24

315 19 0
                                    

"Semua akan terasa haru ketika aku sudah mengetahui kelemahannya tapi aku sungguh ingin memeluknya dan itu selalu menjadi bahan gengsi."

---

TUAN MILLIUN, MANTAN SISWA DARI BRILLIAN ART TEWAS DI RUMAHNYA TANPA SEBAB TERTENTU.

Semua orang berbisik dan sebanyak mereka tercengang. Shu, Ryu dan Lopa hanya bisa menatap layar besar yang menempel digedung paling tinggi di Metro I itu. Berita yang tiba-tiba dan mengejutkan. Lopa menggenggam erat pisau yang sudah terlapis handuk kecil itu ditangannya.

"Dia sangat kaya namun sayang dia tak menikah."
"Dia mantan anggota THE ARTIST."
"Ya tuhan wajahnya sangat tampan diusia tuanya. Apakah dia anaknya dewa?"
"Sayang sekali..."
"Misterius!"
"Aku jadi takut, dua hari lalu bukannya mantan anggota THE ARTIST lainnya juga meninggal?"
"wah wah wah..."

Layar itu mati dan lagi, sangat mengejutkan!

MANTAN ANGGOTA THE ARTIST, SELENA BYANDISCA TEWAS DENGAN BERLUMURAN DARAH DI TOILET RUANG KANTORNYA SENDIRI DUA HARI LALU.

Ketiga gadis itu melotot tak percaya. Dua orang mantan anggota THE ARTIST tewas begitu saja.

Lagi, layar menunjukan wajah reporternya.

"Dan, pelakunya belum ditemukan. Harap waspadai hal ini! Terima kasih."

Layar berganti menjadi iklan sabun wanita. Ketiga gadis itu tidak nafsu makan setelah mendengar berita mengejutkan ini. Mereka akhirnya berjalan lawan arah untuk pulang ke rumah masing-masing.

"Yang kita cari sekarang apakah dari kejadian tadi?" tanya Lopa tanpa tahu bahwa Shu belum mengetahui mengenai rencana itu.

"Hah?" Shu kebingungan.

Dan akhirnya Ryujin lah yang menceritakan semuanya lalu mereka bertiga terhenti ditengah jalan ini.

"Kalian sebenarnya..."

"Semua yang ada di Metro I butuh penjelasan Shu. Pasti ada banyak sekali masalah didalam sana, kita harus bisa memastikan itu." Ucap Lopa berapi-api.

Shu menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Aku tidak ikut." Ungkapan yang begitu tiba-tiba.

"Shu..." nada yang begitu kecewa dari mulut Ryujin.

"Ryu, kamu ikutan gila seperti dia? Dia belum sembuh total Ryu. Kalau kamu terus menuruti keinginannya, siapa yang akan rugi? Kamu sendiri 'kan?" tukasnya penuh penekanan.

Ryujin mencoba meraih tangan Shu tetapi tidak bisa. Dia menatap Lopa yang menunduk.

"Aku percaya kamu lebih dari siapapun, Lop." Ucapnya untuk menenangkan Lopa tetapi...

Dia juga pergi meninggalkannnya.

"Aku sungguh percaya kamu, Lop." lirihnya.

---

AruHanjina

Semangat 🍉

[METRO I] HE'S PSYCHOPATH?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang