45. BERAKHIR

704 24 18
                                    

"Manusia itu serakah, manusia tak akan pernah merasa cukup. Selalu, mereka menginginkan yang lebih dari sebelumnya bahkan jika mau ketika makan mereka akan menghabiskan semuanya dan setelah itu memasukkan makanan lain lagi sampai dimuntahkan."

Bagian terakhir dari cerita ini.

---

"Kau sudah bangun?"

Migas mencari suara itu. Dia berada dibalik jeruji. Kenapa? Ada apa ini? Kepala Migas pun terasa berat. Tadi ia bermimpi buruk, sangat buruk.

"Aku disini. Didepanmu, tepatnya." Ucap dia lagi.

Migas akhirnya bangun dari ranjang yang sangat menyakitkan itu.

Dia berjalan menuju jeruji besi. Ini dipenjara, Migas lalu menatap kesekelilingnya dan matanya membelalak.

"Iasaka?"

Pemuda itu tersenyum kepadanya.

"Kita akan dihukum." Ujarnya.

Migas memegang besinya dengan gemetar. Dia menatap Iasaka yang tepat dijeruji besi lain dihadapannya.

"Apa yang terjadi?" Tanya Migas.

"Kita buronan, Migas. Saat kau sudah berlari kita pun sudah dikepung bawahan brengsek Metro. Ayahmu yang melaporkan kita. Kau pingsan maksudku ini sudah satu bulan. Kau terluka parah saat itu dan setelahnya, kita berakhir disini." Itu adalah penjelasan dari Ryujin dari balik jeruji lain, disebelahnya.

"Maaf ..." lirih Migas.

Pemuda itu terjatuh, dia duduk dan menatap lantai. Ini semua salahnya.

"Kau tidak bersalah." Kini, Resya juga angkat bicara dari tempat yang berbeda. Disebelah Iasaka.

"Mahessa juga buronan karena Nevada sudah dihancurkan. Dia satu-satunya karena kabur. Sekarang dalam pencarian dan kau tahu berita paling mengejutkan?" Iasaka mulai bicara lagi.

Migas menatap pemuda itu penuh harap. Dia memang butuh jawaban.

"Ayahmu sudah membuat tujuh pendiri jatuh, sejatuh-jatuhnya. Dia melempar semua pendiri beserta segala yang mereka miliki untuk hengkang dari Metro kecuali Nevada, dia membunuh semua Nevada. Mungkin Mahessa pengecualian itu. Yang lebih parahnya, selama satu bulan ini kau tertidur disitu. Semuanya telah berubah, Migas. Ayahmu mengambil alih kekuasaan, Metro akan segera menjadi kerajaan. Kudengar juga kalau Lopa dan Atha akan menikah dan merekalah yang akan mendapatkan posisi sebagai raja dan ratu."

Migas meneteskan air matanya. Dia tak bisa berkata-kata lagi. Dia tidak paham akan semua ini.

"Ayahmu tak dibunuh, sebelum kabur dia membunuh pegawai lain dan menggantikan bajunya untuk orang itu. Kita dikecohkan olehnya." Lagi, Iasaka berbicara.

"Maaf ..." lagi, Migas merasa ini semua karena tindakannya.

"Kau tidak salah, Migas." Ucap Iasaka.

Ryujin menangis dan membalikkan badannya untuk tidak terlihat. Resya yang melihat itu juga merasakannya.

"Aku salah."

Iasaka menggelengkan kepalanya.

"Pantas saja Mahessa mencuri unit diarea yang sama denganmu." Tutur Resya.

"Iya, dia mungkin kabur sangat jauh dari sini." Timpal Iasaka.

Migas memundurkan dirinya dan menyender ketembok. Dia menatap jendela kecil diatas. Cahaya yang masuk sangat sedikit. Dia juga memikirkan hal itu. Hal dimana dia tak mengerti sejarah Metro. Dia tidak tahu siapa dalangnya? Dia juga tidak paham mengapa aneh sekali.

[METRO I] HE'S PSYCHOPATH?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang