Boleh dilihat videonya :)
***
Aku tidak kejam kecuali aku memang dibuat kejam.
---
Sudah cukup!
Dia berdiam dan melihat semua yang terjadi pagi ini. Dan itu membuatnya muak setengah mati. Sekarang, lihatlah dia harus berjalan dengan keringat bercucuran dan penuh amarah.
Lopa tidak kuat lagi menahan emosi yang ada didalam dirinya untuk pemuda yang disampingnya ini.
Berdehem, pemuda itu berdehem sedikit keras. Seperti membuat kode untuk Lopa agar dia menoleh.
"Ada yang ingin kamu sampaikan?" tawar pemuda itu dengan wajah polosnya.
Awalnya Lopa menatap tajam Atha namun detik kemudian gadis itu melengos.
"tidak ada yang perlu disampaikan!" ujarnya ketus.
Gadis berambut pendek itu berjalan keras mendahului Atha. Seukir senyum mewarnai wajah kaku itu.
"Permainannya sama sekali tidak merepotkan, ini hanya tentang obsesi antara dua orang kepadamu. Jadi, bersenang-senanglah dengan permainannya." jelas Atha saat itu juga.
Atha yang berjalan santai dengan tangan kanan yang ia masukkan kedalam sakunya dan tepat berhenti pada titik dimana Lopa berdiri. Mereka berdua saling menatap.
"Aku bukan mainan." ujar Lopa penuh penekanan.
Atha mengeluarkan senyum yang sengit seketika itu.
"Aku tahu tapi itu obsesinya."
Dan, mereka berpisah dengan segala pikiran mereka masing-masing.
***
AruHanjina
Semangat🍉
KAMU SEDANG MEMBACA
[METRO I] HE'S PSYCHOPATH?
Random"Kalian akan mati..." - Athanase Atlantuise Cerita ini mengandung banyak kesadisan. Dimohon pengertian, terima kasih. CERITA SUDAH TAMAT