Sekiranya, gambaran untuk Atha seperti avatar yang aku bikin ini diaplikasi Zepeto, sayangnya matanya gak warna coklat ya. Btw, aku sudah lupa passwordnya hu hu... Sebal sebenarnya walaupun sedikit yang aku simpan gambar-gambarnya. Btw, kalian yang diam saja tapi membaca cerita saya sampai detik ini... Terima kasih banyak ya, ini cerita perdana saya 😊
Anyway, bagi yang punya lagunya Shawn Mendes - In My Blood boleh disetel hi hi.
"Segala hal yang buruk dapat terjadi kepada kita semua pun dengan hal yang baik. Tuhan adil membagi rata rasa."
---
Entah apa yang sudah memasuki pikiran Atha sampai ia harus tertidur dijok setir mobilnya. Dia terbangun setelahnya, menatap sekitar dan tak ada Lopa disampingnya. Dia bergegas keluar, helaan napas lega keluar begitu saja. Dilihatnya Lopa yang sedang mengobati Ryujin?
Atha menyeringai sampai akhirnya ia menemukan Asada yang duduk tidak jauh dari para gadis itu. Atha mencoba menghampiri Asada.
"Oh, mau berpetualang bersama sang pujaan?" Ledek Atha yang akhirnya ikut duduk diatas batu dekat Asada.
Mereka berada diperbatasan Metro dan negara lainnya. Mereka tepat dibawah bukit tandus. Sebut saja goa karena tempatnya tidak asing untuk disebut seperti itu. Lumayan adem jika berteduh disitu.
Atha melirik Asada yang mendengus kesal karenanya.
"Bagaimana acara kaburmu?" Lagi? Atha ini laki-laki gila.
Asada memutarka kedua bola matanya lalu berdiri dan menatap keluar tempat ini.
"Kemarin, keluarga Nevada mengamuk. Kamu tahu kan kalau yang mereka inginkan itu kalian berdua?"
Shit! Berdua? Atha dengan Lopa.
Dilihatnya Asada yang memasukkan kedua tangannya kedalam saku. Dia menoleh kearah Atha.
"Itu bukan mobilku, aku paksa program didalamnya." Hah?
Atha menatap mobil itu menyedihkan. Sedikit penyok untuk bagian depannya.
"Darimana kau dapatkan mobil balap liar ini?" Astaga, Atha tidak dapat mengerem mulut amatirnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[METRO I] HE'S PSYCHOPATH?
Acak"Kalian akan mati..." - Athanase Atlantuise Cerita ini mengandung banyak kesadisan. Dimohon pengertian, terima kasih. CERITA SUDAH TAMAT