tersenyum lembut.

"biar calon menantu bunda seperti mereka, Lop." ujar Bunda semulus paha Yoona SNSD.

Raut wajah Lopa cemberut dan duduk dengan pantat sedikit disentakan.

"Bunda beli itu semua supaya..."

"Supaya kamu lebih giat cari bunda menantu seperti mereka-mereka... haha." Ucapnya begitu girang.

Badmood sudah hari ini!

---

Dengan langkah yang kembali gontai dan mata mengantuk. Lopa berjalan menuju kelasnya.

Namun...

Bruk!

"Astaga! Siapa yang menabrak?" teriak Lopa.

Sesaat setelah menoleh, dia bungkam.

"Aduh, maaf . Sini, aku bantu kamu berdiri." ucap pemuda tinggi itu.

Pemuda itu berjongkok, mungkin berniat membantu Lopa. Gadis itu hanya bisa melongo setelahnya...

"Tampan..." lirihnya.

Sepertinya pemuda itu dengar, makanya dia salah tingkah saat Lopa sedang dibantunya untuk berdiri.

Sadar sesuatu, Lopa melepaskan diri dari bantuan pemuda itu. Terlihat alisnya terangkat keduanya.

"ada apa?" Tanyanya.

"tidak... Tidak... Tidak jadi," ucapnya tergagap.

Semua orang melihatnya. Melihat Lopa yang dibantu oleh...

ASADA ATLANTUISA.

"Terima kasih!" ucapnya.

Dengan cepat Lopa berlari dan ingin menumpahkan sumpah serapahnya kepada Shu.

---

AruHanjina

Semangat 🍉

[METRO I] HE'S PSYCHOPATH?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang